Sejumlah sayur-mayur mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan di Provinsi Yogyakarta. Kenaikan harga bervariasi untuk setiap jenis sayur-mayur. Namun ada juga satu komoditas sayuran yang justru anjlok, yakni tomat. Pantauan di Pasar Beringharjo Yogyakarta, kenaikan harga relatif tajam. Para pedagang sayur-mayur mengaku kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya permintaan dan berkurangnya pasokan karena pengaruh musim kemarau. Sementara itu, pedagang mengaku harga tomat justru jatuh karena stok yang justru melimpah.
"Barangnya ada dan bagus-bagus dan nggak rusak, meski harganya naik. Kalau tomat jatuh, Rp 3.000/kg, stoknya juga banyak," kata Pedagang sayur mayur Ida Chabibah di pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin (17/8/2015). Ida mengaku kanaikan harga sayur, selain tomat, di Yogya juga dipicu oleh naiknya permintaan. Saat ini, kunjungan turis asing dan domestik sedang meningkat sehingga banyak restoran atau hotel yang membutuhkan sayur-mayur.
Pedagang menjual brokoli Rp 14.000 dari sebelumnya Rp 8.000, buncis Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 6.000, bawang putih Rp 22.000 dari sebelumnya Rp 20.000. Harga timun Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 5.000, kemanggi Rp 6.000 dari sebelumnya Rp 2.000, kacang panjang Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 5.000.
Kemudian, harga kobis Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 4.000, harga kentang Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 8.000, cabai keriting merah Rp 33.000 dan cabai rawit merah Rp 50.000. Pedagang sayur lainnya, Yani santoso mengatakan, cabai cenderung mengalami kenaikan harga siginifikan dalam waktu yang cepat daripada komoditas sayur-mayur yang lain.
No comments:
Post a Comment