Tuesday, October 13, 2015

Data MasterCard Sebutkan Turis Muslim Habiskan 62 Milyar Dolar Untuk Belanja

MasterCard dan CrescentRating melaporkan Muslim Shopping Travel Index 2015 (MTSI 2015). Laporan itu mengungkapkan bahwa total pengeluaran wisatawan Muslim secara global untuk berbelanja dan makan mencapai US$ 62 miliar pada tahun 2014. Pengeluaran itu terdiri dari pengeluaran belanja sebesar US$ 36 miliar dan pengeluaran untuk makan sebesar US$ 26 miliar.

Matthew Driver, Group Executive, Global Products and Solutions, Mastercard Asia Pasifik mengatakan MTSI 2015 menyediakan sebuah penelitian yang lebih dalam mengenai dua komponen terpenting dari pengalaman konsumen ketika berwisata, yakni berbelanja dan makan.

“Kami melihat ini sebagai sebuah sumber daya yang penting, bukan hanya penting bagi kami untuk lebih memahami mengenai segmen wisatawan yang signifikan dan berkembang dengan pesat ini, namun juga sebagai sumber data yang akan memberikan informasi dan mendukung upaya para mitra kami yang bergerak di industri travel,” ujar, sepertu dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, dikutip Selasa (13/10).

Selain itu, lanjutnya, laporan tersebut juga memberikan penilaian pada empat puluh (40) kota internasional di mana sebanyak 15 kota di antaranya merupakan anggota Organisasi Konferensi Islam (Organization of the Islamic Conference/OIC).  Ia menyatakan penilaian dilakukan melalui satu set matriks yang komprehensif, meliputi kesesuaian kota tersebut sebagai destinasi berbelanja, layanan dan fasilitas yang ramah terhadap wisatawan Muslim, serta kemudahan saat travelling. Setiap kriteria kemudian ditimbang untuk membentuk nilai indeks secara keseluruhan.

“Kawasan Asia Pasifik terpilih menjadi destinasi utama wisatawan muslim untuk berbelanja. Terdapat 14 kota di Asia Pasifik yang masuk ke dalam daftar 40 negara destinasi tertinggi secara keseluruhan,” jelasnya.

Kota Dubai (Uni Emirat Arab) dan Kuala Lumpur (Malaysia) menempati posisi pertama dan kedua sebagai destinasi berbelanja umat muslim dengan nilai 79,5 poin indeks dan 73,3 poin indeks. Sementara itu, Kota Bali (Indonesia), menduduki peringkat 10 MTSI 2015 dengan nilai 58,2 poin indeks. Adapun peringkat terendah ditempati oleh Kota Guangzhou (China) dengan skor 24,4 poin indeks.

Laporan itu juga mengungkapkan negara yang bukan anggota OIC juga berpotensi besar sebagai destinasi wisata mayarakat muslim. Singapura memperoleh 71,6 poin dalam laporan tersebut.  Angka itu menjadikan Singapura menempati peringkat pertama untuk kategori kota-kota non-OIC dan menduduki peringkat ketiga dari daftar MTSI 2015. Selanjutnya, Kota London (Inggris) menduduki peringkat empat dengan skor 64,7.

Awal tahun ini, MasterCard juga telah melaporkan Global Muslim Travel Index (GMTI 2015). Laporan itu menunjukkan bahwa pada tahun 2014, segmen wisata Muslim memiliki nilai sebesar US$ 145 miliar dengan jumlah 108 juta wisatawan Muslim, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor travel. Angka ini diprediksi akan tumbuh menjadi 150 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11 persen dari segmen pasar tersebut dengan nilai pasar yang diproyeksikan akan tumbuh menjadi US$ 200 miliar

No comments:

Post a Comment