Wednesday, August 5, 2015

Bnak Indonesia : Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Terhadap Ekonomi Semakin Turun

Bank Indonesia menyatakan optimisme konsumen terhadap kondisi enam bulan mendatang melemah dari bulan sebelumnya. Berdasarkan Survei Konsumen yang dipublikasikan Bank Indonesia, hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi konsumen (IEK) pada Juli 2015 yang tercatat 120,9 atau turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya.

Melemahnya IEK Juli 2015 disebabkan oleh pelemahan pada seluruh komponen pembentuknya. "Turunnya optimisme konsumen terhadap kegiatan usaha enam bulan mendatang ditenggarai menpengaruhi melemahnya optimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan," tulis Bank Indonesia.

Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh indeks ekspektasi kegiatan usaha yang tercatat turun sebesar 2,1 poin dari bulan sebelumnya. Lalu diikuti oleh penurunan pada indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan indeks ekspektasi penghasilan yang masing-masing tercatat turun sebesar 1,2 poin dan 1,0 poin.

Secara regional, pelemahan IEK terjadi di 9 kota dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Pontianak sebesar -21 poin dan Makassar -16,3 poin. Sementara itu, berdasarkan tingkat pengeluarannya, penurunan IEK terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan. Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Juli 2015 tercatat sebesar 109,9 atau turun 1,4 poin dari IKK bulan sebelumnya.

Berdasarkan Survei Konsumen yang dipublikasikan Bank Indonesia, keyakinan konsumen pada bulan Juli melemah dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih berada di level optimistis yakni >100. Melemahnya keyakinan konsumen tersebut didorong oleh pelemahan kedua indeks pembentuknya.

Indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) tercatat sebesar 98,8 dan 120,9 atau masing-masing tercatat turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya. "Secara regional, sebanyak 8 kota mengalami pelemahan IKK pada Juli 2015, dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Pontianak -25,1 poin dan Makassar -14,2 poin," tulis Bank Indonesia .

Seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat yang terefleksikan pada laju inflasi bulan puasa (Juni) yang melandai ketimbang laju inflasi bulan-bulan puasa sebelumnya, survei konsumen Bank Indonesia mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen pada Juni 2015 juga melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, meski masih dalam level optimis.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2015 yang tercatat sebesar 111,3, atau turun 1,5 poin dari bulan sebelumnya. Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun sebesar 2,3 poin dan 0,5 poin dari bulan sebelumnya.

"Hasil survei juga mengindikasikan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga semakin menurun pada September 2015," ujarnya dalam Survei Konsumen yang dikutip, Jumat (3/7/2015). Hal tersebut terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga pada 3 bulan mendatang yang turun 11,9 poin dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 162,0.

Penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok sandang. Sementara itu, lanjutnya, sejalan dengan melemahnya ekspektasi penghasilan, responden memperkirakan peningkatan jumlah tabungan 6 bulan mendatang tidak setinggi bulan sebelumnya.

"Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang yakni Desember 2015 yang tercatat turun 2,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 126,9," kata Tirta.

No comments:

Post a Comment