Tuesday, October 13, 2015

Telkomsel Bangun 1.000 Menara BTS Di Perbatasan Indonesia

PT Telkomsel menargetkan bangun sebanyak 1.000 menara pemancar dan penerima sinyal (BTS) di semua wilayah perbatasan di Indonesia. "Salah satunya di kabupaten kepulauan Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Filipina," kata Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Adriansyah, di Manado, Minggu. Pembangunan BTS itu merupakan komitmen Telkomsel untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar makin terhubung satu sama lain.

Hal ini sangat mendesak diwujudkan. Sebagai ilustrasi, jika Anda berdiri di dekat garis perbatasan Indonesia dan negara Timor Timur --semisal di dekat Pintu Lintas Batas Mota Ain, di Kabupaten Belu, NTT-- maka telefon genggam Anda akan menerima sms, menyatakan jaringan dari perusahaan komunikasi negara itu mengisi pancaran dan penerimaan sinyal GSM.

Selain berkaitan dengan rasa "kehadiran negara" di garis perbatasan Indonesia itu, jika Anda tetap memakai jaringan perusahaan komunikasi dari negara itu, maka pulsa Anda cepat sekali tergerus karena mereka memakai basis tarif dalam dolar Amerika Serikat. Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan dijadikan salah satu pintu gerbang internet langsung secara internasional.

"Manado memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga layanan 4G dijadikan prioritas di daerah tersebut karena ke depan akan dijadikan salah satu pintu gerbang internet yang terhubung langsung dengan Amerika," kata Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Adriansyah, di Manado, Minggu.

Dia mengatakan, perusahaan itu berkeinginan bisa menjadikan Kota Manado ini sebagai pintu internet kedua setelah Batam. Nantinya, bila terealisasi, akses internetnya akan semakin cepat dan tidak ada hambatan. "Di Manado ini kami akan bangun jaringan serat optik menuju Guam dan Amerika Serikat, namanya South East Asia-United States (SEA-US)," jelasnya.

Jaringan ini, katanya, jika terhubung Kota Manado jadi pintu gerbang kedua setelah Batam, dan hal ini akan sangat memengaruhi semua masyarakat. SEA-US ini, katanya, merupakan konsorsium kontrak kerja sama pembangunan sistem kabel laut Internasional yang menghubungkan Indonesia ke belahan Timur hingga Amerika. Dia menjelaskan, dengan jalur koneksi internet kabel laut lewat Manado maka kecepatan internet akan semakin cepat.

"Hal ini karena latensinya akan semakin berkurang mengingat lalu-lintasnya tidak melalui Batam, tetapi bisa langsung lewat Manado," jelasnya. Untuk merealisasikan itu PT Telkom akan bekerja sama dengan anak usahanya, PT Telekomunikasi Internasional (Telin). Sementara, Telkomsel akan menopangnya dengan memaksimalkan layanan 4G Long Term Evolution. "Diharapkan selesai pada pertengahan 2017. Soal investasinya, itu semua ada di Telkom, kita hanya membantu soal layanan 4G," ucap dia.

No comments:

Post a Comment