Monday, October 19, 2015

Bumi Serpong Damai Tbk Hanya Mampu Bukukan Penjualan Rp. 4,6 Triliun Di Kuartal III

Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan pra penjualan (marketing sales) kurang positif di sembilan bulan 2015. Hingga akhir 30 September 2015 kemarin, emiten bertiker BSDE itu hanya mampu membukukan marketing sales sebesar Rp 4,6 triliun, turun 8 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 5 triliun.

Dengan demikian, perolehan marketing sales Bumi Serpong Damai hingga kuartal III kemarin baru mencapai 62 persen dari target marketing sales 2015 yang dipatok pada angka Rp 7,5 triliun. “Minat konsumen atas produk residensial menjadi kontribusi utama penjualan BSDE,” jelas Hermawan Wijaya, Direktur BSDE dalam keterangan resminya Senin (19/10). Meski terbilang tak sesuai target, Hermawan bilang dirinya tetap optimistis manajemen BSDE mampu menggapai target yang sudah dipatok.

Ini mengingat secara historis raihan marketing sales perseroan konsisten melonjak pada kuartal terakhir setiap tahun. Di mana tahun lalu perolehan marketing sales BSDE di kuartal IV meningkat 30 persen menjadi Rp 6,5 triliun dibandingkan dengan posisi pada kuartal sebelumnya.

“(Padahal) target awal kami hanya Rp 6 triliun tetapi kuartal IV 2014 ternyata cukup signifikan kenaikannya sehingga target kami berhasil terlampaui. (Oleh karenanya) Kami akan meluncurkan produk-produk baru pada kuartal IV untuk memacu tambahan penjualan Rp 2,9 triliun dan memenuhi target akhir tahun sebesar Rp7,5 triliun,” ujarnya.

Hermawan mengaku, hal yang turut menjadikan pihaknya optimis terhadap marketing sales di kuartal IV ini juga tak lepas dari adanya sinyalemen dari perbaikan ekonomi Indonesia. Ia mengungkapkan, seiring dengan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dalam beberapa waktu terakhir, dirinya optimistis fenomena tersebut akan menjadi katalis positif untuk kinerja perseroan.

“Kami percaya sektor residensial merupakan kebutuhan utama baik untuk hunian maupun sebagai sarana investasi, terlebih indikator ekonomi seperti nilai tukar terus menunjukan grafik pertumbuhan yang positif,” tandas Hermawan. Mengutip data BSDE, produk residensial masih menjadi tulang punggung marketing sales perseroan sepanjang sembilan bulan tahun ini. Di mana segmen tersebut berkontribusi Rp 3,2 triliun, atau berkisar 67 persen dari total marketing sales BSDE.

Sedangkan untuk BSD City yang selama ini menjadi flagship dari proyek Sinar Mas Land, masih memberikan kontribusi sebesar 67 persen terhadap marketing sales residensial BSDE, disusul produk residensial yang berasal dari proyek Nava Park, hunian eksklusif hasil kerja sama BSDE dengan Hongkong Land dengan kontribusi 8 persen. Analis CIMB Securities, Patricia Sumampouw mengatakan, dari hasil diskusi CIMB dengan developer diketahui bahwa kondisi marketing sales perseroan kuartal III lebih buruk dari semester I.

Ini dikarenakan belum kelarnya pembahasan mengenai Pajak Penambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) pada Agustus lalu, hingga pada devaluasi yuan menyebabkan rupiah terdepresiasi di Agustus dan September, hingga adanya faktor ketidakpastian bank guarantee untuk unfinished mortgage pada Juli dan kondisi ekonomi outlook yang bearish. “BSDE dan PWON (PT Pakuwon Jati Tbk) mungkin akan cut FY15 marketing sales sekitar 9 persen,” ujarnya dalam riset, Senin (19/10)

No comments:

Post a Comment