Saturday, March 28, 2015

Membedah Kesuksesan dan Kekayaan Para Pengusaha Warteg

Rupanya bisnis Warung Tegal alias warteg amat menggiurkan. Kalau tak percaya, lihat deretan rumah yang cukup megah, bahkan mewah, di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal. Banyak dari rumah itu yang dimiliki oleh pengusaha warteg.

Saat menyambangi kampung itu beberapa waktu lalu. Rumah-rumah tersebut tampak kosong karena ditinggal pemiliknya bekerja di Jakarta sebagai pengusaha warteg. Penduduk di sekitarnya pun agak enggan rumah-rumah itu dipotret. “Kalau tahu pedagang warteg sukses di kampung, pemilik bangunan di Jakarta akan semakin menaikkan harga sewanya,” kata lelaki yang tidak mau menyebutkan namanya.

Penduduk Sidokaton yang lain, Faizin, mengatakan harga sewa bangunan untuk warteg di Jakarta saat ini mencapai Rp 25 juta - Rp 30 juta per tahun. Menurut dia, warteg mengalami masa kejayaan pada tahun 80-an sampai 90-an. Sebab, harga sewa warung dan upah karyawan saat itu masih murah.

Hingga kini, dari sekitar 10.000 warga Desa Sidapurna, 50 persennya masih menekuni usaha warteg di Jakarta. Pedagang yang tergolong sukses mendapat penghasilan kotor Rp 3 juta Rp 5 juta per hari.

Penasehat Pusat Koperasi Warteg Jaya, Harun Abdi Manaf, mengatakan, mahalnya harga sewa bangunan dan kebutuhan pokok di Jakarta membuat sebagian pedagang warteg kini angkat kaki dan membuka usaha di kota lain. “Sewa warung di Jakarta minimal tiga tahun, sekitar Rp 90 juta. Pedagang yang bermodal kecil tidak mampu bertahan,” kata Harun.

Bahkan ada juga orang Tegal yang membuka warteg di kota lebih kecil seperti Majalengka, Jawa Barat. Di sana, ada sebuah warteg yang sempat menghebohkan karena penjaganya amat cantik, bernama Sasa Darfika. Warteg ini berada di sisi Jalan Parapatan Raya, Majalengka, Jawa Barat.

Ternyata Sasa adalah putri pemilik warteg itu sendiri. Ia sempat kuliah di sekolah kebidanan tapi memutuskan berhenti dan memilih ikut menjaga warung yang ramai dikunjungi orang. Sasa bikin warteg yang buka setiap hari selama 24 jam itu laris manis. Rata-rata sehari melayani 300 orang lebih.

Sejak Sasa terkenal di media massa dan media sosial, dalam sebulan ini penghasilan warteg bertambah seiring meningkatnya pembeli. Sempat ada yang kecewa karena tidak dilayani Sasa yang sedang istirahat tengah hari atau seusai jam kerjanya. "Dari rumah keluar sebentar untuk ketemu, daripada dibilang sok," ujar Sasa.

Lelaki paruh baya itu menatap curiga saat singgah di gang depan rumahnya di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, pada Ahad petang, 22 Maret 2015. "Mau memotret ya? Anda wartawan atau pegawai bank?" tanya lelaki berkain sarung itu seraya bergegas menghampiri.

Setelah ditunjukkan tanda pengenal, kerutan di dahinya mulai mengendur. Kendati demikian, lelaki itu sempat mencegah agar rumah-rumah mewah di sekitar rumahnya tidak difoto. Deretan rumah mewah berlantai dua dan berpagar besi tinggi di gang itu sebagian besar milik warga yang merantau ke Jakarta sebagai pedagang warteg (warung Tegal).

"Kalau tahu pedagang warteg sukses di kampung, pemilik bangunan di Jakarta akan semakin menaikkan harga sewanya," kata lelaki yang tidak mau menyebutkan namanya itu. Warga Sidokaton yang juga bekas pedagang warteg di Jakarta, Faizin, mengatakan harga sewa bangunan untuk warteg di Jakarta saat ini mencapai Rp 25 juta-30 juta per tahun.

"Selain karena harga sewa bangunan yang terus melambung, pedagang warteg kini juga kewalahan karena sulit mencari karyawan," kata Faizin yang juga Kepala Desa Sidapurna, Dukuhturi, Tegal. Sidokaton dan Sidapurna adalah dua desa yang bergandengan dan dikenal sebagai kampung warteg. Sejak tahun 70-an, warga di dua desa itu merantau ke Jakarta untuk membuka warung kecil-kecilan. "Warteg saat itu hanya menjual makanan kecil dan gorengan. Belum menyediakan nasi, sayur, dan lauknya," kata Faizin.

Menurut Faizin, warteg mengalami masa kejayaan pada tahun 80-an sampai 90-an. Sebab, harga sewa warung dan upah karyawan saat itu masih murah. Hingga kini, dari sekitar 10 ribu warga Desa Sidapurna, 50 persennya masih menekuni usaha warteg di Jakarta. Pedagang yang tergolong sukses mendapat penghasilan kotor Rp 3 juta-5 juta per hari.

Dengan besarnya penghasilan itu, sebagian pedagang warteg bisa membangun rumahnya di kampung. Biaya yang dihabiskan rata-rata Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. "Dari 2.000 rumah di Sidapurna, 500 di antaranya mewah," kata Faizin. Selain milik pedagang warteg, rumah-rumah mewah itu juga milik warga yang bekerja sebagai petani bawang merah.

Selama ditinggal merantau, rumah-rumah mewah itu hanya ditinggali orang tua atau saudara si empunya rumah. Tidak sedikit pula rumah-rumah mewah itu dibiarkan kosong hingga rumput liar tumbuh subur di halamannya. "Sebagian kecil dari rumah-rumah mewah itu dijaminkan sertifikatnya untuk pinjaman di bank," ujar Faizin.

Ketua Umum Pusat Koperasi Warung Tegal (Puskowarteg) Jaya, Sastoro, mengatakan pedagang warteg di Jakarta saat ini juga tertekan oleh mahalnya harga-harga kebutuhan pokok pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 2014. "Kami tidak bisa asal menaikkan harga menu karena pelanggan warteg itu rakyat kecil," kata Sastoro.

Penasihat Puskowarteg Jaya, Harun Abdi Manaf, menambahkan, mahalnya harga sewa bangunan dan kebutuhan pokok di Jakarta membuat sebagian pedagang warteg kini angkat kaki dan membuka usaha di kota lain. "Sewa warung di Jakarta minimal tiga tahun, sekitar Rp 90 juta. Pedagang yang bermodal kecil tidak mampu bertahan," kata Harun.

Menurut Harun, kota yang menjadi sasaran para pedagang warteg pindahan dari Jakarta itu meliputi Bandung, Semarang, dan Yogya. "Tarif sewa warung di Bandung dan Semarang sekitar Rp 20 juta per tahun. Harga bahan kebutuhan pokok di dua kota itu juga lebih murah 40 persen jika dibandingkan dengan Jakarta," kata Harun.

Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, di kenal sebagai "Desa Warteg. Di sana banyak rumah yang tampak kosong karena ditinggal pemiliknya bekerja di Jakarta sebagai pengusaha warteg. Penduduk di sekitarnya pun agak enggan rumah-rumah itu dipotret. “Kalau tahu pedagang warteg sukses di kampung, pemilik bangunan di Jakarta akan semakin menaikkan harga sewanya,” kata lelaki yang tidak mau menyebutkan namanya itu.

Penduduk Sidokaton yang lain, Faizin, mengatakan harga sewa bangunan untuk warteg di Jakarta saat ini mencapai Rp 25 juta - Rp 30 juta per tahun. Menurut dia, warteg mengalami masa kejayaan pada tahun 80-an sampai 90-an. Sebab, harga sewa warung dan upah karyawan saat itu masih murah.

Hingga kini, dari sekitar 10.000 warga Desa Sidapurna, 50 persennya masih menekuni usaha warteg di Jakarta. Pedagang yang tergolong sukses mendapat penghasilan kotor Rp 3 juta Rp 5 juta per hari.

Penasehat Pusat Koperasi Warteg Jaya, Harun Abdi Manaf, mengatakan, mahalnya harga sewa bangunan dan kebutuhan pokok di Jakarta membuat sebagian pedagang warteg kini angkat kaki dan membuka usaha di kota lain. “Sewa warung di Jakarta minimal tiga tahun, sekitar Rp 90 juta. Pedagang yang bermodal kecil tidak mampu bertahan,” kata Harun.

Alasan Kenaikan BBM dan Dampaknya Terhadap Inflasi

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak jenis solar dan premium mulai hari ini, Sabtu 28 Maret 2015. Harga solar dan premium naik Rp 500 per liter, sedangkan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono, mengatakan kenaikan harga premium dan solar kali ini masih berada dalam tahap wajar. Sebab, kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi dari melemahnya tukar rupiah serta naiknya harga minyak dunia. "Belum sampai mengganggu inflasi serta daya beli," kata dia kepada Tempo.

Menurut Tony, krisis politik di Yaman membuat harga minyak dunia cenderung naik, namun masih dalam batas normal. Sebabnya, jumlah pasokan masih lebih banyak dari pemintaan. Dia memperkirakan harga minyak paling tinggi akan berada di level US$ 60 per barel. Namun dalam kondisi geopolitik yang belum menentu, harga minyak dunia bisa saja kembali turun.

Tony mengatakan, kenaikan harga BBM baru akan mengusik daya beli masyarakat jika mencapai Rp 2.500 per liter. Angka tersebut bisa mendorong inflasi lebih dari 2 persen. Namun dengan kenaikan harga Rp 500 per liter, Tony memperkirakan inflasi pada bulan Maret hanya 0,3 persen dan April berada di level 0,5 persen.

Melalui keterangan tertulis, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Wiratmaja, mengatakan pada 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB harga Premium RON 88 naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 per liter. Sedangkan solar naik dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter. "Pemerintah tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga dan logistik.

Pemerintah baru saja mengumumkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) mulai hari ini pukul 00.00. Pertamina mengatakan harga baru ini telah disesuaikan dengan harga indeks pasar dunia dan kurs dolar. "Harga indeks pasar dunia untuk gasoline dan gasoil dan nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015 sehingga akan memberikan pengaruh pada pergerakan harga BBM," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro melalui keterangan tertulis pada Jumat, 27 Maret 2015.

Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk Premium telah meningkat sebesar 13 persen. Sementara untuk solar pada periode yang sama meningkat 9 persen. Peningkatan itu menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dolar terhadap rupiah yang juga mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen.

Pemerintah telah menetapkan harga baru Premium untuk wilayah penugasan luar Jawa, Madura, dan Bali, sebesar Rp 7.300 per liter. Adapun harga baru solar sebesar Rp 6.900 per liter. Untuk Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali, Pertamina menyesuaikan dengan harga Rp 7.400 per liter. Penyesuaian harga ini berlaku mulai Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 00.00.

Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai nilai keekonomian. "Keekonomian akan tercapai apabila harga indeks pasar (HIP) turun," kata Wianda.

Money Game MMM Alokasikan Miliaran Rupiah untuk Beriklan

Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau dikenal dengan Manusia Membantu Manusia kian agresif beriklan di media massa cetak maupun elektronik. Tak tanggung-tanggung, MMM siap menganggarkan miliaran rupiah untuk biaya iklan. Firdaus Bawazier selaku perintis MMM mengakui, biaya iklan yang dikeluarkan pada media cetak harian Jawa Pos pada akhir Februari silam bernilai Rp 500 juta untuk sekali terbit. Tarif tersebut tentu berbeda dengan iklan yang disajikan pada stasiun televisi.

Akhir-akhir ini, iklan MMM ramai berseliweran di televisi swasta. Iklan MMM ini nantinya akan terdiri dari beberapa seri. "Kami sudah bayar iklan di TV sampai bulan April. Anggarannya hitung saja sendiri untuk iklan selama tiga puluh detik," ujar Firdaus .

Ketika ditanya dari mana anggaran iklan tersebut, Firdaus yang merupakan manajer 1 juta ini mengatakan bahwa biaya beriklan diperoleh dari nasabah yang mentransfer uang dengan memberikan catatan "untuk iklan". Nantinya nasabah tersebut akan mendapatkan pengembalian uang pokok 100 persen plus imbal hasil 30 persen dari nasabah lainnya.

Saat ini, MMM mengaku memiliki 5 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia. Pihaknya menjamin sistem kali ini lebih jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Pasca-restart bulan Agustus 2014, kini MMM perlahan bangkit. Dengan dalih perbaikan sistem, arisan berantai ini mencoba menyeimbangkan antara pemberi bantuan atau provide help (PH) dengan penerima bantuan atau get help (GH). Hingga kini, PH terdiri dari 88 persen. Sementara GH sebesar 12 persen.

Setelah kembali beroperasi pada Februari 2015, ada aturan main yang sedikit berubah. Semula, minimum uang yang dapat ditransfer nasabah sebesar Rp 100.000 hingga maksimum Rp 10 juta. Kini, minimum uang yang bisa ditransfer nasabah adalah Rp 100.000 dengan maksimum penyetoran Rp 3,6 miliar.

Kekhawatiran akan terjadinya restart pada permainan uang (money game) Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) akhirnya terjadi. Permainan uang yang di Indonesia dipoles menjadi arisan berantai Manusia Membantu Manusia (MMM) itu, mesin sistemnya dimatikan lalu dihidupkan lagi.

Langkah me-restart sistem itu dilakukan Sergey Mavrodi, pemilik sistem asal Rusia per 29 Agustus 2014. Namanya juga restart. Permainan dimulai dari nol lagi. Semua anggota arisan, termasuk para manajer harus memulai dengan kegiatan menyetor uang, yang dalam MMM disebut provide help (menyediakan bantuan) atau PH.

Padahal, sebelum mesin di-restart, ada ratusan ribu bahkan jutaan anggota arisan yang sudah menyetor. Mereka ini mestinya tinggal menikmati hasil. Sistem menjanjikan mereka mendapatkan setoran balik secara otomatis ke rekening mereka.

Setoran balik ini disebut uang get help (GH). Besarnya 130 persen, yang berarti untung 30 persen dari uang setoran. Misalnya member mengirim Rp 10 juta, dalam waktu sekitar satu bulan, yang bersangkutan akan mendapatkan setoran balik sebesar Rp 13 juta.

Nah, para member yang semestinya tinggal menikmati untung inilah yang terkena dampak. Mereka gagal mendapatkan setoran (GH) berlipat yang dijanjikan sistem. Kalaupun masih ada harapan, mereka harus menunggu dan harap-harap cemas. Jumlah mereka ini diperkirakan mencapai ratusan ribu bahkan jutaan.

Situs mmmindonesia mengklaim, pertengahan Agustus 2014 saja, member mereka sudah tembus 1,6 juta orang/akun. Khusus di Jatim. jaringan anggota arisan ini mewabah hingga pelosok desa. Paling besar, anggota mereka berada di Malang Raya. Para member yang sedang menunggu setoran balik (GH) kini pun menunggu sambil harap-harap cemas.

Berliana, member asal Surabaya, misalnya, sempat mengerutkan dahi saat membuka akun MMM miliknya, Senin (1/9/2014). Begitu akun terbuka, laman memunculkan pop up video rekaman Sergey Mavrodi. Video itu diunggah melalui Youtube, 29 Agustus 2014.

Setelah meng-klik, perempuan 30 tahun itu baru tahu, sistem MMM di-restart. Video Sergey berisi pengumuman itu. Ahli komputer dan money game ini, dalam video mengungkapkan berbagai hal tentang kondisi MMM di dunia, termasuk di Rusia dan Indonesia.

Sergey berbicara menggunakan bahasa Rusia. Dalam video yang diunggah akun mmmindonesiadotcom ini, pidato Sergey dilengkapi terjemahan bahasa Indonesia. Saat menyampaikan pernyataan, Sergey mengenakan kaus abu-abu lengan panjang.

Seperti rekaman-rekaman sebelumnya, Sergey meletakkan kedua tangan di atas kepala. Posisinya duduk dan bersandar. Suaranya datar dan sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Video berdurasi 3,49 menit itu hingga Jumat (5/9/2014) sudah disaksikan 54.799 viewer.

Sergey lewat video itu berusaha meyakinkan para pengikut arisan berantai. Ia menyatakan terpaksa me-restart karena usahanya memperbaiki kerusakan sistem MMM Indonesia tidak berhasil. Mesin berupa sistem teknologi informasi itu macet. Member yang mengajukan permintaan kiriman uang, tidak bisa diproses. Akibatnya, jutaan akun member gagal mendapatkan uangnya. “Kami harus menyatakan restart,” kata Sergey.

Pada akun setiap member yang berhasil mengajukan kiriman, saat ini hanya tertulis nominal uang yang menjadi haknya. Nominal itu sudah termasuk bonus 30 persen. Nah nominal itulah yang tidak kunjung menjadi uang riil dan bisa dinikmati.

Masih menurut cerita Sergey. Ada kepanikan yang malah membuat sistem MMM menjadi rusak. Dia berusaha meyakinkan dengan memberikan contoh, di Rusia sebelumnya juga terjadi kepanikan karena kebijakan pemerintah setempat yang menentang sistem MMM. Di negara asalnya, MMM juga mengalami restart.

Skema arisan berantai ala Manusia Membantu Manusia (MMM) kembali menebar jala. Tak tanggung-tanggung, skema yang sempat mandek pada akhir tahun lalu, kini malah berpromosi di media massa nasional. Tercatat 28 Februari lalu, MMM menawarkan skema ini di harianJawa Pos. Dalam iklan tersebut, MMM mengiming-imingi imbal hasil 30 persen sebulan bagi anggota yang bergabung. Bahkan, di salah satu stasiun televisi nasional, MMM membuat iklan berseri.

Tak hanya itu, awal Maret 2015, MMM gencar mengajak masyarakat bergabung dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp.  Petinggi MMM di Indonesia, Firdaus Bawazier, mengakui agresif berpromosi untuk membangkitkan kembali MMM yang sempat vakum.

Sekadar mengingatkan, Agustus 2014, banyak dana anggota MMM tersangkut. Saat itu, petinggi MMM mengklaim terpaksa me-restart sistem karena jumlah penerima bantuan/dana alias get help (GH) sangat banyak, tidak sebanding dengan jumlah pemberi dana alias provide help (PH).
Untuk bergabung ke MMM, masyarakat menyetor minimal Rp 100.000. Janji imbal hasil sebulan sebesar 30 persen dari jumlah dana disetor.

Firdaus mengaku, sejauh ini ongkos beriklan mencapai miliaran rupiah. "Uangnya dari setoran anggota," ujarnya, Kamis (26/3/2015). Ia mengklaim, kini ada 5 juta anggota aktif MMM.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono menyatakan telah berkomunikasi dengan Satgas Waspada Investasi. "Kami juga koordinasi dengan Kemkominfo, termasuk media, untuk mencegah iklan-iklan seperti itu," ujarnya.

Menurut dia, OJK terus mengingatkan masyarakat agar berinvestasi secara baik dan tidak tergiur janji keuntungan atau imbal hasil investasi besar. Kebijakan restart yang dilakukan MMM disikapi beragam. Mereka yang sudah setor khawatir dananya tidak kembali. Padahal jumlah dana milik member itu jika diamulasi, nilai mencapai miliaran, bahkan triliunan. Jumlah anggota, sesuai klaim mmmindonesia.com mencapai 1,6 juta akun.

Setoran terkecil masing-masing akun adalah Rp 100.000. Dengan setoran terkecil saja, jumlah dana yang berputar mencapai Rp 160 miliar. Mereka juga menjadi ragu, dengan restart yang berarti harus menyetor uang (PH) lagi.

Mereka khawatir uang ini juga akan kembali tidak balik, sehingga kerugian mereka justru bertumpuk-tumpuk. Tapi, sebagian member lagi justru optimistis. Bagi mereka, kebijakan restart adalah sebuah harapan. Mesin akan berputar kembali, member lama akan bersedia menyetor kembali, lalu member baru tumbuh, sehingga alur kiriman uang menjadi normal.

Lalu pada gilirannya para member yang telah lama menunggu setoran, akan dengan segera bisa melihat rekeningnya terisi. Berliana, menarik napas setelah selesai menyaksikan video itu. Harapan muncul dari benak karyawan bank swasta itu setelah mendengar ada perintah PH (setor) massal dari Sergey.

Namun, Berliana sendiri mengaku sulit mengikuti saran, bos MMM asal Rusia itu. “Saya sulit melakukan PH (setor) karena tidak punya uang. Tambah sulit lagi, meyakinkan member yang ada di-downline saya. Wong uang yang awal kami setor saja belum kembali kok disuruh setor lagi. Terus tidak ada jaminan (uang kembali) kan,” katanya.

Member lain, Rudi mengaku sedikit tertolong dengan adanya video Sergey. Bukan karena video itu lantas menghasilkan uang, tapi video itu bisa digunakan untuk menenangkan para downline. Rudi yang sudah berstatus manager ini dalam beberapa pekan terakhir cukup terbebani. Puluhan partisipan yang menjadi downline-nya terus menagih uang. Begitu video Sergey muncul, pemuda asal Madura ini meminta para downlinenya ikut menyaksikan video Sergey

KADIN : Pemerintah Lalai Dalam Kenaikan Harga Beras

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menganggap pemerintah lalai menyusul naiknya harga beras. Menurut Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi Kadin Indonesia, Didik J. Rachbani, pemerintah perlu melakukan intervensi terhadap pasar beras ketika produksi beras menurun. "Kenaikan Rp 2.000- Rp 3.000 sangat besar dampaknya pada masyarakat miskin. Perlu intervensi pemerintah secara cerdas dan cermat. Kemarin tidak cermat, data-data yang saya sampaikan, 2 kali lipat kenaikannya. Jadi tidak boleh main-main dengan kebijakan beras," kata Didik di kantornya, Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Selain itu Didik mengatakan masalah lainnya ada pada sistem produksi yang rapuh, seperti hancurnya sistem irigasi. "Perlu diperbaiki juga sistem penyuluhan desanya, pasca panen, degradasi kesuburan tanah, dan alih fungsi lahan," kata Didik.  Didik mengatakan stok beras di Bulog saat ini masih kurang sejuta ton. Selain itu Didik menambahkan, pemerintah perlu melakukan impor jika diperlukan.

Pada akhir 2014 stok beras bulog ada 1,8 juta ton. Sedangkan pada Februari 2015, ada sekitar 1,4 juta ton. "Perlu tambah sampai 2 juta ton tapi harganya sekarang tinggi, harga beras 70 persen lebih mahal dari impor. Di lapangan kondisi pasokan juga berkurang drastis, ini tidak pernah diperhatikan pemerintah," kata Didik.

Selain itu, Didik juga memberi contoh bahwa stok di Pasar Induk Cipinang pada Februari hanya 23-24 ribu ton. "Batas amannya itu 30-35 ribu ton dengan pemasukan 2.500-3.000 ton per hari," kata Didik. Pemerintah dinilai memunggungi petani lantaran kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras yang ditetapkan melalui Instruktur Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015 masih jauh di bawah tingkat inflasi tiga tahun terakhir. 

“HPP gabah dan beras hanya naik sebesar 10,6 persen sampai dengan 12,0 persen jauh lebih rendah dari total inflasi 3 tahun terakhir ini sebesar 21,03 persen,” kata Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2015).

Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menilai pemerintah Jokowi “memunggungi” petani. Berdasarkan laporan jaringan tani anggota AB2TI di berbagai wilayah saat ini terjadi penurunan harga gabah kering sawah yang signifikan dan sangat merugikan petani kecil.  Ketika harga beras naik tajam di bulan Januari hingga pertengahan Maret 2015, pemerintah merespon dengan sangat cepat bahkan Presiden sendiri turun tangan. Harga gabah di tingkat petani di beberapa tempat saat ini hanya dihargai Rp 2.900 per kilogram, seperti di Lamongan, Rembang sampai Brebes.

Harga gabah juga tercatat hanya mencapai Rp 3.300 per kilogram di gudang dolog Tuban, dan Rp 3.100- Rp 3.600 per kilogram di Sragen, Nganjuk, Purbalingga, serta Pasuruan.  Menurut Dwi, harga tersebut bahkan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Di sisi lain ongkos panen dan buruh meningkat sebesar Rp 5.00 per kilogram di beberapa tempat.

Pabrik Indomie Indonesia Di Mesir Mampu Produksi 1,2 Juta Bungkus Per Hari

Pabrik bahan makanan ringan Indonesia di Mesir, Indomie, menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat cukup signifikan, yakni sebanyak 1.000 karyawan. "Lapangan kerja yang diserap parbrik patungan Indomie tercatat 1.000 karyawan, terdiri atas 400 orang di bagian produksi, dan 600 orang lagi di bagian distributor," kata General Manager Indomie produksi Mesir, Gunawan Harianto seperti dikutip Antara di Kairo, Kamis (26/3/2015).

Indomie termasuk salah satu peserta dari 17 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Pameran Industri dan Perdagangan Internasional (Cairo International Fair/CIF) yang saat ini berlangsung di ibu kota Mesir itu. Menurut Gunawan, setiap hari pihaknya memproduksi 1,2 juta bungkus Indomie untuk pasar lokal Mesir. Kehadiran pabrik mie instan di Negeri Piramida itu merupakan perusahaan patungan Indonesia-Mesir, Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd.

"Perusahaan ini hadir di Mesir sejak 10 tahun lalu, namun secara efektif berproduksi pada 2009," katanya. Di pameran tersebut, pengunjung Mesir tampak antri untuk membeli Indomie di Anjungan Indonesia. "Biasanya kami masak gratis buat pengunjung, tapi kami kewalahan melayani pengunjung yang antri membeli mentahnya," papar Mohamed Nuseir, koordinator Stand Indomie di pameran.

Gunawan mengungkapkan, pada pameran serupa tahun 2014, Indomie membuka stand sendiri, terpisah dari Anjungan Indonesia, namun kali ini atas permintaan KBRI, kami bergabung untuk meramaiakan anjungan Indonesia.

Di berbagai supermarket besar maupun kecil, Indomie memang tampak mewarnai pajangan barang dagangan. "Harga satu bungkus Indomie 1,5 pound Mesir (sekitar Rp 3.000), yang merupakan salah satu bahan makanan yang cukup diminati pembeli," kata Sameer, pelayan di Supermarket Sharif di Madinat Nasr.

Bahkan, Menteri Wakaf Mesri, Mohamed Mokhtar Goumah, saat menyambangi Anjungan Indonesia di pameran mengungkapkan bahwa di rumahnya pun tersedia Indomie. "Di rumah saya ada Indomie, kami suka," kata Menteri Mokhtar seperti dikutip Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burhan Rahman, yang menerima kunjungan Menteri Agama versi Mesir itu.

Menurut beberapa warga negara Indonesia, sebelum pabrik Indomie hadir di Mesir, makanan khas Indonesia siap saji itu biasanya menjadi oleh-oleh favorit bagi WNI yang baru kembali dari Tanah Air maupun dari ibadah haji atau umrah di Arab Saudi.

Pesatnya perkembangan Indomie di Negeri Lembah Nil ini tidak terlepas dari gencarnya promosi.Mie instan menjadi produk paling diminati konsumen Indonesia. Sesuai dengan riset WorldPanel Indonesia, Indomie dan Mie Sedaap menempati peringkat pertama dan kedua pada merek-merek industri fast moving consumer good (FMCG).

Fanny Murhayati, New Business Development Director Worldpanel Indonesia mengatakan, konsumen Indonesia adalah konsumen tersibuk jika dibanding dengan konsumen negara lain. Selama setahun, konsumen Indonesia bisa berbelanja 400 kali atau sekitar 31 kali dalam sebulan. Hal itu menunjukan betapa menggiurkannya kondisi pasar FMCG.

"Mie instan diminati karena masyarakat Indonesia suka dengan produk cepat saji dan lebih praktis. Selain iu distribusinya luas. Hampir setiap toko jual Indomie ataupun Mie sedaap," kata Fanyn.  Selain karena memang jangkauan distribusi kedua merek ini sangat luas, promosi dan inovasi yang dilakukan pun sangat beragam, mulai dari iklan hingga variasi rasa yang beragam.

Sebelumnya, Ketua Asosisi Roti, Mie, dan Biskuit Sribugo menyampaikan bahwa pasar mi masih akan cerah tiap tahunnya. "Tahun ini saja bisa tumbuh 6 persen atau penjualannya bisa sampai 18 miliar bungkus," ungkap Sribugo.

Susu Frisian Flag berada di posisi ketiga. Fanny menyebutkan selain distribusinya yang juga luas, ada banyak macam jenis susu yang dijual Frisian Flag. "Jenisnya banyak ada yang kental manis, ada yang formula, ada yang susu cair, ada susu bubuk keluarga. Yang paling diminati susu cair. Praktis dan ada kemasan sachet-nya," ungkap Fanny.

Di posisi keempat dan keenam ditempati oleh Royco dan Masako. Penjualannya didukung kepraktisannya dan produk dijual dengan kemasan sachet. Misalnya, salah satu promosi berbahasa pasaran Mesir tertulis, "Aktsar min milion Masry biyakul Indomie kulli yaum" (Lebih dari satu juta warga Mesir menyantap Indomie

Bank Mayora Naik Kelas Dengan Modal Inti Diatas Rp. 1 Triliun

Meski bakal naik kelas pada kuartal kedua 2015 menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II atau bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun, Bank Mayora tetap fokus di bisnis ritel. Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan hal itu usai melakukan penandatanganan kerja sama dengan Presiden Direktur Waringin Hospitality Hotel Group Herry Suwandi di Lemo Hotel 88 di kawasan Legok, Serpong, Kabupaten Tangerang, Sabtu (28/3/2015). "Kami punya latar belakang mengapa fokus di ritel," tuturnya.

Menurut Irfanto, Bank Mayora, memang menjadi bagian dari bisnis Grup Mayora, perusahaan yang bergerak di bidang ritel produk-produk makanan dan minuman. Irfanto menjelaskan pihaknya mengikuti peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit Otoritas Jasa Keuangan (BMPK OJK). Peraturan ini membatasi BMPK hanya sepuluh persen dari modal disetor. Berpijak pada peraturan itu, papar Irfanto, pihaknya tidak membiayai Grup Mayora. "Kami membiayai para distributor di bawah naungan Grup Mayora," tuturnya sembari menambahkan bahwa aktivitas bisnis Grup Mayora sudah sejak 1950-an berkembang hingga kini.

Irfanto menambahkan sepanjang 2014 silam, pihaknya mengucurkan dana kredit di kisaran Rp 3 triliun. Dari jumlah itu, porsi 50 persen lebih menjadi bagian pembiayaan sektor ritel, utamanya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).  Tahun ini, Bank Mayora menambah kucuran total kreditnya menjadi sekitar Rp 4 triliun. Lantaran itulah, kata Irfanto, pihaknya juga meningkatkan porsi pembiayaan sektor ritel UMKM hingga menyentuh angka lebih dari 70 persen.

Sebelumnya, pada 10 Maret 2015, Bank Mayora menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan International Finance Corporation (IFC). Melalui kerja sama ini, IFC menginvestasikan sebesar lebih dari 22 juta dollar AS ke dalam penyertaan saham baru yang diterbitkan Bank Mayora. Bank Mayora akan menggunakan dana itu untuk memperkuat modal inti, bisnis, serta jaringan.

Lebih lanjut Irfanto menambahkan setelah UMKM, kredit pihaknya juga membidik sektor kredit konsumtif. Angkanya mencapai delapan persen. Kredit sebesar itulah yang dimanfaatkan Bank Mayora untuk pengembangan pembiayaan bidang pengembangan usaha perhotelan seperti kerja sama dengan Waringin Hospitality Hotel Group tersebut.

Dalam kesempatan itu pula, Bank Mayora bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan dan Konsultan Telematika Indonesia (Aspekti) untuk pemberian fasilitas perbankan dan promosi. Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Aspekti Laode M Kamaludin menandatangani perjanjian kerja sama itu.

Catatan dari Herry Suwandi menunjukkan hotel yang terletak dekat dengan kawasan perumahan Gading Serpong itu punya 62 kamar bertipe superior. Hotel ketujuh dari Grup Hotel 88 yang berada di bawah naungan Waringin Hospitality Hotel Group ini juga punya tiga ruang pertemuan berkapasitas masing-masing 40 orang. Lalu, ada pula satu ballroom berkapasitas 300 orang.

Mendapat izin pemerintah sebagai Bank Pelaksana Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mulai 22 Januari 2015, Bank Mayora mematok target pembiayaan Rp 50 miliar. Sementara itu, target Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bank yang menjadi anak usaha Mayora Group itu diharapkan bisa tumbuh 18 persen ketimbang periode 2014.

Program FLPP adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk pembelian rumah tapak (KPR Sejahtera Tapak) dan rumah susun (KPR Sejahtera Susun). Menurut siaran pers yang diterima kemarin, pemerintah menunjuk 17 bank, termasuk Bank Mayora, menjadi bank pelaksana tersebut. Bank Mayora dipercaya karena dinilai telah memiliki kesiapan infrastruktur, jaringan, dan sumber daya manusia yang memadai. “Kami gembira bisa mengambil bagian dalam program FLPP tahun ini sehingga bisa berpartisipasi dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora.

Untuk tahap awal penyaluran FLPP, Bank Mayora akan mengoptimalisasikan potensi dari existing customer, yakni nasabah dari grup. “Kami berharap, masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat terbantu melalui program ini untuk segera memiliki hunian karena mereka akan mendapat berbagai keringanan, seperti uang muka yang rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit,” ujar Karlina Sugiarti, Kepala Bagian Produk Pembiayaan Konsumsi Bank Mayora.

Kriteria penerima dana FLPP adalah masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 4 Juta per bulan (untuk KPR Sejahtera Tapak) dan maksimal Rp 7 Juta per bulan (untuk KPR Sejahtera Susun) dan belum memiliki rumah. Proses pengajuannya cukup mudah yaitu dengan melengkapi persyaratan administratif dan memenuhi kriteria sebagai penerima dana FLPP. “Tantangan kami sekarang, karena terbilang masih pemain baru di bisnis KPR jadi perlu upaya lebih kuat untuk mempromosikan produk KPR kami ke masyarakat luas dengan cara mengemas penawaran produk yang lebih bersaing” terang Karlina.

Catatan dari laman bankmayora.com menunjukkan, pada periode Januari-September 2014, Bank Mayora mencatatkan pertumbuhan laba mencapai 258,25 persen menjadi Rp 10,89 miliar jika dibandingkan dengan pencapaian pada 2013. Lantaran itulah, manajemen optimistis melangkah maju dari kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I menjadi BUKU II atau bank umum dengan modal inti Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun pada tahun ini.

Sementara itu, dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia 2014 (API) dari Majalah Economic Review bekerja sama dengan Perbanas Institute pada November 2014, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mendapat penghargaan sebagai The Most Analytical CEO 2014 untuk kategori Bank Buku I.

Penetapan Harga Keekonomian BBM Dinilai Tidak Transparan

Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai pemerintah tidak transparan dalam menentukan harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM). Karena hal itu, dia menilai wajar apabila banyak masyarakat yang curiga penentuan harga BBM masih syarat praktik manipulatif. "Kalau tidak dibuka (perhitungan untuk menentukan harga BBM itu), maka jangan salahkan masyarakat kalau masyarakat nilai ada yang ditilep," ujar Marwan di Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Menurut Marwan, pemerintah saat ini tak melakukan perbaikan dalam hal transparasi penentuan harga BBM kepada masyarakat. Berbagai formula perhitungan harga BBM pun tak pernah dipublikasikan.  Dia heran, awalnya pembentukan tim anti mafia migas memunculkan optimistis bahwa usul mafia migas bisa terbongkar dan penentuan harga BBM bisa transparan. Tapi nyatanya, sampai saat ini tak ada perubahan itu.

"Yang saat ini masih gelap itu penentuan harga BBm. Dulu katanya Petral mau dibubarkan, terus kewenangan impor dialihkan kepada ISC (Integrated Supply Chain) tapi tetap tidak transparan, tak dibuka ke publik," kata dia.  Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk lebih transparan dan membuka ke publik formula hitungan harga BBM tersebut. Bahkan, kalau perlu angka-angka yang menjadi dasar pemerintah menetapkan harga BBM juga dipublikasikan.

Sebelumnya, Pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), naik masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama.Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Anthonius Tony Prasetiantono mengusulkan agar perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) dilakukan setiap enam bulan sekali jangan seperti saat ini. Pemerintah mengubah harga BBM setiap bulan. 

Menurut Tony, saat ini pasar selalu gonjang-ganjing karena kebijakan perubahan BBM itu. "Saya usul enam bulan sekali. Kalau tiga bulan terlalu cepat, satu tahun kelamaan," ujar Tony di Jakarta, Sabtu (28/3/2015).  Dia menjelaskan, kebijakan perubahan harga BBM enam bulan sekali diyakini tak akan membuat pasar gonjang-ganjing. Apalagi kata Tony, pengusaha di Indonesia terlalu responsif dengan langsung menaikan harga produknya setiap kali mendengar adanya kabar kenaikan BBM. Sementara saat BBM turun, para pengusaha tak menurunkan harga barang yang sudah telanjur naik.

Meski begitu kata Tony, usulannya tersebut bukan tak memiliki risiko. Pasalnya, apabila harga minyak dunia lebih tinggi dari asumsi pemerintah dalam menentukan harga BBM dalam negeri di jangka waktu tersebut, pemerintah harus nombok. Tahun lalu, subsidi pemerintah untuk BBM mencapai Rp 270 triliun.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama. Pelaksana Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmadja Puja mengatakan, harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter.

Sementara itu, harga bensin Premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter. Wira menuturkan, keputusan tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia dan akan berlaku pada Sabtu (28/3/2015) mulai pukul 00.00 WIB.

Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, keputusan pemerintah kembali menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai bukti tak adanya konsep manajemen pengelolaan ekonomi yang baik. Bahkan, Enny mengeritik manejemen yang diterapkan pemerintah itu sama saja seperti manajemen warung kopi.

"Semakin tidak jelas mengelola negara. Ini manajemen warkop," ujar Enny saat dihubungi  Jakarta, Jumat (27/3/2015). Dia menjelaskan, gaya pemerintah mengelola negara, terutama ekonomi saat ini, cenderung reaktif dan hanya berorientasi jangka pendek. Salah satu kebijakan yang dinilai Enny reaktif adalah penghapusan subsidi BBM.

Menurut Enny, kebijakan penghapusan subsidi BBM membuat harga BBM dilempar ke harga pasar. Akibatnya, harga BBM naik-turun dengan mudah karena mengacu harga minyak dunia yang berfluktuasi. Apalagi kata dia, pengelolaan negara yang dilakukan pemerintah tak memiliki konsep yang jelas.Bahkan, Enny menyebut pemerintah tak memiliki perencanaan kebijakan yang baik. Hal itu yang dinilai Enny sama dengan cara mengelola ala warkop yang terbilang sederhana.

"Karena dengan menghapus subsidi kan artinya tidak memperhitungkan secara komprehensif. Kita setuju pengurangan subsidi tapi kan kalau seperti ini tidak rasional," kata dia.Pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), naik masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama.

Pelaksana Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja mengatakan, harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Sementara itu, harga bensin Premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter.

Wira menuturkan, keputusan tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia dan akan berlaku pada Sabtu (28/3/2015) mulai pukul 00.00 WIB. Adapun untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter. Harga solar di Jamali sama dengan yang ditetapkan di luar Jamali, yaitu Rp 6.900 per liter

Gurihnya Bisnis Emas Di Gunung Botak Maluku

Matahari bersinar terik di kota Namlea, ibu kota pulau Buru, Maluku, saat saya menelusuri kota tersebut bulan Maret 2015. Di kanan-kiri jalan saya melihat banyak papan bertuliskan "jual emas". Pemandangan serupa, saya temui ketika saya berada di beberapa desa berbeda di pulau Buru.

Saya akhirnya bertemu dengan Mahani, seorang wanita paruh baya. Mahani menjelaskan bahwa dia dulu merupakan seorang petani minyak kayu putih, namun sejak tiga tahun terakhir menjadi seorang penambang emas di gunung Botak. Pulau yang dahulu lebih dikenal sebagai produsen minyak kayu putih itu empat tahun terakhir memang berubah menjadi menjadi tempat penghasil emas.

Semua berawal dari mimpi seorang penduduk bahwa di suatu lokasi bernama gunung Botak, terdapat emas. Warga pada tahun 2011 berbondong-bondong menggali daerah tersebut dan menemukan bahwa emas nyata ada di gunung Botak.

Kini Mahani dan puluhan ribu orang di pulau Buru beralih profesi dari umumnya seorang petani minyak kayu putih, menjadi penambang emas, karena alasan yang dikemukakan oleh Mahani. "Kalau jadi penambang emas itu dapat lebih daripada menjadi seorang petani minyak kayu putih. Karena satu hari itu bisa mendapatkan hasil per gram, harganya Rp385.000,00. Karena ibu ini orang susah, demi anak-anak dapat bersekolah," jelas Mahani.

Selain Mahani yang memang merupakan penduduk pulau Buru, banyak warga dari luar pulau Buru mengadu nasib untuk menjadi penambang emas di gunung Botak. Hal ini kemudian menimbulkan konflik antar warga yang tidak jarang berakibat pada kematian. Pemerintah sudah berusaha menutup gunung botak, namun usaha tersebut belum membuahkan hasil.

Warga terus mencari emas. Trisno asal Jakarta adalah salah satunya. Meski demikian, Trisno menjadi penambang emas di lokasi lain di pulau Buru bernama Gogorea. "Bos saya dulu usahanya di gunung Botak. Nah, akhirnya pasca kerusuhan yang terakhir itu, semua tromol yang ada di gunung Botak dipindahkan ke Gogorea. Akhirnya, saya yang tadinya di Jakarta, belum pernah kerja di tambang sama sekali, disuruh bos untuk pindah ke Gogorea," kata Trisno.

Trisno mengaku sebelumnya merupakan pegawai pemasaran air kemasan di Jakarta, ketika atasannya menugaskan dia untuk menjadi penambang emas di Gogorea. Dia pun terpaksa belajar banyak mengenai emas. Namun setelah para penambang emas mendapatkan emas, apa yang sebenarnya terjadi dengan emas tersebut?

Sepulang dari perjalanan saya di pulau Buru, saya berbincang-bincang dengan Nur Octavhiani, seorang penjual emas di pusat perbelanjaan Cempaka Putih, Jakarta. Dia sudah sekitar 10 tahun berjualan emas. Vhia, begitu Nur Octavhiani kerap disapa, menjelaskan asal emas yang dia jual.

"Kalau saya pribadi ambil barang dari (penjual). Dan -nya itu sendiri biasanya ngambil dari pabrik-pabrik. Pabriknya mulai dari yang ada di Surabaya, Bandung, Jakarta sampai dari Kendari, Makassar."

Berjualan emas merupakan bisnis keluarga Vhia sejak puluhan tahun. Dalam satu bulan, toko milik keluarga Vhia dapat meraih keuntungan sekitar 30-50 juta Rupiah. Meski merupakan seorang sarjana ekonomi manajemen, Vhia memutuskan untuk tetap mengikuti usaha keluarganya berjualan emas karena bisnis emas menjanjikan.

Dia pun mengaku ilmu yang ia peroleh di bangku kuliah berguna untuk mengelola toko emasnya.

Friday, March 27, 2015

Astindo Fair 2015 Incar Transaksi Rp. 100 Milyar Dari Penjualan Tiket Pesawat

Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) menargetkan bisa meraup total transaksi Rp 100 miliar selama Astindo Fair 2015 digelar di Jakarta International Expo Kemayoran.

Pameran yang digelar pada 27-29 Maret 2015 itu memasang target untuk menarik 85 ribu pengunjung. "Naik 10 persen dibanding pameran tahun lalu," kata Ketua Astindo Elly Hutabarat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.

Untuk mengejar target itu, kata Elly, sebanyak 51 agen wisata, 13 maskapai, 17 badan promosi pariwisata internasional dan domestik, serta sejumlah perusahaan pendukung pariwisata akan menawarkan berbagai paket dan diskon.

Menurut Elly, besaran diskon dan cashback yang ditawarkan ke pengunjung pameran banyak ragamnya."Ada yang kasih diskon 10 persen, 20 persen, dan macam-macam. Harga tiket dari maskapai, akomodasi dari hotel. Travel agent meracik jadi satu paket," kata dia.

Adapun tiga belas maskapai yang bekerja sama dalam pameran ini di antaranya All Nippon Airways, Cathay Pacific Airways, China Airlines, Qantas Airways, Qatar Airways, Saudi Arabia Airlines, Singapore Airlines, Thai Airways, dan Turkish Airlines.

Sementara badan promosi pariwisata yang turut antara lain Cina, Dubai, Fiji, Hong Kong, Jepang, Kalimantan Timur, Keraton Kasepuhan Cirebon, Tanjung Lesung, Korea Selatan, Lombok, Macau, Selandia Baru, Filipina, Sabah, Sarawak, Thailand, dan Turki.

Lippo Karawaci Tbk Bukukan Laba Bersih Rp. 2,55 Triliun dan Naik 107 Persen

PT Lippo Karawaci Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,55 triliun pada 2014 atau naik 107 persen dibanding laba tahun lalu Rp 1,23 triliun. Adapun pendapatan perusahaan properti milik Lippo Group ini tercatat naik 75 persen dari Rp 6,66 triliun pada 2013 menjadi Rp 11,66 triliun pada 2014.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan salah satu pendorong naiknya pendapatan perusahaannya adalah penjualan Mal Kemang ke perusahaan afiliasinya, Lippo Mall Indonesia Retail Trust, senilai Rp 3,37 triliun. Dari penjualan ini, Divisi Urban Development menyumbangkan pendapatan Rp 5,65 triliun.

Naiknya pendapatan perusahaan berkode saham LPKR ini juga didorong oleh pertumbuhan Divisi Healthcare yang naik 33 persen. Pada 2014, divisi ini menyumbang pendapatan Rp 3,34 triliun.

"Divisi Healthcare LPKR sudah berada di jalur yang tepat. Tahun ini, kami akan membuka enam rumah sakit dan empat Siloam Express lagi," kata Ketut Budi Wijaya di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.

Sepanjang 2014, Siloam telah menambah empat rumah sakit. Dengan demikian, hingga akhir 2014 Siloam telah mengoperasikan 20 rumah sakit.

Harga Premium dan Solar Naik Kembali

Pemerintah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) mulai Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 00.00. Kenaikan ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Tahun 2015 tentang perhitungan harga jual eceran bahan bakar. "Jika dilihat dengan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia dan masih berfluktuasinya serta melemahnya nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir, harga jual eceran BBM secara umum perlu dinaikkan," ujar pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, I Gusti Nyoman Wiratmaja, melalui siaran pers pada Jumat, 27 Maret 2015.

Keputusan ini diambil untuk menjaga kestabilan perekonomian nasional serta menjamin ketersediaan BBM secara nasional. Pemerintah memutuskan BBM jenis Premium dan solar bersubsidi di wilayah penugasan luar Jawa-Madura-Bali mengalami kenaikan harga, masing-masing sebesar Rp 500 per liter. Sedangkan harga minyak tanah dinyatakan tetap, yaitu Rp 2.500 per liter.

Artinya, kini harga solar menjadi Rp 6.900 per liter, sementara Premium Rp 7.300 per liter. Ekonom Enny Sri Hartati mengatakan kenaikan ini akan mempengaruhi inflasi serta daya beli masyarakat Indonesia yang tengah mengalami banyak guncangan ekonomi. "Sudah dipukul depresiasi rupiah, lalu harga BBM naik, daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya," katanya saat dihubungi pada Jumat, 27 Maret 2015.

Meski belum akan tampak dalam inflasi bulan Maret, pengaruh kenaikan harga BBM akan mulai muncul pada April 2015. Enny mengaku belum bisa memperkirakan jumlah kenaikan inflasi. Namun, dia mengatakan, bila pemerintah tidak melakukan sesuatu untuk memulihkan daya beli masyarakat dan kenaikan inflasi terus terjadi setiap bulan, target pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan tak tercapai.

"Bagaimana bisa, investasi saja belum mulai tampak," katanya. Pemerintah harus cepat menstabilkan kembali daya beli masyarakat dan menggenjot investasi agar target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dapat tercapai. Pemerintah melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Sabtu, 28 Maret 2015 pukul 00.00 dan menjamin, stok pertamina aman. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Wiratmaja memastikan, kenaikan harga Bahan Bakar Mineral jenis premium dan solar untuk wilayah luar Jawa, Madura dan Bali. " Kenaikan masing-masing Rp 500 per liter," kata Gusti Wiratmaja dalam keterangan tertulisnya yang diterima , Jumat 27 Maret 2015. 

Dengan kenaikkan ini, harga Premium Ron 88 akan menjadi Rp 7,300 per liter. Sedangkan Solar, akan menjadi Rp 6,900 per liter. “Pemerintah memutuskan wilayah tersebut perlu mengalami kenaikkan harga,” ujar dia. Harga premium sebelumnya ada Rp6.800 per liter sedangkan solar Rp6.400 per liter.

Sedangkan, untuk harga Premium dan Solar di wilayah Jawa, Madura, dan Bali, PT Pertamina Persero menyatakan akan menaikkan harga baru per Bulan April mendatang. “Itu perhitungan kami sejak awal Maret hingga sekarang,” ujar Wianda, kemarin. Khusus untuk solar, kata dia, harga itu belum termasuk subsidi tetap Rp 1.000 per liter. “Untuk premium kan sudah tak ada harga subsidi lagi.”

PT Pertamina (Persero) telah menghitung harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) dengan memperhatikan perkembangan harga minyak mentah dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama hampir sebulan ini. Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, menyebutkan, harga keekonomian premium dan solar di bulan mendatang sebesar Rp 8.200 dan Rp 7.450 per liter.

Pemerintah menaikkan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis premium dan solar subsidi di wilayah luar Jawa, Madura dan Bali per tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB. Harga premium dan solar masing-masing dinaikkan sebesar Rp 500 per liter menjadi Rp 7.300 dan Rp 6.900 per liter. Sedangkan untuk harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter (termasuk PPN).

“Keputusan pemerintah ini diambil setelah memperhatikan dinamika harga minyak dunia dan masih berfluktuasi serta melemahnya nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmaja, seperti dikutip dari rilis, Jumat malam, 27 Maret 2015.

Untuk menjaga akuntabilitas publik, auditor pemerintah maupun Badan Pemeriksa Keuangan dilibatkan. Audit itu mencakup realisasi volume pendistribusian jenis BBM tertentu, penugasan khusus, besaran harga dasar, biaya penugasan pada periode yang telah ditetapkan, besaran subsidi, hingga pemanfaatan selisih-lebih dari harga jual eceran.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) menyatakan harga keekonomian premium dan solar pada bulan mendatang sebesar Rp 8.200 dan Rp 7.450 per liter. Harga keekonomian itu memperhatikan harga minyak di pasar Singapura (MoPS), Februari lalu, tercatat mencapai US$ 62-74 per barel untuk minyak jenis gasoil (solar) dan US$ 55-70 untuk jenis Premium. Adapun kurs rupiah sepanjang Maret ini berkisar 13 ribu per dolar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, memperkirakan kenaikan harga BBM ini akan memicu inflasi dan mengganggu daya beli masyarakat. “Bila tidak ada langkah konkret pemerintah untuk memulihkan daya beli masyarakat, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen tahun ini sulit tercapai,” katanya ketika dihubungi.

Thursday, March 26, 2015

Strategi Kalbe Farma Hadapi Pelemahan Rupiah

Industri farmasi tanah air terpukul akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Pasalnya, 90 sampai 95 persen bahan baku pembuatan produk obat masih diimpor dari sejumlah negara seperti Cina, India, Jepang, serta beberapa negara di Eropa. "Pelemahan rupiah membuat biaya produksi membengkak," kata Direktur PT Kalbe Farma Vidjongtius di kantornya, Kamis, 26 Maret 2015.

Nilai tukar rupiah sejak awal bulan ini memang terus melemah, bahkan sempat menembus level Rp 13 ribu per dolar AS. Hari ini, rupiah tercatat berada di level Rp 12.944 atau melemah 24 basis poin dari perdagangan kemarin. Vidjongtius menyatakan pelaku industri farmasi berharap rupiah bisa kembali ke level Rp 12 ribu. "Kalau di posisi sekarang masih memberatkan," ujarnya.

Kendati demikian, Vidjontius menjelaskan, pelemahan rupiah ini dapat diantisipasi dengan mencari produsen bahan baku farmasi ke negara-negara lain yang harganya lebih murah. "Kami sekarang membeli dari India dan beberapa negara di Asia karena biayanya lebih murah." Kebutuhan impor bahan baku ini masih tinggi karena di Indonesia belum ada industri bahan baku farmasi.

Cara lain untuk mengatasi pelemahan rupiah yang dilakukan Kalbe adalah dengan menerapkan sistem natural hedging. "Kami memiliki cadangan devisa dalam bentuk valuta asing," ucapnya. "Cadangan inilah yang kami pakai untuk membeli bahan baku obat." Kalbe menyiapkan cadangan dana valas sebesar Rp 40 sampai 50 juta dolar yang cukup untuk digunakan membeli bahan baku produksi untuk 3 sampai 4 bulan.

"Ini semacam tabungan," ujar dia. "Jadi kalau dana cadangan itu terpakai diisi lagi, ya mirip cadangan devisa negara." Cara ini, kata dia, mampu menjaga keseimbangan neraca keuangan perusahaan. Adapun, Vidjongtius menyebutkan, untuk kebutuhan impor bahan baku, perusahaan harus menyiapkan dana lebih dari US$ 200 juta.

Walaupun pelemahan rupiah memukul industri farmasi dari sisi biaya produksi, namun kondisi ini juga di sisi lain menguntungkan. "Apalagi kalau perusahaannya sudah berorientasi ekspor." Dengan melemahnya rupiah, kata dia, justru industri farmasi mendapat tambahan keuntungan lewat ekspor produk obat ke negara lain.

Untuk Kalbe, Vidjontius menjelaskan, kapasitas ekspor perusahaan saat ini baru mencapai 5 persen dari total penjualan pertahun. "Tapi pertumbuhannya cukup tinggi." Kalbe memiliki sejumlah negara tujuan ekspor yang tersebar di wilayah Afrika bagian barat dan selatan serta Asia Tenggara.

"Untuk Afrika pertumbuhan penjualannya bisa lima belas sampai dua puluh persen pertahun." Sedangkan, dia menambahkan, untuk Asia Tenggara pertumbuhan penjualannya lebih besar yakni 20 sampai 25 persen.

PT Kalbe Farma Tbk menerima keputusan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan perusahaan obat ini lalai dalam kasus meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam Tangerang pada Februari lalu. Manajer Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan akan menjalankan rekomendasi Kementerian Kesehatan.

"Kami sudah menerima surat dari Kementerian," kata Hari saat dihubungi, Senin, 23 Maret 2015. Menurut dia, Kalbe bahkan mulai menjalankan instruksi Kementerian. Kasus obat suntik produksi PT Kalbe Farma bermula dari meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam Tangerang pada pertengahan Februari lalu. Keduanya tewas setelah disuntik obat bius Buvanest Spinal. Belakangan diketahui bahwa yang diberikan bukan Buvanest, melainkan obat dengan kandungan asam Tranexamat.

Hasil investigasi Kementerian menyebutkan Kalbe lalai dalam proses produksi sekunder. Kalbe dituding tidak cermat dalam memberikan label sehingga ada dugaan Buvanest tertukar asam Tranexamat. Kementerian meminta Kalbe menarik semua Buvanest dan memusnahkannya.

"Kami sudah mulai menarik dan menjalankan instruksi Kementerian Kesehatan," kata Hari. Selain itu, Kalbe akan memperbaiki proses produksi agar kejadian serupa tidak terulang. Buvanest buatan Kalbe yang digunakan Siloam diproduksi pada akhir November tahun lalu. Produksi obat bius oleh Kalbe dilakukan secara massal—satu kali produksi sekitar 14 ribuan buah. Kemudian didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang terafiliasi dengan Kalbe.

Nelayan Thailand Bayar Suap Rp. 8 Milyar Pada Aparat Untuk Mencuri Ikan

Perintah Presiden Joko Widodo untuk menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia tidak membuat takut nelayan negeri tetangga. Hal ini dinyatakan Khomsan, operator kapal penangkap ikan Thailand, kepada harian Bangkok Post, Kamis, 26 Maret 2015.

Khomsan mengaku memberikan suap--yang dia sebut sebagai biaya konsesi--agar kapal yang disita di Indonesia dikembalikan. "Sebagian besar kapal nelayan Thailand membayar biaya konsesi untuk Angkatan Laut atau polisi laut Indonesia," kata nelayan dari Thailand timur ini.

Iuran konsesi bulanan ini dibayarkan kepada sejumlah pihak berwenang yang bertanggung jawab atas wilayah perairan di Indonesia. "Nilai suapnya 10-20 juta baht suap agar kapal kami bisa kembali," kata Khomsan. Nilai 1 baht adalah Rp 399, sehingga angka suap itu sebesar Rp 3,9-7,9 miliar.

Bahkan operator kapal kerap harus membayar lebih dari angka tersebut. Khomsan sendiri mengaku mengoperasikan 21 kapal pukat dan lima kapal dengan unit freezer.

Khomsan telah mengeruk ikan di perairan Indonesia selama hampir sepuluh tahun. Menurut dia, perairan Indonesia terbagi menjadi zona utara dan selatan. Zona selatan, yang dekat Australia dan Papua Nugini, memiliki hasil laut yang melimpah. Bahkan kapal-kapal Thailand sering melaut selama berbulan-bulan untuk mengoptimalkan tangkapan.

Ketika ada kapal nelayan Thailand yang ditangkap, biasanya kemudian ditenggelamkan atau disita. Sementara itu, kata dia, awak kapal akan ditahan hingga kasus yang membelit mereka selesai. "Tapi, bagi mereka yang membayar biaya konsesi, broker akan membantu mengurusnya," kata Khomsan.

Biasanya ada biaya tambahan sekitar 50 ribu baht (sekitar Rp 19 juta) per kapal. Bahkan ketika kapal yang ditahan berjenis pukat, mereka harus membayar lebih dari satu juta baht untuk melepaskannya.

Belakangan pemerintahan Presiden Jokowi menangkap kapal asing yang melakukan pencurian ikan. Akibat kerasnya peraturan di Indonesia ini, beberapa operator Thailand beralih ke perairan Malaysia. "Risiko di Indonesia lebih besar sejak pemerintah mereka membuat perubahan," kata Khomsan.

Profile Andika Surachman Pemilik First Travel ... Milyarder Muda Lewat Bisnis Umrah

Di tengah sulitnya mendapatkan kuota haji, umrah menjadi jalan terakhir ke Tanah Suci Mekah. Besarnya kue bisnis peminat umrah itu dimanfaatkan betul oleh pasangan muda Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan lewat bendera PT First Anugerah Karya Wisata. First Travel, demikian orang biasa menyebut perusahaan itu, menjadi agen travel dengan rekor pemberangkatan jemaah terbanyak di Indonesia.

"Tahun ini kami memberangkatkan 35 ribu anggota jemaah," ujar Andika, Presiden Direktur PT First Anugerah Karya Wisata,, Kamis, 26 Maret 2015. Angka itu tercatat sebagai jumlah keberangkatan terbanyak dalam semusim oleh Museum Rekor Indonesia.

Andika meraih prestasi itu dalam usia muda, 29 tahun. Padahal enam tahun lalu dia bersama istrinya masih mengontrak rumah petak di Depok. Awal perjalanan miliarder muda ini sangat terjal. Sejak ayah Anniesa--yang selama ini menafkahi mereka--meninggal pada 2008, mereka memulai bisnis dengan berjualan pulsa ponsel, burger, seprei, hingga jasa cetak foto. Namun semuanya merugi. "Kegagalan itu pelajaran paling berarti dalam hidup saya," ujar Anniesa.

Pada 2009, Andika, yang berpendidikan terakhir sekolah menengah atas, menjajal bisnis travel. Modalnya Rp 50 juta hasil gadai rumah mertuanya. Mereka menawarkan jasa dari rumah ke rumah dan telepon lewat Yellow Pages. Besarnya pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan. Enam bulan setelah membuka usaha itu, mereka bangkrut dan rumah mertua disita bank. "Itu merupakan masa sulit, jatuh dan jatuh," katanya.

Hidup dengan lilitan utang, keduanya mengontrak rumah petak dengan sisa modal Rp 10 juta. Peruntungan mereka berbalik setelah sembilan karyawan Bank Indonesia minta diantar ke Vietnam untuk berwisata. "Saya ambil saja meskipun belum pernah ke sana. Yang penting kami hidup," kata Andika.

Bank Indonesia kembali membuka pintu rezeki mereka. Pada 2011, Andika memberangkatkan 127 karyawan BI pergi umrah. "Kami PD saja presentasi soal umrah, padahal belum pernah," ujar Andika. Pada tahun yang sama, mereka juga memfasilitasi umrah bagi 50 karyawan Pertamina. "Alhamdulillah, sukses."

Sejak itu, First Travel makin dikenal. Pada 2012, 800 orang berangkat ke Mekah. Tahun berikutnya, 3.800 orang. Dan tahun lalu, jadi 15 ribu orang. Puncaknya, sebanyak 35 ribu orang memesan tiket keberangkatan umrah tahun ini dengan tiga paket yang dihargai mulai sekitar Rp 15 juta hingga yang termahal US$ 3.000 per orang.

Pendapatan First Travel mencapai US$ 20 juta pada tahun lalu. Dengan lonjakan angka keberangkatan, pendapatan mereka diperkirakan antara US$ 50 dan US$ 60 juta. Andika mengatakan kunci usaha mereka adalah menjaga kepercayaan dan pelayanan.

Di tengah kemewahan yang mereka miliki, miliarder muda ini tidak lupa berbagi. Dia dan istrinya membentuk First Foundation untuk menyalurkan dana sosial. Anniesa didapuk sebagai pemimpin proyek itu. "Untuk sementara, kami berfokus pada perbaikan sarana ibadah dan beasiswa untuk anak tidak mampu," ujarnya.

Strategi Bisnis 4 Sektoral Dari Twitter Di Indonesia

Jejaring sosial Twitter punya kantor baru di Indonesia, yaitu di kawasan One Pacific Place, Kawasan SCBD, Senayan, Jakarta. Chief Executive Officer Twitter Dick Costolo mengaku punya sejumlah rencana pengembangan bisnisnya. Ada sejumlah strategi yang siap dilaksanakan Twitter untuk menunjang bisnis di Tanah Air. "Kami akan bekerja sama dengan mitra bisnis dan penyedia teknologi," kata Dick Costolo di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2015.

Costolo mengaku mengincar kerja sama dengan pelaku usaha kecil-menengah. Dia juga berencana bekerja sama di bidang teknologi terkait dengan inovasi pengolahan data dengan cara menghimpun informasi lewat data Twitter.

Tidak lupa, ujar Costolo, Twitter menggandeng pemerintah dan perguruan tinggi. Khusus untuk pemerintah, dia mengapresiasi pemanfaatan Twitter sebagai informasi mengenai adanya bencana. "Apalagi Indonesia memiliki kondisi geografis yang sangat luas. Kami ingin Twitter menjadi semacam alarm," ucapnya.

Sedangkan kerja sama di bidang pendidikan adalah bermitra dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Twitter berupaya mendorong perempuan untuk semakin melek akan teknologi informasi. "Kami memberikan beasiswa kepada mahasiswi," tuturnya.

Lalu apa alasan Twitter baru membuka kantor di Indonesia? Rupanya, perusahaan yang bermarkas di San Francisco ini memilih melaksanakan sejumlah prioritas terlebih dahulu. "Salah satunya, kami berfokus mengembangkan iklan mobile sejak 2010," kata Costolo.

Costolo melanjutkan, untuk sementara, hanya ada dua pegawai yang menjalankan manajemen di Indonesia. Ini sangat jauh bila dibanding di Singapura yang memiliki 85 pegawai. Menurut Costolo, sejalan dengan perkembangan Twitter di Indonesia, akan ada penambahan jumlah pegawai.

Chief Executive Officer (CEO) Twitter Inc Dick Costolo mengatakan Twitter akan berfokus pada empat sektor setelah resmi membuka kantor di Jakarta. Di empat area itu, Twitter akan menyasar pengguna umum Twitter, pelaku bisnis, sektor pendidikan, dan komunitas. "Kami sedang merencanakan program kerja sama dan aktivitas lokal pada tahun ini," kata Costolo dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 Maret 2015.

Menurut Costolo, program kerja sama dan aktivitas lokal Twitter di Indonesia meliputi rencana dukungan inovasi data yang memiliki dampak sosial nyata bagi Pulse Lab Jakarta (PLJ). Data Twitter akan digunakan PLJ sebagai masukan ihwal pembangunan sosial dan isu-isu kemanusiaan.

Di sektor pelaku bisnis, Twitter akan meluncurkan solusi buat para pelaku usaha kecil-menengah agar mereka bisa berhubungan dan berjualan dengan follower mereka di Indonesia dan seluruh dunia. Di sektor pendidikan, Twitter akan menyelenggarakan beasiswa #Twitter4WaniTek bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia untuk membantu mahasiswi tahun kedua dari keluarga kurang mampu.

Sedangkan di sektor komunitas, Twitter akan bekerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat, seperti Akademi Berbagi, ICT Watch, KOPHI Youth Green Movement, dan The Onno Centre. "Senang sekali bisa menjadi bagian dari Indonesia dengan lingkungan budaya dan bisnis yang berwarna, salah satu pasar Internet dan mobile terbesar di dunia," kata Costolo.

Profile Sofran Irchamni Managing Director BlackBerry Indonesia

Dalam peluncuran telepon pintar BlackBerry Classic di Jakarta, ada yang terlihat berbeda. Ini karena kehadiran Managing Director BlackBerry Indonesia yang baru, Sofran Irchamni.

Dia memimpin perusahaan tersebut di Tanah Air sejak tiga pekan lalu. Sofran menggantikan posisi Maspiyono Handoyo yang meninggalkan BlackBerry sejak Juni 2014. Sembari menanti bos baru, manajemen BlackBerry Indonesia diatur oleh kantor regional.

"Acara ini sekaligus menjadi perkenalan saya," kata Sofran, saat membuka peluncuran BlackBerry Classic, di Jakarta, Rabu, 25 Maret 2015. Sofran bukan orang baru di industri teknologi informasi. Dia memiliki pengalaman 20 tahun bekerja di beberapa perusahaan top, antara lain IBM, Oracle, dan Hewlett Packard (HP).

Sofran mengatakan memiliki ketertarikan terhadap BlackBerrry yang berasal Kanada. "Saya memiliki chemistry dengan BlackBerry yang akan terus berinovasi," ujar dia.

Sofran menyatakan tidak khawatir dengan pangsa pasar BlackBerry yang kian merosot. Menurut dia, penjualan ponsel pintar hanya salah satu bagian dari bisnis BlackBerry. Pengembangan peranti lunak dan jaringan bagi konsumen korporat juga menjadi faktor pemacu bisnis secara global.

Khusus untuk ponsel pintar, kata Sofran, BlackBerry tengah menerapkan strategi penjualan produk kategori kelas menengah dan premium. Namun, dia enggan memastikan apakah perusahaan bakal menyetop produksi ponsel dengan harga murah atau tidak.

Wednesday, March 25, 2015

Apartemen Termurah Di Pinggiran Kota Jakarta Kini Seharga Rp. 220 Juta

Tren rumah vertikal tak lagi terjadi di tengah Kota Jakarta, tapi kini sudah merambah daerah pinggiran juga. Harga jual per unit jauh lebih murah dibandingkan apartemen tengah kota. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah Cinere Resort Apartement oleh Megakarya Group. Apartemen ini ditawarkan mulai Rp 220 juta hingga Rp 500 juta.

Tipe studio dijual seharga mulai Rp 220-280 juta per unit. Sedangkan, untuk tipe dua tempat tidur yang akan dipasarkan pada tahap kedua, dijual mulai Rp 330-500 juta.  Apartemen ini berlokasi di Jalan Raya Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat. Tepatnya sekitar 1,3 kilometer (km) dari rencana Pintu Tol Depok–Antasari yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.

Megakarya Group mengeluarkan dana investasi hingga Rp 500 miliar untuk pengembangan kawasan hunian di atas lahan seluas 1,3 hektar tersebut. Apartemen ini akan memuat 1.900 unit yang dikembangkan dalam dua tahap. Pada tahap (blok) pertama dibangun sebanyak 1.000 unit dan blok kedua 900 unit.

Menara pada blok pertama akan dibuat berbentuk huruf U, yang merupakan gabungan antara dua tower tipikal yang terhubung. Satu menara yang menghadap ke sisi Depok dan Gunung Salak diberi nama Tower Senggigi, sedangkan Tower Kintamani yang menghadap Kota Jakarta.

"Pembangunan blok pertama akan mulai groundbreaking pada Oktober 2015 dan direncanakan selesai pada akhir kuartal IV–2017," kata Project Director Megakarya, Torkis, dalam siaran pers, Kamis (26/3/2015). Apartemen ini secara resmi dipasarkan pada 28 Februari 2015 lalu. Jumlah penjualan unitnya diklaim sudah mencapai 315 unit dari Nomor Urut Pemesanan (NUP) sebanyak 300 unit pada penawaran tahap pertama.

"Melihat respons positif dari konsumen tersebut, kami optimis mampu memberikan kontribusi sales marginhingga Rp 750 miliar," ungkap Marketing Director Megakarya, Ahmad Siddiq.

Selain Cinere Resort Apartement, Megakarya juga tengah mempersiapkan pembangunan proyek hunian vertikal di sektor tiga, Bintaro. Apartemen yang menyasar segmen menengah dan menengah ke atas ini, nantinya akan diberi nama ‘Bintaro Pavilion’.

Grup Lippo Bangun Orange County Di Cikarang Senilai Rp. 250 Triliun dan Sudah Habis Terjual Tunai

Grup Lippo melalui Lippo Cikarang, membutuhkan 15-20 tahun untuk menuntaskan mega proyek segitigas emas baru di timur Jakarta yang diberi nama Orange County (OC). Kawasan terintegrasi di areal ratusan hektar ini akan dibangun Central Business District atau CBD, layaknya segitiga emas di Jakarta (Thamrin-Sudirman-Kuningan).

"Itu kira-kira kalau terjadi itu township yang masif, itu bisa 15-20 tahun‎," CEO Lippo Home Ivan Budiono‎, di Hotel Aryaduta Manado, Rabu (25/3/2015) Proyek Rp 250 triliun ini dikembangkan di atas lahan seluas 322 hektar, dengan pembangunan mega konstruksi seluas 16.500.000 m2, terdiri dari area Lippo CBD seluas 82,3 hektar.  "Semuanya Rp 250 triliun untuk 300 hektar," kata Ivan

Kawasan Central Business District atau CBD-nya ini lebih besar dibandingkan area pusat bisnis di beberapa kota besar di dunia, seperti Hudson Yards di New York, ICC Union Square di Hong Kong, atau Roppongi Hills di Tokyo.

Orange County mengalokasikan area yang luas untuk ruang terbuka hijau (RTH), sebesar 53% dari 322 hektar, dengan 5 landscape tematik yang mempunyai karakter uniknya masing-masing. Di kawasan Orange County, terdapat pula sungai yang dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi di jalur sabuk hijau (green belt) yang menghubungkan lokasi-lokasi di Orange County.

Orange County memiliki beberapa fasilitas antara lain:
  • Sky Park
  • Lippo Mall, 390.000 m2
  • Luxurious Residential
  • Shopping Street
  • Lippo 61 Plaza
  • Lippo 5 Star Hotel, 200 kamar
  • Service Apartment
  • Lippo Tower Office Building
  • Sky Lounge
  • Roof Top Bar
  • Zu Private Membership Club
  • Convention Center, kapasitas 7.000 orang
  • Dali Hotel, 400 kamar
  • Fine Dining
  • Bioskop Cinemaxx, 10 studio
  • X-zone
  • Wellness Center
  • Grand Chapel, 3.000 m2
  • Soho
  • Japanese Cultural Center
  • Korean Cultural Center
  • Senior Homes
  • Kondotel
  • Green Belt Outdoor Recreation Area
  • Home Furnishing Center
  • Helicopter Service
  • Dormitory
  • SPH International
  • YPPH School
  • Universitas Pelita Harapan
  • Japan College
  • Health City
Lippo Group melalui anak usahanya, Lippo Cikarang, membangun proyek segitiga emas baru di timur Jakarta Rp 250 triliun. Sampai saat ini, Lippo sudah menjual 3 tower apartemen atau kondominium di lokasi tersebut.  Mega proyek yang diberi nama Orange County (OC), akan dibangun Central Business District atau CBD, layaknya segitiga emas di Jakarta (Thamrin-Sudirman-Kuningan).

Orange County akan menjadi kawasan segitiga emas baru di Koridor Timur Jakarta yaitu Cikarang, Bekasi, karena lokasinya tepat di jantung area antara Lippo Cikarang, Delta Mas, dan Jababeka, serta memiliki akses gerbang tol tersendiri, yaitu exit tol Cibatu.  "Tiga tower sudah laku semua. Sudah laku semua,‎" kata CEO Lippo Home Ivan Budiono.

Kawasan Orange County, di area Lippo CBD telah dimulai pembangunan tahap pertama di atas lahan seluas 19,5 hektar yaitu pembangunan tower kondominium antara lain Irvine Suites dan Westwood Suites. "Yang dua tower 1 hari kita luncurkan habis, tower yang ketiga 2 minggu lalu satu hari, bahkan nggak sampai satu hari habis semua. Sudah dibayar ini bukan booking fee, sudah closing sudah bayar," kata Ivan bersemangat.

Ivan menambahkan, pihaknya cukup puas dengan capaian proyek ini. Menurutnya dengan harga termurah Rp 600 juta, apartemen atau kondominium yang ditawarkan Lippo sudah sesuai dengan pangsa pasar yang dibidik, pembelinya antara lain dari Jakarta, para pemilik pabrik, orang asing yang domisili di Indonesia, dan lain-lain

"Harganya kira‎-kira Rp 14-15 juta per meter persegi,. Kalau per unit harganya dari Rp 600 juta," katanya. Kawasan ini berdekatan dengan rencana lokasi pembangunan dua infrastruktur strategis, yaitu Karawang International Airport dan Cilamaya Deep New Port.

Orange County didukung dengan keberadaan kawasan industri yang mencakup perusahaan-perusahaan terkemuka dunia yang menanamkan investasi dalam bentuk industri manufaktur, dengan label nama-nama besar, seperti Toyota, Honda, Suzuki, Hyundai, Hankook, Danone, Coca-Cola, dan Bridgestone. Sehingga menjadikan area ini memiliki populasi ekspatriat yang tinggi. Komunitas ekspat Jepang tercatat lebih dari 3.500 orang, juga warga Korea, Taiwan, China, dan warga asing lainnya

Pada 12 Februari 2015 lalu, acara peletakan batu pertama Orange County dilakukan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Presiden Lippo Group Theo L. Sambuaga, CEO Lippo Homes Ivan Budiono, Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh, beserta jajaran Direksi LPCK dan para perwakilan unit bisnis Lippo Group antara lain Lippo Malls Indonesia, Hotel Aryaduta Group, Universitas Pelita Harapan dan Siloam Hospitals Group.

BreadTalk Minta Maaf Setelah Jualan Roti Lee Kuan Yew

Toko roti BreadTalk akhirnya meminta maaf kepada warga Singapura setelah menjual roti khusus untuk memperingati Lee Kuan Yew, Bapak pendiri Singapura yang meninggal awal pekan ini. Roti itu terbuat dari gula malaka, kelapa, dan kolang-kaling.

Warga Singapura melalui sosial media mengkritik BreadTalk dengan penjualan roti yang diberi nama Lee Kuan Yew. Melalui akun Facebook, mereka bahkan menyebutnya sebagai tindakan yang menjijikkan.

"Kami memohon maaf sedalam-dalamnya dengan roti yang ditujukan untuk mengenang LKY yang diperkenalkan di outlet BreadTalk hari, 25 Maret 2015. Kami menyesal bahwa produk ini telah menaruh perhatian banyak orang dan kami menghargai tanggapan publik dan kami sangat memperhatikannya," ujar BreadTalak di akun Facebooknya, Rabu, 25 Maret 2015.

Selanjutnya, BreadTalk, menarik 'roti Lee Kuan Yew' yang diperdagangKan di semua outletnya. Hasil penjualan roti itu rencananya akan didonasikan ke yayasan Community Chest. Meski penjualan roti sudah dihentikan, BreadTalk berjanji akan mendonasikan sebesar $ 30.000 atau Rp 284,3 juta ke Community Chest.

Strategi dan Ekspansi Binis Saratoga Group Tahun 2015

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa salah satu perusahaan tambang milik Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold akan melepas saham ke publik (initial public offering/IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menyatakan rencana IPO perusahaan tersebut berlandaskan Peraturan Nomor I-A.1 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara yang resmi berlaku 1 November 2014 lalu.

"Rencananya dana hasil melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) itu bakal digunakan untuk kegiatan operasionalnya," ujar Hoesen di Jakarta, Rabu (11/2). Peraturan itu menyebutkan, calon perusahaan tercatat harus memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi. Serta dapat dalam kondisi telah menjalankan tahapan penjualan, telah melaksanakan tahapan produksi namun belum sampai penjualan, serta belum memulai tahapan operasi produksi.

"Perusahaan telah menjelaskan semuanya, seperti cadangan terbukti (proven reserve) dan terkira (probable reserve) berdasarkan laporan pihak kompeten," jelas Hoesen. Dia menambahkan bahwa perseroan juga memiliki sertifikat "clear and clean" atau dokumen lain yang setara atas perizinan pertambangan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau instansi lain yang berwenang yang ditetapkan pemerintah.

Hoesen juga mengatakan bahwa Merdeka Copper Gold memiliki nilai ekuitas atau kekayaan bersih perusahaan sekitar Rp 1 triliun. Rencananya, lanjut Hoesen, perseroan akan melepas sebagian sahamnya ke publik sekitar 20 persen dari modal dan disetor penuh.

Merdeka Cooper Gold juga telah menunjuk PT Indopremier Securities selaku penjamin pelaksana emisi atau "underwriter" IPO ini. "Perseroan akan menggunakan buku keuangan periode Oktober 2015 sebagai salah satu syarat pengajuan IPO," kata Hoesen.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan ekspansi usaha di sektor infrastruktur pembangkit listrik dan jalan tol pada tahun depan melalui perusahaan-perusahaan afiliasinya.  "Kami akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik 20 persen sampai 30 persen dan juga mulai mengoperasikan jalan tol Cikampek-Palimanan pada tahun depan," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Presiden Direktur SRTG.

Sandiaga menjelaskan kapasitas pembangkit listrik sumber daya terbarukan yang dikembangkan oleh anak usahanya PT Medco Power Indonesia (MPI), rencananya akan ditingkatkan menjadi 220 mega watt (MW) pada 2015."Di mana untuk per 1 MW itu membutuhkan modal sekitar US$ 1 juta hingga US$ 1,5 juta," katanya memperkirakan.

Sementara untuk jalan tol Cikampek-Palimanan, Sandiaga menuturkan perseroan melalui dua anak usahanya, PT LIntas Marga Sedaya dan PT Nusa Raya Cipta, telah menyelesaikan sekitar 80% proyek jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 kilo meter.  "Untuk jalan tol palimanan kami menargetkan tahun depan sudah mulai beroperasi," jelasnya.

Sebagai informasi, SRTG pada kuartal III 2014 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 762 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan dengan perolehan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp 91 miliar. Hal itu berkat peningkatan pendapatan sebesar 105 persen, dari Rp 2,3 triliun pada kuartal III 2013 menjadi Rp 4,7 triliun pada kuartal yang sama 2014.

SRTG merupakan perusahaan investasi yang bergerak di tiga sektor usaha, yakni sumber daya alam, infrastruktur dan konsumer.Di sektor konsumer, SRTG memiliki tiga perusahaan afiliasi, yakni PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (barang otomotif), PT Etika Karya Usaha (properti), dan PT Gilang Agung Persada (gaya hidup).

Sedangkan di bidang infrastruktur, SRTG memiliki saham di tujuh perusahaan, yakni PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (menara telekomunikasi), PT Lintas Marga Sedaya dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (jalan tol), PT Medco Power Indonesia, PT Tenaga Listrik Gorontalo, PT Adaro Power (pebangkit listrik), dan PT Tri Wahana Universal (penyulingan minyak).

Lalu di sektor sumber daya alam, anak perusahaan SRTG adalah PT Adaro Energy Tbk (tambang batubara), PT Provident Agro (perkebunan sawit), Interra Resources Limited (tambang migas), dan Finders Resources, Sumatra Copper & Gold, dan Sihayo Gold Limited (tambang emas, perak dan tembaga).

Sandiaga Salahuddin Uno baru saja terdepak dari daftar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes tahun ini. Pemilik Grup Saratoga itu menanggapi ringan kabar tersebut karena menilai tak ada untungnya mendapat predikat tersebut.  "Tidak ada untungnya. Coba tanya ke setiap pengusaha, pasti menjawab tidak ada pengaruhnya," ujarnya .

Menurut Sandi, titel orang terkaya bukanlah kebanggan bagi dirinya sebagai pebisnis, melainkan kepercayaan untuk bisa menularkan virus positif kepada pelaku usaha. "Jadi bukan ini privilige, tetapi responsibility untuk memberi contoh, memotivasi banyak entreneur agar memacu bisnisnya," jelas Sandi.

Berdasarkan perhitungan Majalah Forbes, kekayaan Sandiaga Uno pada tahun lalu sebesar US$ 460 juta atau setara dengan Rp 5,6 triliun. Itu yang menjadi dasar Forbes menempatkannya di urutan 47 orang terkaya Indonesia .  "Menurut saya itu akurat karena mereka mereka melihat data-data yang sudah di-publish dan dihitung oleh orang-orang yang kredibel," ujarnya.

Sandiaga Uno mengakui kalau kekayaannya turun pada tahun ini. Terutama karena pendapatan dari aktivitas bisnis di sektor sumber daya alam anjlok mengikuti penurunan harga komoditas.  "Ini alami saja, karena nature bisnis kadang naik-turun. Jadi kalau bisnis lagi bagus masuk," katanya. Perusahaan investasi milik Sandiaga S. Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengkaji ulang rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dua anak perusahannya, PT Tri Wahana Universal dan PT Medco Power Indonesia.

“Kami masih mengkaji ulang, menunggu situasi yang kondusif. Bukan mustahil keputusan akhir bakal ditetapkan pada kuartal I 2015. Paling cepat IPO di paruh pertama tahun depan,” ujar Presiden Direktur Saratoga Sandiaga S. Uno saat paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Dia mengatakan perseroan masih perlu menyiapkan beberapa hal untuk melakukan IPO kedua perusahaannya, terutama dari segi ukuran aset. Kendati demikian, Sandiaga menilai kedua perusahaan yang berkecimpung di bidang infrastruktur tersebut telah memenuhi persyuaratan untuk IPO.

Dari segi aset, Tri Wahana diketahui bernilai Rp 1,49 triliun pada akhir 2013, naik dari posisi akhir 2012 senilai Rp 993 miliar. Sementara Medco Power memiliki aset senilai Rp 3,32 triliun pada akhir 2013, naik dari posisi akhir 2012 sebesar Rp 2,48 triliun. “Kami berencana melepas 15 hingga 30 persen kepemilikan saham kepada publik,” jelasnya.

Sandiaga juga menuturkan rencana perseroan untuk menaikan porsi kepemilikan saham pada anak usahanya, yang berkecimpung di consumer goods dan ritel. Beberapa perusahaan sektor tersebut adalah PT Gilang Agung Persada (GAP) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). “Belum akan meningkatkan di tahun ini, tapi di sektor fashion masih terbuka kemungkinannya. Ada sektor ritel menarik lainnya, yaitu makanan dan minuman cepat saji. Kita bidik terus di sektor ini,” jelasnya.

Sejaun ini, Sandiaga Uno menyatakan belum ada perusahaan yang disorot secara khusus. Namun, dia memberikan bocoran terkait ketertarikan perseroan dengan beberapa merek lokal yang dianggap bagus dan berkelas dunia. “Bangga kalau restoran Indonesia bisa bersaing di pasar global. Saya pengen ubah mindset itu, tapi baru pemikiran awal,” tuturnya.

Bank Rakyat Indonesia Tbk Dapat Proyek Penerapan E-Parking Di Kelapa Gading

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) bersama dengan 5 (lima) bank penerbit uang elektronik lainnya telah melakukan sinergi kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam Proyek e-Parking Unit Pengelola Perparkiran (UPP) Provinsi DKI Jakarta. Setelah area Jalan Sabang, Jakarta, kali ini giliran wilayah Kelapa Gading yang mendapat giliran implementasi.

“Sebagai bank dengan kemampuan teknologi yang sudah sangat maju, kami sangat mendukung program Less Cash Society yang digalakkan oleh Bank Indonesia, selaku regulator, bersama pemerintah DKI. Kami menyatakan sangat siap untuk memberikan layanan prima dalam penggunaan Kartu Debit, Kartu Kredit dan Kartu Brizzi BRI,“ ungkap Budi Satria, Corporate Secretary Bank BRI, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/3).

UPP telah melaksanakan kerjasama dengan operator pada penggunaan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE). Implementasi awal akan diterapkan pada 3 area, yakni Jalan Sabang, Kelapa Gading, dan Falatehan, dengan total implementasi 114 titik. Sebelumnya, proyek ini telah diaplikasikan di area Jalan Sabang, Jakarta Pusat dengan total 11 mesin TPE pada tanggal 29 Januari 2015 lalu, dan diperluas dengan implementasi tahap kedua sebesar 87 mesin TPE untuk area Kelapa Gading, per tanggal 25 Maret 2015 ini.

Kartu BRIZZI adalah produk uang elektronik milik BRI jenis unregistered yang dapat digunakan oleh nasabah BRI maupun non nasabah BRI yang menggunakan teknologi chip (chip based). Kartu BRIZZI merupakan alat pembayaran yang didesain untuk jenis transaksi yang membutuhkan limit-process transaksi yang cepat.

Untuk membayar parkir menggunakan Kartu BRIZZI di mesin parkir sangat mudah. Pengguna hanya perlu menempelkan Kartu BRIZZI pada reader di TPE, kemudian memilih jenis atau tipe kendaraan yang digunakan, lalu memasukkan nomor polisi kendaraan dan perkiraan lama parkir. Setelah muncul konfirmasi harga, pilih tanda checklist dan struk akan keluar sebagai tanda bukti pembayaran.

Selain dapat digunakan di sistem e-Parking, Kartu BRIZZI juga telah terintegrasi sebagai media bayar di transportasi umum lainnya seperti PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Transjakarta, Trans Jogja, Batik Solo Trans, Trans Metro Pekanbaru dan pembayaran sehari-hari di berbagai merchant yang telah bekerjasama dengan BRI.

Selain itu, Kartu BRIZZI tidak hanya dapat dimiliki oleh nasabah BRI, namun juga dapat dimiliki oleh nasabah bank apapun juga di Indonesia, karena Kartu BRIZZI merupakan uang elektronik satu-satunya di Indonesia yang proses pengisian ulangnya dapat menggunakan kartu debit bank apapun yang tergabung dalam jaringan Prima, Bersama dan Link. Kartu BRIZZI juga dapat di-top up/diisi ulang melalui ATM dan fasilitas e- Banking Bank manapun.

OECD Peringatkan Bank Indonesia Tentang Suku Bunga Acuan

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengingatkan Bank Indonesia untuk berhati-hati dalam menentukan suku bunga acuan di tengah ketidakpastian keuangan global. Salah satu yang harus menjadi perhatian bank sentral antara lain ketergantungan Indonesia yang cukup tinggi terhadap sumber pendanaan eksternal.

"Meskipun pasar keuangan sebagian telah memperhitungkan efek normalisasi kebijakan moneter yang terjadi di Amerika Serikat, Indonesia masih tetap rentan terhadap kenaikan suku bunga internasional mengingat bahwa kebutuhan pendanaan eksternal masih tetap signifikan," ujar Sekretaris Jenderal Angel Gurria pada acara peluncuran OECD Economic Survey on Indonesia di Jakarta, Rabu (26/3).

Menurut Gurria, defisit transaksi berjalan Indonesia masih akan tetap tinggi pada tahun ini, yang sebagain diakibatkan oleh pendapatan yang lebih rendah dari sektor ekstraksi pertambangan, seiring dengan menurunnya harga komoditas. Neraca fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga diperkirakan tetap mengalami defisit, tetapi masih di level yang aman.

"Permintaan ekspor dari mitra dagang, khususnya Tiongkok, mungkin tidak pulih secepat yang diperkirakan dan harga komoditas dapat menjadi semakin melemah," jelasnya.

Berdasarkan hasil surveinya, OECD memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia akan melandai ke kisaran 2,8 persen PDB pada tahun ini dan menyentuh 2,5 persen PDB pada 2016. Demikian pula dengan defisit APBN, pada tahun ini diyakini sekitar 2 persen PDB dan menjadi 1,8 persen PDB pada tahun depan.

Sejalan dengan proyeksi tersebut, OECD memperkirakan tingkat suku bunga jangka pendek akan bergerak di kisaran 7 persen dan turun menjadi 6,6 persen pada 2016. Hal ini selaras dengan pergerakan inflasi yang dipercaya akan semakin turun ke level 4,8 persen pada 2015 dan menjadi 4 persen pada 2016.

"Di masa mendatang, BI perlu tetap mengambil sikap berhati-hati dalam mengubah kebijakannya, dengan memperhitungkan faktor eksternal maupun internal, khususnya terkait dengan isyarat bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri tidak akan secepat yang diproyeksikan sebelumnya," tuturnya.

Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia (ADB) memproyeksi inflasi Indonesia akan melaju di kisaran 5,5 persen pada tahun ini, sebelum melandai ke level 4 persen pada tahun depan. Sejalan dengan proyeksi tersebut, defisit neraca transaksi berjalan akan berada di kisaran 2,8 persen dan menyentuh 2,4 persen pada 2016. Berdasarkan prospek positif sejumlah indikator makroekonomi, ADB meyakini kredit domestik Indonesia akan tumbuh 15 persen pada tahun ini. Kenaikan kredit seiring dengan tingkat suku bunga yang diyakini akan melandai sepanjang 2015.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development - OECD) melakukan review terhadap regulasi dan kebijakan di Indonesia. Hasilnya, lembaga yang berpusat di Prancis itu menyebutkan bahwa koordinasi antarinstansi pemerintah masih kurang sehingga kerap menghasilkan regulasi yang tumpang tindih.

Analis kebijakan OECD, James Sheppard, mengatakan koordinasi seolah menjadi barang mahal dalam pembuatan peraturan sehingga satu peraturan dengan peraturan lain saling tumpang tindih. Aturan yang dibuat daerah acap kali menabrak peraturan yang lebih tinggi. "Selain itu, di Indonesia belum ada lembaga yang secara khusus mempunyai fungsi formal mereview regulasi," katanya dalam sebuah diskusi di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2015.

Menurut Sheppard, lembaga khusus yang bertugas melakukan kajian terhadap kebijakan pemerintah ini sudah banyak ada di negara-negara lain. Korea Selatan misalnya, memiliki Komite Reformasi Regulasi (Regulatory Reform Commitee/RRC) yang berkedudukan langsung di bawah Presiden.

Min Sup Song, analis kebijakan OECD yang berasal dari Cina, mengatakan RRC dibentuk sejak 1998. Komite ini beranggotakan 23 orang yang separuhnya berasal dari kalangan swasta. "Lembaga ini berwenang memperbaiki atau bahkan menghapus sebuah regulasi bila memang dianggap perlu," kata Song dalam kesempatan yang sama.

Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Diani Sadiawati, mengatakan reformasi birokrasi untuk dapat menghasilkan regulasi yang efektif. Namun, hal itu diakuinya belum sepenuhnya berhasil.

Ia mencontohkan, tak ada seorangpun di sini yang tahu berapa jumlah produk perundang-undangan yang dihasilkan selama Republik ini berdiri. "Tapi kita terus bergerak untuk perbaikan," ujarnya. Organisation for Economic Co-operation and Development memuji Presiden Joko Widodo yang menghapus subsidi bahan bakar minyak jenis Premium. Kebijakan ini dinilai sebagai usaha penyehatan fiskal yang membuat Indonesia punya ruang lebih untuk membangun infrastruktur.

Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria mengatakan kebijakan tersebut memang sulit diterima masyarakat karena tak populer. Namun dia menyebut reformasi ekonomi diperlukan untuk bersaing dengan negara lain di Asia Tenggara. "Ini perlu dilakukan setelah berhasil keluar dari krisis ekonomi beberapa tahun lalu," ujarnya dalam Launching The 4th OECD Economic Survey dan Education Policy Review of Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2015.

Gurria menilai pembangunan infrastruktur sangat penting bagi Indonesia karena ukuran pemerintahannya sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Kondisi ini berbeda dengan negara rekan OECD lain yang justru terlampau besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya.

Dia menyarankan Indonesia juga membuat kebijakan terkait dengan hilirisasi industri, menarik investasi swasta, dan melakukan beberapa kebijakan agar bonus demografi yang dimiliki Indonesia tak sia-sia. Kualitas pendidikan adalah hal pertama yang disebutkan Gurria. Dia menuturkan kesenjangan pendidikan antara Indonesia dan negara-negara rekanan OECD sangat jauh. "Kualitas guru juga harus diperhatikan," ucapnya.

Pemerintah, kata dia, wajib berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan melakukan sosialisasi ke semua penduduk. Musababnya, banyak generasi muda yang putus sekolah karena kurang dorongan dari orang tuanya dan kekurangan gizi.

Gurria juga menyinggung soal penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai prioritas. Perhatian Indonesia terhadap pemberantasan korupsi selama ini, tutur dia, akan menunjang pembangunan dengan sangat baik.

Inpres No. 5 Tahun 2015 Presiden Jokowi Belum Mampu Sejahterakan Petani

Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) atas gabah/beras yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 Maret 2015 dinilai belum akan menguntungkan petani. Meski terjadi kenaikan bila dibandingkan HPP sebelumnya (Inpres No. 3 Tahun 2012), namun hal tersebut tidak serta-merta mampu meningkatkan pendapatan petani padi.

M. Nuruddin Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia (API) mengatakan saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani berdasarkan HPP 2015 adalah Rp 3.700 per kg dan Rp 3.750 per kg di penggilingan. Untuk Gabah Kering Giling (GKG) Rp 4.600 per kg di penggilingan atau Rp 4.650 per kg di gudang Bulog. Sedangkan untuk harga pembelian beras adalah Rp 7.300 per kg.

“Penetapan harga baru tersebut meningkat 10 persen dari HPP berdasarkan Inpres No.3/2012 yang berlaku sebelumnya, yakni GKP di tingkat Petani Rp 3.300 per kg dan Rp 3.350 per kg di penggilingan, GKG di tingkat penggilingan Rp 4.150 per kg dan Rp 4.200 per kg di gudang Bulog, Beras Rp 6.600 per kg di gudang Bulog,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (26/3).

Menurutnya, HPP 2012 yang berlaku dan bertahan selama lebih dari 3 tahun dan baru dirubah pada medio Maret 2015 menjadikan peningkatan 10 persen tidak cukup berarti bagi petani. Karena faktanya di pasaran saat ini harga pembelian gabah di tingkat petani sudah jauh di atas ketetapan HPP baru, yakni berkisar rata-rata antara Rp 4.000 hingga Rp 4.500 seperti di daerah Jombang, Madiun dan Bojonegoro serta beberapa kabupaten lain di Jawa Timur.

“Harga juga tak jauh beda di daerah Jawa Tengah seperti Boyolali, Magelang dan Solo Raya serta sentra beras Karawang, di Jawa Barat. Demikian pula di beberapa daerah lain di luar Jawa seperti Lampung, yakni Rp 4.500 per kg dan Kalimantan Tengah yang bahkan harga GKP sempat tembus Rp 8.500 per kg,” ungkapnya.

Fakta peningkatan harga di pasaran tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor meningkatnya biaya produksi seperti biaya pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja maupun biaya non produksi lainnya seperti transportasi. “Semua faktor tersebut dipengaruhi oleh berbagai kondisi ekonomi di dalam negeri seperti harga BBM, yang juga memiliki dampak langsung terhadap kebutuhan hidup sehari-hari petani,” jelasnya.

Di satu sisi, lanjutnya, peningkatan 10 persen HPP gabah/beras berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 belum menjawab kebutuhan petani untuk dapat hidup secara layak karena masih senjangnya antara biaya pengeluaran produksi dan pendapatan rumah tangga tani.

“Petani lantas lebih memilih menjual padi atau gabahnya ke tengkulak karena harganya lebih tinggi dibanding harus menjualnya ke Bulog, dimana keadaan tersebut tentu akan berdampak pula pada rendahnya serapan Bulog atas gabah atau padi petani,” jelasnya

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk Milik Sandiaga S. Uno Bukukan Penurunan Laba Bersih

Perusahaan konsumer otomotif milik pengusaha Sandiaga S. Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. mencetak penurunan laba bersih sebesar 7,4 persen sepanjang 2014 menjadi Rp 487,1 miliar dari capaian 2013 sebesar Rp 526,4 miliar karena tahun pemilu dan perlambatan ekonomi.

Direktur Utama Mitra Pinasthika, Koji Shima mengatakan, berbagai agenda politik di dalam negeri dan perlambatan ekonomi global yang masih terus berlangsung telah menciptakan likuiditas keuangan yang ketat, suku bunga tinggi dan depresiasi rupiah.

“Akibat berbagai faktor tersebut, perekonomian Indonesia melambat dan berpengaruh terhadap pelaku bisnis,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/3) Koji mengungkapkan, selama 2014 Mitra Pinasthika tetap berfokus memperkuat fundamental perusahaan secara prudent dan melakukan pendekatan lebih konservatif di seluruh lini bisnis perusahaan dalam mengatasi perlambatan ekonomi nasional.

Pada tahun lalu, Mitra Pinasthika berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16 persen menjadi Rp 16,1 triliun. Selain itu, laba bruto perseroan juga meningkat sebesar 14 persen menjadi Rp 2,3 triliun. Sayangnya, laba usaha justru melemah menjadi Rp 867,9 miliar dari Rp 901,02 miliar.

Di segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, Mitra Pinasthika melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mulia (Mulia), berhasil mencatat penjualan motor Honda sebanyak 972.000 unit, naik 7,40 persen dibandingkan penjualan motor pada periode sama 2013. Sementara industri roda dua secara nasional hanya mencatat pertumbuhan penjualan 1,77 persen.

Sementara, melalui MPMAuto, sepanjang 2014 Mitra Pinasthika telah berhasil menjual sekitar 1.400 unit mobil baru Nissan dan Datsun melalui tiga diler yang berlokasi di Tanjung Priok - Jakarta (Maret); Cilacap - Jawa Tengah (Oktober); dan Tambun - Bekasi (Desember).

Selain itu, MPMAuto juga membuka Nissan U-Cars diler di Pluit - Jakarta (Juli). Di awal 2015, MPMAuto telah membuka dan mengoperasikan diler di Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Ini merupakan diler Nissan-Datsun terbesar di Indonesia yang dilengkapi dengan 52 service bay.

Direktur Mitra Pinasthika, Agung Kusumo mengatakan, dengan fundamental perekonomian Indonesia dan perkembangan infrastruktur yang membaik, kebijakan peseroan untuk masuk ke bisnis roda empat merupakan langkah strategis.

“Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 245 juta dan penjualan mobil pada 2014 sebanyak 1,2 juta unit, tingkat penetrasi kepemilikan mobil di Indonesia baru sekitar 70 kendaraan per seribu penduduk. Sementara di Thailand sudah mencapai 150 kendaraan per seribu penduduk dan Jepang 600 kendaraan per 100 penduduk,” jelasnya.

Adapun di bisnis consumer auto parts, melalui anak usahanya, PT Federal Karyatama (FKT) yang terkenal dengan merk pelumas Federal Oil, memproduksi 62,1 juta liter. Pada akhir 2014, FKT meluncurkan produk pelumas baru untuk kendaraan roda empat dengan nama Federal Mobil.

Dari segmen bisnis penyewaan kendaraan bermotor, melalui anak usahanya, MPMRent, telah memiliki jumlah armada hingga 15.300 unit per Desember 2014. Jumlah ini meningkat 13,3 persen dibanding 2013 yang masih 13.502 unit. Hal ini memperkuat posisi MPMRent sebagai salah satu pemain utama di bisnis jasa rental kendaraan.

Pada segmen bisnis jasa finansial, pada 2014, anak usaha Mitra Pinasthika di sektor asuransi, yaitu MPMInsurance berhasil meraih pertumbuhan premi hingga 100 persen menjadi Rp 148 miliar, sementara laba bersihnya melesat tiga kali lipat menjadi sebesar Rp 16 miliar seiring peningkatan jumah jaringan dan pengenalan produk baru ke pasar.

Lebih lanjut, segmen pembiayaan, sepanjang 2014, MPMFinance mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,1 Triliun dengan total aset sebesar Rp 5,6 Triliun. Namun, kebijakan suku bunga tinggi, kenaikan harga BBM subsidi, dan penurunan sektor komoditas pada 2014, menyebabkan peningkatan Non-Performing Loans (NPL).

Akibatnya, tingkat provisi pembiayaan bermasalah meningkat dan menggerus laba perusahaan. Untuk menopang kinerja operasional, pada 2014, Mitra Pinasthika melalui anak perusahaannya, MPM Global Pte Ltd, menerbitkan surat utang senior (Senior Notes) berdenominasi dolar senilai US$ 200 juta pada September 2014 dan berhasil mencatat kelebihan permintaan atauoversubscribe sebanyak tujuh kali (7x).

Koji Shima menyatakan, pada 2015, Mitra Pinasthika akan tetap melanjutkan pertumbuhan bisnis dengan mendukung seluruh aktifitas dan ekspansi bisnis dari anak-anak usaha. "Kami akan terus melakukan inisiatif dan mengoptimalkan setiap peluang yang masih sangat terbuka di Indonesia. Dengan fundamental yang telah dimiliki perseroan saat ini, kami optimis Mitra Pinasthika akan mampu menjalankan strategi bisnis jangka panjangnya dan memberikan nilai tambah yang optimal kepada para stakeholder dan shareholders perseroan," kata Shima

PT Federal Oil Karyatama Targetkan Penjualan Minimum Karena Penjualan Sepeda Motor Lesu

PT Federal Karyatama, produsen minyak pelumas sepeda motor Federal Oil menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen sepanjang tahun ini. Perusahaan belum berencana melakukan koreksi atas target penjualan tersebut meskipun penjualan sepeda motor pada dua bulan pertama 2015 terlihat lebih lesu dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun ini kami targetkan pertumbuhan penjualan seluruh segmen minimum sebesar 10 persen. Saya tekankan bahwa angka ini angka minimum, karena sebenarnya pemegang saham menginginkan target penjualan dua digit," ujar Presiden Direktur Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja di Jakarta, Rabu (25/3).

Patrick menyebutkan penjualan total Federal Oil tahun lalu mencapai 60 juta liter, sehingga dia berharap perusahaannya pada tahun ini bisa menjual minimal 66 juta liter produk pelumas ke masyarakat. Meskipun memasang target pertumbuhan penjualan, namun Patrick mengaku sempat mengkhawatirkan dampak turunan dari lemahnya penjualan sepeda motor di awal tahun yang bisa memengaruhi realisasi penjualannya tahun ini.

“Kami juga sempat khawatir dengan adanya pelemahan penjualan ini, karena target pasar kami adalah sepeda motor yang memiliki umur 1 hingga 10 tahun. Sehingga sangat penting bagi kami untuk menambah konsumen dari pengguna sepeda motor baru," jelasnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Patrick tetap optimis bahwa penjualannya di akhir tahun akan mencapai target karena tren data perusahaan selalu menunjukkan adanya penguatan penjualan pada akhir tahun. “Kami belum akan koreksi target yang sudah disusun, terlalu dini untuk membuat proyeksi akhir tahun," tuturnya.

Seperti yang telah diketahui, data penjualan sepeda motor yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada Januari dan Februari tahun 2015 mencapai 1,05 juta unit atau lebih kecil 15,85 persen dibandingkan penjualan periode yang sama di 2014 sebesar 1,25 juta unit. Pada tahun ini, AISI juga menargetkan penjualan sepeda motor yang cenderung sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar 6,7 juta sampai 6,9 juta unit.

Demi menunjang penjualan, Federal Oil pada akhir tahun lalu juga sudah meluncurkan produk pelumas bagi kendaraan bermotor roda empat. Mengingat produk yang diberi merek Federal Mobil Lubricant ini adalah produk baru, maka Patrick menginginkan adanya pertumbuhan penjualan yang lebih besar dibanding jenis produk Federal Oil lainnya.

"Untuk produk ini perlakuan kami berbeda. Karena based-nya kecil, maka kami harus targetkan pertumbuhan penjualan oli mobil sebesar 200 hingga 300 persen dibanding tahun kemarin. Karena kami memiliki harapan bisa menjadi pemegang pangsa pasar oli mobil terbesar kelima di Indonesia pada tiga hingga lima tahun mendatang," ujar Patrick.

Namun jika penjualan produk minyak pelumas bagi mobil ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perusahaan bisa saja untuk tidak melanjutkan produksi atas produk ini. "Tapi kita tetap optimis penjualan oli mobil meningkat, karena semakin bagus infrastruktur jalan, demand mobil juga akan meningkat," tuturnya

PT Federal Karyatama pemilik merek dagang minyak pelumas Federal Oil menargetkan bisa mengoperasikan pabrik ketiganya pada awal 2017 setelah memulai pembangunannya pekan lalu. Rencananya pabrik baru yang berlokasi di Cilegon, Banten ini memiliki kapasitas produksi 1,5 kali lipat lebih besar dibandingkan gabungan dua pabrik sebelumnya yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Presiden Direktur Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja menjelaskan setelah pabrik baru beroperasi, nantinya dua pabrik di Pulo Gadung akan dihentikan produksinya. Rencana tersebut dibuat dengan pertimbangan lokasi pabrik yang lama sudah dianggap tidak efisien dari segi waktu distribusi.

"Pabrik ketiga diharapkan bisa beroperasi pada awal tahun 2017, pekan lalu kami sudah mulai pembangunannya meskipun masih dalam tingkatan minim. Kami bangun pabrik baru karena Pulo Gadung macetnya luar biasa, pegawai kami mengeluh terus," ujar Patrick di Jakarta, Rabu (25/3).

Patrick menjelaskan kapasitas produksi pabrik baru di Cilegon bisa mencapai 120 juta hingga 135 juta liter per tahun, atau 1,5 kali lipat dari kapasitas dua pabrik di Pulo Gadung sebesar 80 juta hingga 90 juta liter per tahun. Angka ini terbilang lebih besar dibandingkan rencana kapasitas yang disebutkan oleh PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) pada September 2014 yang menyatakan bahwa kapasitas pabrik baru ini sebesar 100 juta liter per tahun. Mitra Pinasthika Mustika merupakan induk usaha dari Federal Karyatama.

“Untuk investasi ini, kami sudah membeli lahan seluas 2 hingga 2,5 hektare dan perizinannya sudah selesai. Rencananya pabrik ini murni akan kami gunakan untuk produksi oli saja, untuk oli motor, mobil, maupun industri nanti tergantung packaging dan blending-nya," tambahnya.

Merujuk pada laporan keuangan 2014 Mitra Pinasthika Mustika, Patrick mengatakan bahwa pembiayaan pabrik ini berasal dari initial public offering (IPO) perusahaan sebesar Rp 275 miliar ditambah dana dari penerbitan surat utang senior dengan tenor lima tahun senilai US$ 200 juta.

Patrick juga mengatakan, alasan perusahaannya memilih Cilegon sebagai basis produksi adalah faktor konektivitas yang bisa mempermudah distribusi dan masuknya suplai bahan baku. Dia mengatakan, Federal Karyatama akan mudah mendapatkan suplai bahan baku yang sebagian besar base oil karena kawasan Cilegon telah ditetapkan sebagai koridor industri petrokimia oleh pemerintah.

"Sehingga dengan adanya hal ini, ongkos mendatangkan suplai bahan baku jadi lebih rendah karena base oil dari luar negeri memang disimpan disana. Akan lebih mudah juga bagi kita untuk distribusi karena dekat dengan jalan tol, pelabuhan, dan juga rel kereta api yang merupakan bagian dari double track Pantura," ujarnya.