Tuesday, October 27, 2015

Rupiah Kembali Terpukul Akibat Optimisme Pengusaha Terhadap Ekonomi Indonesia Menurun

Optimisme pelaku bisnis terhadap prospek ekonomi Indonesia di kuartal III 2015 anjlok signifikan menyusul kejatuhan rupiah yang cukup dalam.  Kesimpulan ini merupakan hasil riset dari lembaga survei Grant Thornton terhadap 2.500 pemimpin bisnis di 36 negara, yang dirilis pada Selasa (27/10).

Dalam riset terbarunya, Grant Thornton menyatakan keyakinan pelaku bisnis di Indonesia turun sebesar 24 persen, dari 60 persen pada kuartal II 2015 menjadi 36 persen di kuartal III 2015. Angka tersebut lebih rendah 2 persen dibandingkan rata-rata bisnis global yang sebesar 38 persen, dan menempatkan Indonesia di posisi 15 dari 36 ekonomi di dunia. Dari enam variabel yang menjadi acuan, hanya ekspektasi lapangan kerja yang menunjukkan optimisme dengan kenaikan 14 persen menjadi 54 persen.

Sementara lima variabel lainnya terkoreksi, di mana penurunan tertinggi terjadi pada ekspektasi pendapatan yang turun dari 65 persen menjadi 46 persen. Diikuti ekpektasi eksport yang turun dari 7 persen menjadi minus 2 persen, investasi pada pabrik dan mesin-mesin turun dari 25 persen menjadi 20 persen, dan ekspektasi harga penjualan turun dari 50 persen menjadi 46 persen.

Optimisme bisnis Indonesia dibandingkan negara-negara Asia Pasifik lainnya merupakan yang terendah setelah Malaysia (minus 28 persen). Tercatat optimisme pelaku bisnis di Thailand minus 8 persen dan Singapura minus 14 persen. Sementara India dan Filipina justru sebaliknya, meningkat masing-masing sebesar 87 persen dan 86 persen.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan setiap negara mengalami masalah internal yang berbeda-beda sebagai akibat dari ketidakpastian ekonomi secara global. Di Indonesia, faktor rupiah yang telah merosot ke level yang terendah selama hampir dua dekade terakhir dinilai sebagai penyebab turunnya keyakinan pelaku bisnis terhadap perekonomian.  "Fakta ini juga berkontribusi terhadap menurunnya kepercayaan terhadap ekonomi kita Indonesia) di kuartal III 2015,” ujar Johanna melalui keterangan tertulis, Selasa (27/10).

Karenanya, Johanna menyoroti efektivitas serangkaian paket kebijakan ekonomi yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo hingga kuartal keempat tahun ini. Dia berharap paket kebijakan itu bisa mempermudah kegiatan bisnis di Indonesia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan bisnis Indonesia pada kuartal VI 2015.

No comments:

Post a Comment