Saturday, October 24, 2015

Wasita Karya Garap 2 Proyek PLN Senilai Rp. 6,6 Triliun

PT PLN (Persero) mempercayakan pembangunan dua proyek listrik senilai Rp 6,6 triliun kepada PT Waskita Karya Tbk. Keduanya adalah proyek jaringan transmisi listrik 500 kv dari wilayah Duri, Riau ke Pranap, Jambi dengan panjang 250 kilometer (km) serta transmisi listrik yang menghubungkan antara Pranap dengan wilayah Perawang dengan panjang 160 km.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin menyebut untuk mendukung program 35 ribu Megawatt (MW),  PLN tidak hanya membangun pembangkit namun juga menambah jaringan transmisi listrik. "Kami melihat Waskita punya pengalaman di bidang konstruksi karena sudah lama bermain di sektor infrastruktur dan sebagainya. Jadi kami percaya Waskita tidak kesulitan dalam pembebasan lahan yang selama ini menjadi kendala," ujar Amir saat penandatangan kontrak di kantor pusat PLN, Jakarta, Jumat (23/10).

Amir menjelaskan pembangunan dua transmisi tadi merupakan bagian dari proyek transmisi di wilayah Sumatera yang ditargetkan bisa rampung pada 2018 hingga 2019 mendatang. Selain transmisi Duri-Pranap dan Pranap-Perawang, manajemen PLN juga berencana membangunan transmisi lain yang nantinya bisa menghubungkan listrik dari wilayah Langsa, Aceh hingga ke wilayah Sumatera Selatan.

Di mana total nilai proyek pembangunan jaringan transmisi di Sumatera ditaksir menelan investasi mencapai Rp 22 triliun dengan panjang mencapai 1.400 km. "Pembangunan transmisi ini sendiri akan secara bertahap dilakukan karena dalam waktu dekat ada (daya) listrik 600 MW yang masuk dari Sumatera Selatan dan Riau," terangnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Waskita Karya M. Choliq mengaku optimistis pengerjaan dua proyek transmisi tadi bisa selesai dalam jangka waktu tiga tahun. "Ini sudah termasuk pembebasan lahan dan konstruksinya, lho ya. Besok pagi kami mulai kerja dan berkoordinasi dengan staf yang ada di lokasi," tutur Choliq. Asal tahu saja, untuk menggarap dua proyek ini Waskita telah mengantongi komitmen pembiayaan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Dari pinjaman senilai Rp 6,6 triliun, 10 persen dananya akan dipakai untuk upaya pembebasan lahan, sementara 90 persen lainnya untuk mendirikan bangunan transmisi.

"Kalau di transmisi listrik, biaya pembebesan lahan itu tidak banyak. Ini karena kami hanya membayar tanah untuk menara sementara yang lainnya adalah kompensasi untuk yang di atas lahan yang dilewati kabel," tandas Choliq

No comments:

Post a Comment