Saturday, August 15, 2015

Daftar Harga Rumah Di BTN Property Expo JCC Senayan

Sekitar 70% dari masyarakat yang belum memiliki rumah adalah orang-orang yang tidak berpenghasilan tetap, misalnya pedagang kaki lima (PKL), kuli-kuli pasar, dan sebagainya. Mereka sulit mendapatkan mendapatkan kredit Pemilikan Rumah (KPR), karena bank jarang mau mengucurkan kredit bila tak ada jaminan penghasilan tetap, aset, dan sebagainya, sebab pengembaliannya tak pasti, bank merasa resiko yang ditanggung terlalu tinggi.

Namun, ada juga pengembang yang tetap mau memberikan kredit kepada orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap. Misalnya PT Paku Alam yang berdomisili di Palembang, mengaku tengah merintis usaha 'merumahkan' para PKL dan kuli-kuli pasar. "PKL penghasilan per harinya ada, Rp 100-200 ribu per hari. Tapi ketika mereka masuk ke bank, bank menolak. Soalnya tidak ada tabungan, tidak ada slip gaji, tidak ada penjaminan, aset, alamatnya pun tidak tetap karena masih ngontrak. Ini yang harus diperjuangkan," kata pemilik PT Paku Alam, Kesyar, saat ditemui dalam acara BTN Property Expo 2015 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).

Kesyar menuturkan, pemberian kredit perumahan kepada para PKL dan kuli pasar pertama-tama harus diawali oleh kepercayaan kepada mereka. "Saya coba sendiri, beberapa pedagang kaki lima saya suruh cari lahan sendiri, saya suruh kumpulin uang mukanya, kemudian saya kreditkan langsung kepada mereka," ujarnya.

Modal usahanya berasal dari kredit perbankan. Rumah yang dia jual harganya berkisar antara Rp 100-110 juta. Kesyar mengaku tidak mematok besaran cicilan pada PKL dan kuli pasar. Namun, cicilan yang dibayar tiap bulan harus di atas bunga bank yang harus dibayar Kesyar. Sebagai contoh, misalnya harga rumah yang dijual Rp 100 juta, artinya bunga bank setiap bulan adalah Rp 1,2 juta. Pembeli rumah harus menyicil di atas Rp 1,2 juta setiap bulan.

"Kita jangan patok angsuran per bulan, kita tetapkan saja minimal sebesar bunga perbankan, mereka akan menyetor kita di atas itu. Misalnya bunga bank 14 persen, tinggal dibagi 12 bulan, jadi 1,2 persen per bulan dikali sisa pokoknya. Setorannya di atas itu," katanya. Sedangkan jaminan atas kredit yang diberikan, dia menjelaskan, ialah rumah itu sendiri. Dirinya tak takut kehilangan uang bila kredit macet karena rumah adalah aset tak bergerak, tak bisa dibawa lari, nilainya pun terus naik. "Jaminannya adalah rumah itu sendiri. Rumah itu kan tidak bergerak, nilainya naik terus. Apa yang kita takutkan? Kalau macet, tinggal diambil saja rumahnya. Surat-suratnya ditahan dulu sampai lunas," paparnya.

Dengan sistem yang dia terapkan ini, sejauh ini tidak ada kredit yang macet. "Dari 40 unit, tidak satu pun yang macet, bahkan sudah lunas sebelum waktunya," kata Kesyar. Lebih lanjut, dirinya berharap agar perbankan mau membantu memberi lebih banyak modal untuknya agar bisa membangun lebih banyak rumah lagi untuk PKL dan kuli-kuli pasar. "Karena tidak ada modal, saya tidak bisa memberikan lahan lebih luas lagi. Kalau didukung oleh bank, saya mau bangun lebih banyak lagi," pungkasnya.

Acara BTN Property Expo 2015 yang berlangsung di JCC Senayan pada 15-22 Agustus 2015 mulai dibuka hari ini oleh Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama BTN Maryono pada pukul 11.30 WIB. Dari Pantauan, pameran rumah murah yang mengambil tema 'Pesta KPR Merdeka' ini dipadati pengunjung sejak dibuka tadi pagi. Banyak dari pengunjung ingin membeli rumah pertama kali, tapi banyak pula yang cari rumah untuk investasi.

BTN Property Expo 2015 didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari dan Medan.  Sementara itu telah siap 162 stand pameran rumah siap jual baik secara cash ataupun dengan skema KPR.

"Inilah moment yang tepat untuk menjual produk rumah kepada masyarakat sekaligus membelinya baik secara tunai ataupun KPR. Banyak fasilitas kemudahan dan promosi yang bervariasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat selama pameran berlangsung," kata Direktur Utama BTN Maryono usai membuka BTN Property Expo 2015 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).

Terkait dengan pesta kemerdekaan RI, BTN juga memberikan 17 kemudahan dalam event pameran kali ini. Selama pameran berlangsung masyarakat akan dimanjakan dengan 17 kemudahan. 17 kemudahan itu antara lain suku bunga ringan mulai dari 5% untuk KPR FLPP, diskon provisi 50%, bebas biaya administrasi, diskon premi asuransi jiwa 20%, one hour approval, persyaratan mudah dan simple, uang muka muka ringan mulai dari 1% untuk KPR FLPP dan 5% untuk KPR Non Subsidi, jangka waktu KPR sd 25 tahun,

Selain itu kemudahan lainnya yakni, apply KPR online melalui website www.btnproperti.co.id , konsultasi fengshui, ragam pilihan lokasi perumahan/developer di seluruh Indonesia, harga khusus dari pengembang, memenuhi kebutuhan rumah seluruh segmen masyarakat dan kemudahan bertransaksi pada lokasi pameran, program harian Undian Berhadiah Merdeka, Grand Prize Undian Berhadiah Merdeka, Souvenir menarik untuk konsumen selama pameran berlangsung.

Acara BTN Property Expo 2015 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 15-22 Agustus 2015 mulai dibuka hari ini oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Direktur PT Bank Tabungan Negata (BTN) Tbk Maryono. Pameran rumah murah yang mengambil tema 'Pesta KPR Merdeka' ini dipadati pengunjung sejak dibuka tadi pagi.

BTN Property Expo 2015 didukung oleh lebih dari 500 pengembang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda, Kendari dan Medan. Sementara itu telah siap 162 stand pameran rumah siap jual baik secara cash ataupun KPR. Berdasarkan pantauan, Sabtu (15/8/2015), banyak pengembang yang menawarkan rumah dengan harga murah kisaran Rp 200 juta-an. Ini daftarnya:
  • Griya Garuda Permai. Perumahan ini berada di kawasan Jonggol, Jawa Barat, dekat dengan Pasar Cibarusa dan rencana Tol Cimanggis-Cibitung. Rumah yang ditawarkan adalah tipe 36 m2 dengan luas tanah antara 60-96 m2. Harganya mulai Rp 145 juta sampai Rp 246 juta. Developernya PT Cahaya Garuda Perkasa, dapat dihubungi di 02196639632.
  • Puri Harmoni 9. Perumahan ini berlokasi di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, sekitar 10 menit dari Taman Wisata Mekarsari. Rumah yang ditawarkan seluas 30 m2 dengan luas tanah 60 m2. Harga mulai Rp 135 juta. Pengembangnya PT Binangun Karya Mandiri.
  • Citayam Grande Valley. Perumahan ini ada di kawasan Citayam, Bogor, Jawa Barat, dekat dengan Stasiun Citayam. Rumah yang ditawarkan tipe 30 m2 dengan luas tanah antara 84-110 m2, harganya mulai dari Rp 225 juta. Pengembangnya Grande Group.
  • Green Lake Valley. Apartemen ini berada di Jalan Dewei Sartika, Ciputat, Tangerang Selatan, 800 meter dari pintu tol JORR dan 10 menit dari Stasiun Jurang Mangu. Apartemen yang ditawarkan mulai dari tipe 21 seharga Rp 295 juta. Pengembangnya PT Sartika Cipta Sejati, dapat dihubungi pada nomor 02198380809.
  • Cahaya Swarga. Perumahan ini berada di Parung, Bogor, Jawa Barat, dekat Pasar Parung. Rumah yang dijual adalah tipe 36 m2 dan 40 m2, dengan luas tanah antara 60 m2 sampai 96 m2. Harganya mulai dari Rp 259 juta. Pengembangnya PT Swarga Intan Samudra yang beralamat di Jalan Raya Lebak Wangi Permajarsari, Parung. Nomor telepon 02185401009 atau 02196441459.
Pertumbuhan ekonomi global yang melambat berdampak bagi penurunan daya beli masyarakat. Namun di tengah perlambatan tersebut, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) justru masih menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan. "Dengan kondisi ekonomi global di mana banyak pengamat mengatakan ada kelesuan ekonomi, tapi kredit BTN khususnya untuk perumahan segmen menengah bawah tumbuh 18% dalam 6 bulan terakhir," kata Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono, ditemui di BTN Expo, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).

Ia memprediksi, sektor perumahan khususnya kelas menengah ke bawah tahun ini prospeknya masih cukup bagus, apalagi dengan market share BTN di segmen ini meningkat dari sebelumnya 26% menjadi 28%. "Laba BTN periode 6 bulan tahun ini tumbuh 54%, ini bukti sektor perumahan khususnya menengah bawah masih baik prospeknya. Untuk rumah subsidi market share kita naik dari 95% jadi 98%," ungkapnya.

Maryono menambahkan, hingga Juli 2015, pihaknya telah membiayai sebanyak 292.000 unit rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). BTN menargetkan sampai Desember 2015 ditargetkan realisasi penyaluran kredit dengan skema FLPP mencapai 442.000 unit rumah. "Peminar KPR dengan skema FLPP subisi sangat luar biasa. Kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan kementerian. Potensi peminat pembeli KPR masih luar biasa, muncul juga pengusaha-pengusaha besar ikut dalam program 1 juta rumah misalnya Sandiaga Uno," tutup Maryono.

No comments:

Post a Comment