PT Indofood Sukses Makmur Tbk berencana menjual kembali 52,95 persen saham anak usahanya, China Minzhong Food Corporation Limited (CMZ) yang melantai di bursa efek Singapura. Sekretaris Perusahaan Indofood Sukses Makmur, Elly Putranti menyatakan perseroan telah menerima letter of intent (surat perjanjian) dari China Minzhong Holding Limited, suatu perusahaan asal British Virgin Island (CMZ BVI).
“Untuk membeli 52,94 persen saham CMZ, entitas anak perseroan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura dengan harga S$ 1,20 per lembar saham,” ujarnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (15/10). Ia menjelaskan, pada tanggal 14 Oktober 2015, perseroan dan CMZ BVI telah menandatangani nota kesepahaman yang mengikat (MoU), yang menetapkan persyaratan bagi para pihak untuk terus membahas dan mengarah kepada finalisasi perjanjian jual beli saham sehubungan dengan rencana transaksi.
“Dengan ditandatanganinya (MoU) oleh perseroan, CMZ BVI telah setuju untuk membayar kepada perseroan sejumlah dana S$ 40 juta selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 2015,” jelas Elly. Adapun, dana tersebut nantinya akan diperhitungkan sebagai bagian dari pembayaran yang harus dibayarkan kepada perseroan untuk penyelesaian rencana transaksi.
Dari sisi kinerja terkini, Indofood Sukses Makmur mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 25,3 persen menjadi Rp 1,73 triliun pada semester I 2015, dari Rp 2,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu karena pelemahan nilai tukar rupiah. “Marjin laba bersih turun menjadi 5,3 persen dari 7,4 persen terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya rupiah,” ujar Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood dalam keterangan resmi, belum lama ini.
Padahal, penjualan bersih konsolidasi perseroan naik 3,7 persen menjadi Rp 32,63 triliun dari Rp 31,48 triliun pada semester I tahun lalu. Adapun kelompok usaha strategis dari produk konsumen bermerek (CBP), Bogasari, Agribisnis dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 50 persen, 24 persen, 18 persen, dan 8 persen.
Laba usaha Indofood naik sedikit sebesar 0,5 persen menjadi Rp 3,85 triliun dari Rp 3,83 triliun, sedangkan marjin laba usaha turun 40 bps menjadi 11,8 persen. Perseroan menyatakan hal itu terutama karena melemahnya kinerja Agribisnis sebagai akibat dari penurunan harga jual rata-rata produk sawit. “Kami akan terus menjalankan strategi kami untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta menghadapi tantangan ke depannya,” ujar Anthoni.
No comments:
Post a Comment