Sunday, August 23, 2015

Daftar Kota Terbaik Untuk Dapatkan Passive Income Dari Properti Berdasarkan Data Ekonomi

Lokasi memang menjadi faktor utama dalam mencari barang properti, apalagi jika Anda mencarinya dengan niatan untuk investasi. Bagi peruntukan tempat tinggal, lokasi yang paling dekat dengan tempat kerja mungkin jadi pilihan yang utama, tapi tidak jika Anda berniat untuk investasi. Perkembangan sebuah daerah perlu Anda amati, sehingga Anda bisa mencari tahu perkembangan harga di wilayah tersebut. Jadi, wilayah mana saja yang baik untuk perkembangan Investasi di Indonesia?

1. Surabaya
Masuknya sub-sektor properti (hotel dan restoran) sebagai 3 pilar utama penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) kota Surabaya membuat kota ini sangat baik untuk investasi properti.

Data:
  • Pertumbuhan ekonomi Surabaya lebih tinggi dari Jakarta dan Jawa Timur (2014)
  • Pendapatan perkapita: Rp 84 juta per tahun
  • Tingkat inflasi Surabaya: 7,52 persen
  • Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya: 53,32 persen dari total APBD
  • Belanja modal untuk infrastruktur: 25 persen dari APBD
  • Infrastruktur popular yang sudah dibangun: Middle East Ring Road (MERR II-C) dan jembatan Suramadu.
Kesimpulan:
Harga tanah saat ini berkisar pada Rp 5 juta sampai 10 juta per meter, dan akan mengalami kenaikan 30 persen per tahun meskinpun pada tahun ini harga properti di Surabaya mengalami penurunan hingga 10 persen. Pada akhir 2017, akan mengalami puncak kenaikan harga properti.

2. Bekasi
Kota dengan populasi terbanyak keempat ini juga dinilai syarat akan pertumbuhan. Alasannya, pertumbuhan Bekasi masih relatif rendah, jika dibandingkan dengan kota penunjang Jakarta lain, seperti Tangerang atau Depok. Inilah yang kemudian membuat Bekasi akan tumbuh pesat.

Data:
  • Pertumbuhan penduduk: rata-rata 5,5 persen per tahun
  • Industri: naik Rp 2 juta per tahun
  • Bangunan: naik Rp 200 ribu – Rp 300 ribu per tahun
  • Perdagangan, hotel, & restoran: 1,5 juta per tahun
  • Pertumbuhan ekonomi: 5,5 persen-6,1 persen per tahun
Telah membangun 4 kota satelit:
  • Kota Harapan Indah
  • Kemang Pratama
  • Galaxi City
  • Summarecon Bekasi
Infrastruktur:
  • Tol Jakarta - Cikampek
  • Tol Lingkar Luar Jakarta
  • Jalan layang 1 km bekasi pusat-bekasi utara
Rencana pembangunan selanjutnya:
  • Tol Cimanggis - Cibitung
  • Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
  • Double track ke Pulo Gebang.
Kesimpulan:
Jika semua infrastruktur jadi, Bekasi akan mudah terkoneksi. Sekarang harga tanah di Bekasi per meter antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Potensinya, 5 - 10 tahun mendatang peningkatan Bekasi bisa seperti Jakarta Barat. Dalam 5 tahun, minimal bisa naik 30 sampai 50 persen per tahun. Bekasi Utara merupakan wilayah paling potensial untuk tumbuh, Bekasi Barat cenderung stabil, Bekasi Timur akan didominasi oleh Cikarang.

3. Cikampek dan Cirebon
Sementara itu, daerah yang sedang populer belakangan ini adalah yang berdekatan dengan jalur Cipali (Cikopo-Palimanan). Tol Cipali membuat kemudahan akses lalu lintas, sehingga meningkatkan harga hunian residensial, khususnya di wilayah Cikampek dan Cirebon.

Data:
  • Pengembang belum banyak masuk ke wilayah ini
  • Residensial menengah (Rp 300 – 500 juta) bakal popular
  • Cipali membuat ekonomi wilayah dan daya beli masyarakat meningkat 
Kesimpulan:
Meski harga tanah di dua wilayah ini sudah naik, tapi belum begitu tinggi, yakni masih ada di kisaran Rp 1 sampai Rp 5 juta per meter. Jika rata-rata kenaikan residensial standarnya 10 persen, di kawasan ini bisa mencapai 15 hingga 20 persen per tahun.  Tahun 2016, wilayah ini akan mengalami percepatan dan pada tahun 2019/2020 wilayah ini akan populer, bisa naik 30 sampai 50 persen per tahun dari siklus saat ini.

No comments:

Post a Comment