Monday, March 2, 2015

Perdagangan Januari 2015 Surplus US$ 709,3 Juta

Perekonomian Indonesia terus memperlihatkan gerak positif. Pada Januari 2015, neraca perdagangan kembali surplus US$ 709,3 juta, jauh meningkat dibandingkan neraca perdagangan Desember 2014 yang surplus US$ 190 juta.

Surplus didapat karena nilai ekspor lebih tinggi dari nilai impor. Ekspor menembus angka US$ 13,3 miliar, sedangkan impor US$ 12,59 miliar. "Impor masih tertekan karena belanja infrastruktur belum dilakukan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin di kantornya, Senin, 16 Februari 2015.

Tingkat ekspor Januari 2015 turun 8,09 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor turun 15,59 persen. Secara komposisi, neraca migas defisit US$ 38,4 juta; pertanian defisit US$ 209,8 juta; dan industri defisit US$ 633,7 juta. Sedangkan sektor tambang nonmigas menyumbang surplus US$ 1,595 miliar.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor dengan nilai transaksi US$ 1,25 miliar. Disusul Jepang US$ 1,15 miliar; Cina US$ 1,08 miliar; ASEAN US$ 2,34 miliar; dan Uni Eropa US$ 1,18 miliar. Cina menjadi negara pengimpor terbesar senilai US$ 2,7 miliar. Lalu Jepang US$ 1,17 miliar; Singapura US$ 660 juta; ASEAN US$ 2,15 miliar; dan Uni Eropa US$ 1,01 miliar.

No comments:

Post a Comment