PT Pertamina (Persero) menargetkan bisa memasarkan 550 ribu kilogram gas elpiji non-subsidi dari kemasan baru Bright Gas 5,5 kilogram (kg) hingga akhir tahun. Targetnya 100 ribu tabung Bright Gas 5,5 kg terjual dalam dua bulan ke depan. "Paling dalam dua bulan ini bisa 70 ribu tabung (Bright Gas 5,5 kg) terjual sudah bagus. 100 ribu tabunglah targetnya (terjual)," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di sela acara peluncuran Bright Gas 5,5 kg di Jakarta, Jumat (23/10).
Ahmad optimistis target itu bisa tercapai. Pasalnya, harga jual itu relatif terjangkau.
Saat ini Bright Gas 5,5 kg dijual dengan harga promosi Rp66.000 per tabung di SPBU dan modern outlet seperti Indomaret. Adapun, paket pembelian perdana tabung Bright Gas 5,5 kg berikut isi dua SPBU dan Indomaret sebesar Rp326.009 per tabung.
Ke depannya, Ahmad berharap harga jual Bright Gas 5,5 persen tetap terjangkau dan tidak melebihi Rp70.000 per tabung. Bahkan, Ahmad tidak menutup kemungkinan adanya penurunan harga jual apabila nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS. "Nanti kalau (nilai tukar) dolar turun, harganya bisa turun. Kami kan inginnya begitu," ujarnya.
Untuk saat ini Bright Gas 5,5 hanya tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Nanti pada awal 2016, produk ini akan didistribusikan ke seluruh Jawa dan Bali. PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk gas non-subsidi Bright Gas dalam kemasan 5,5 kilogram (kg). Produk ini menambah varian Bright Gas ukuran 12 kg yang telah ada di pasar.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang optimistis dalam tempo kurang dari lima tahun produk ini bisa merebut 23 persen pangsa pasar gas subsidi 3 kg.
"Bright Gas ini lebih susah dari pada Pertalite menyebarkannya. Agak lama, tapi tidak apa nanti akan kami lakukan secara bertahap (disebarkan)," kata Ahmad di sela acara peluncuran produk tersebut di Jakarta, Jumat (23/10). Ahmad mengungkapkan target pasar Bright Gas 5,5 kg adalah konsumen yang membutuhkan gas dalam kemasan ringan, praktis, dengan harga terjangkau. "Wanita karier, ibu rumah tangga yang dinamis atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen yang memiliki kebiasaan memasak dengan frekuensi yang lebih sedikit merupakan target konsumen Bright Gas 5,5 kg," ujarnya.
Bright Gas 5,5 kg, lanjut Ahmad, menawarkan tiga kelebihan. Pertama, lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga dua kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung. Kedua, fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch).
"Dengan demikian, konsumen pengguna Bright Gas 5,5 kg dapat merasakan jaminan kenyamanan memasak di rumah maupun apartemen karena dengan fitur-fitur ini Bright Gas 5,5 kg bebas dari pengoplosan ataupun kurang isi," ujarnya. Ketiga, produk ini juga bisa dipesan melalui layanan terpusat Pertamina Contact Center 500000 nantinya.
Dengan berat kosong tabung hanya 7,1 kilogram dan total berat termasuk isi hanya sekitar 12,6 kg, Bright Gas 5,5 kg lebih ringan dari segalon air mineral dan mudah diangkat. Disebut Ahmad, untuk saat ini Bright Gas 5,5 hanya tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Baru di awal 2016, produk ini akan dkembangkan ke seluruh Jawa dan Bali.
"Sekarang saja sudah kita kirim ke Surabaya sekalian," ujarnya. Ahmad berharap nantinya harga jual Bright Gas 5,5 kg di tangan konsumen tidak lebih dari Rp 70 ribu rupiah. Saat ini, harga jual promo Bright Gas 5,5 kg di SPBU dan modern outlet sebesar Rp 66 ribu per tabung. Konsumen juga diberikan kesempatan untuk menukar dua buah tabung kilogram dengan satu tabung Bright Gas 5,5 kg.
"Adapun, paket pembelian perdana tabung Bright Gas 5,5 kg berikut isi di SPBU dan Indomare sebesar Rp 326 ribu per tabung," kata Ahmad. Di temui di tempat sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja menyambut baik peluncuran produk ini. Pasalnya, subsidi gas bisa dialihkan ke kegiatan produktif lain untuk mengentaskan kemiskinan.
"Kita punya Rp 26 triliun subsidi untuk elpiji 3kg rata-rata setiap tahunnya. Kalau 20 persen nanti pangsa pasarnya (elpiji 3kg) pindah ke Bright Gas berarti kan 20 persen dari Rp 26 triliun (subsidi yang bisa dialihkan)," ujarnya.
No comments:
Post a Comment