Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro menyatakan masyarakat harus membiasakan diri melihat taksi Mobilio berwarna khas Blue Bird berseliweran di jalan mencari penumpang mulai Agustus 2015. Dipilihnya Mobilio menurutnya tak lepas dari berbagai keunggulan teknologi maupun harga yang dimiliki tipe mobil andalan penjualan PT Honda Prospect Motor tersebut dalam dua tahun belakangan.
Purnomo mengatakan Mobilio akan menggantikan taksi jenis sedan yang sudah uzur dan sudah waktunya diremajakan. Jika respons penumpang setia Blue Bird bagus, perseroan dipastikan bakal menambah unit taksi Mobilio ke depannya. “Saat ini untuk peremajaan, dan sementara di Jakarta dulu. Harapannya armada Mobilio ini bisa ada di semua wilayah kerja kami di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sayangnya, Prawiro menyatakan tidak tahu pasti berapa jumlah armada dan dana investasi yang bakal dikeluarkan untuk menyulap Mobilio menjadi taksi jenis barunya. Ia hanya memastikan dana tersebut berasal dari pencanangan belanja modal perseroan tahun ini yang tercatat antara Rp 1,5 triliun – Rp 2 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen dari total belanja modal akan digunakan untuk menambah dan melakukan peremajaan armada.
“Kalau untuk yang Mobilio ini saya tidak tahu ya. Pokoknya itu termasuk belanja modal untuk peremajaan,” kata Prawiro. Head of Public Relation Blue Bird Group Teguh Wijayanto mengatakan penggunaan Honda Mobilio bakal dilakukan secara bertahap. Pasalnya, perseroan bakal memantau reaksi pasar terhadap armada baru tersebut.
“Nanti bertahap, peluncuran awal pertengahan bulan ini. Kita lihat dulu bagaimana reaksi para konsumen,” ujarnya. Perusahaan taksi Blue Bird dikabarkan akan memakai Mobilio, mobilmulti-purpose vehicle (MPV) buatan Honda, untuk menjadi salah satu armada taksi. Menanggapi hal ini, Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor mengatakan Blue Bird tentu memiliki pertimbangan tertentu untuk memilih mobil berkapasitas 7 tempat duduk itu.
Jonfis mengatakan Blue Bird adalah perusahaan taksi terbesar yang mempunyai manajemen, pertimbangan matang dalam pemilihan produk, serta perawatan armada yang baik. “Mereka mempunyai kompetensi yang bagus dan mereka memerlukan produk yang bagus juga,” katanya.
Lebih lanjut Jonfis mengaku sudah mendengar bahwa Blue Bird sudah menguji Mobilio dari berbagai hal sebelum melakukan pemesanan. Tentang berapa unit yang dipesan, Jonfis meminta itu ditanyakan kepada Blue Bird saja. “Keputusan untuk memilih produk tentunya lebih susah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti konsumsi bahan bakar, running cost, kenyamanan, dan kelegaan kabin sampai dengan resale value,” ujar dia mengakhiri.
Blue Bird sendiri sebelumnya optimistis pemilihan Honda Mibilio akan direspons positif oleh pelanggan. Pasalnya, dengan membayar tarif yang sama, pengguna jasa Blue Bird bisa mengajak lebih banyak penumpang sekali angkut. Besaran tarif taksi Honda Mobilio disebutkan akan sama dengan tarif untuk menumpang taksi jenis sedan. Tarifnya adalah Rp 7.500 per buka pintu dan berikutnya Rp 4.000 per kilometer. Tarif ini berlaku sejak Januari 2015.
Pengoperasian armada taksi Honda Mobilio sendiri disebut akan dimulai secara bertahap pada pertengahan bulan ini. Head of Public Relation Blue Bird Group Teguh Wijayanto mengatakan armada itu masih dalam proses pengecatan dan penyeragaman interior.
Adapun soal jumlah armada Mobilio yang dioperasikan, Teguh tak mau bicara. Yang jelas, kata dia, pada tahap awal jumlahnya tidak akan sebanyak taksi sedan. PT Blue Bird Tbk optimistis pemilihan Honda Mobilio sebagai armada baru taksi perseroan akan memperoleh respons positif dari para pelanggan setianya. Pasalnya dengan membayar tarif yang sama, para pengguna jasa taksi Blue Bird bisa mengajak lebih banyak penumpang dalam sekali angkut.
Head of Public Relation Blue Bird Group Teguh Wijayanto mengatakan perusahaan taksi burung biru mengutip tarif Rp 7.500 per buka pintu dan Rp 4 ribu per kilometer sejak Januari 2015. Tarif yang berlaku untuk taksi jenis sedan itu akan diberlakukan juga untuk taksi Mobilio baru yang akan dioperasikan mulai tengah bulan ini.
“Saat ini kami masih dalam proses pengecatan armada Mobilio dan penyeragaman interior, jadi memang dilakukan bertahap penggunaannya mulai tengah bulan ini,” kata Teguh. Teguh masih enggan menyebutkan angka pasti berapa banyak kendaraan multi purpose vehicle (MPV) Mobilio yang akan disulap menjadi taksi. Namun ia menyatakan untuk tahap awal yang pasti jumlahnya tidak akan sebanyak taksi sedan yang selama ini digunakan perseroan.
Selain memberikan keuntungan dari sisi daya angkut bagi penumpang, Teguh menjelaskan dipilihnya Mobilio sebagai armada taksi baru adalah untuk menjaring segmen pelanggan yang lebih luas dengan menyediakan diversifikasi armada taksi. “Sementara dari sisi operasional, pabrikan Honda relatif mudah dirawat dan memiliki dukungan suku cadang yang terjangkau,” kata Teguh
No comments:
Post a Comment