Indosat, perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia, pada April 2015 akan memiliki fasilitas penyedia pusat data terbaru. Pusat data bersertifikat tier 3 itu berada di gedung data center-disaster recovery center (DC/DRC) di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Feby Sallyanto, Group Head and Strategic Accounts Indosat, menyebut pusat data ini sebagai pengembangan dari dua pusat data yang sudah ada. "Kami memperbesar kapasitas penyimpanan dan pasokan tenaga dalam gedung yang baru," katanya dalam konferensi pers di Gedung Pusat Data 2, Rabu, 18 Februari lalu.
Menurut Feby, gedung DC-DRC tier 3 ini akan disokong pasokan tenaga listrik sebesar 3.600 megawatt. Pasokan listrik tersebut berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Umum Jaya Tirta II. Gedung DC-DRC tier 3 ini memiliki luas 6 ribu meter persegi. Ruangan server berada di lantai dasar dengan luas 1.200 meter persegi. Sedangkan ruang kerja terletak di lantai 1 dan 2 dengan luas total 3.600 meter persegi. Sedangkan luas 1.200 meter persegi sisanya digunakan sebagai lahan fasilitas pendukung, seperti pembangkit listrik.
Selain sistem pembangkit daya yang cukup besar, kata dia, gedung ini dirancang sesuai dengan teknologi pusat data terbaru. Yakni dilengkapi sistem pendingin, sistem proteksi kebakaran, sistem keamanan, manajemen pusat data, dan ruang kerja. "Sesuai dengan yang disyaratkan di dalam sertifikat tier 3."
Feby mengatakan pusat data ini nantinya bisa melayani para pelanggan, khususnya korporat sektor perbankan dan finansial non-perbankan, yang membutuhkan pusat data yang cukup aman. Maksudnya, kata dia, para pelanggan pusat data akan tetap bisa menjalankan kegiatan korporasi tanpa takut ancaman bencana, kerusuhan, ataupun terorisme.
Jika kejadian yang tak diinginkan seperti itu terjadi, Indosat telah menyediakan tempat bekerja yang disebut working space bagi korporat pengguna pusat data di gedung pusat data yang baru nanti. Rommy Bastian, Product Manager Data Center Indosat, mengklaim kegiatan korporat tak akan terganggu dengan adanya ruang bekerja ini.
Rommy menyebutkan beberapa alasan Jatiluhur dipilih sebagai tempat berdirinya gedung pusat data terbaru. Yakni tak rawan banjir, tsunami, dan gempa. Tak hanya itu, menurut dia, Jatiluhur cukup jauh dari pusat keramaian yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
"Apalagi terorisme," katanya. Sebab, sekitar 50 meter dari gerbang masuk gedung ini terdapat Markas Komando Rayon Militer Jatiluhur dan Kepolisian Sektor Jatiluhur. "Jadi cukup amanlah."
No comments:
Post a Comment