PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 25,3 persen menjadi Rp 1,73 triliun pada semester I 2015, dari Rp 2,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu karena pelemahan nilai tukar rupiah. “Marjin laba bersih turun menjadi 5,3 persen dari 7,4 persen terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya rupiah,” ujar Anthoni Salim, Direktur Utama Indofood dalam keterangan resmi, Jumat (31/7).
Padahal, penjualan bersih konsolidasi perseroan naik 3,7 persen menjadi Rp 32,63 triliun dari Rp 31,48 triliun pada semester I tahun lalu. Adapun kelompok usaha strategis dari produk konsumen bermerek (CBP), Bogasari, Agribisnis dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 50 persen, 24 persen, 18 persen, dan 8 persen.
Laba usaha Indofood naik sedikit sebesar 0,5 persen menjadi Rp 3,85 triliun dari Rp 3,83 triliun, sedangkan marjin laba usaha turun 40 bps menjadi 11,8 persen. Perseroan menyatakan hal itu terutama karena melemahnya kinerja Agribisnis sebagai akibat dari penurunan harga jual rata-rata produk sawit. “Kami akan terus menjalankan strategi kami untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta menghadapi tantangan ke depannya,” ujar Anthoni.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih mampu membukukan peningkatan laba hingga 27,9 persen menjadi Rp 1,74 triliun, dari Rp 1,36 triliun pada paruh pertama 2014.
Penjualan bersih Indofood CBP tercatat tumbuh 6,6 persen menjadi Rp 16,55 triliun dari Rp 15,52 triliun di semester I 2014. Divisi mie instan kembali menjadi kontributor terbesar sebanyak 65 persen, sedangkan divisi dairy 18 persen, makanan ringan 6 persen, penyedap makanan 3 persen, nutrisi dan makanan khusus 2 persen, serta minuman 6 persen.
“Kami akan terus berupaya mengejar pertumbuhan ke depannya dan menjalankan strategi dengan penuh kehati-hatian,” jelasnya
No comments:
Post a Comment