Thursday, August 6, 2015

Pertumbuhan Ekonomi India Makin Kinclong Libas Semua Negara Asia

Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015 hanya tumbuh sebesar 4,67%, sedikit menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Perlambatan ini juga dialami banyak negara, seperti Amerika Serikat (AS), China, Korea Selatan, hingga Singapura. Hanya India yang positif.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual menuturkan, negara yang masih mampu untuk tumbuh tinggi adalah India. Pada kuartal I-2015, ekonomi India tumbuh 6,1%. Diperkirakan pada kuartal selanjutnya juga akan tumbuh lebih tinggi.

Salah satu dorongan yang datang dari perekonomian India adalah investasi. Peringkat investment grade yang diperoleh pada 2013, mengantarkan India ke arah pembangunan yang cukup progresif.

"India tetap membaik kalau diperhatikan datanya. Tetap akan di atas 6%," kata David kepada detikFinance, Jumat (7/8/2015).Perekonomian global sekarang memang bertumpu pada tiga satelit, yakni Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. Ketika ekonomi ketiga negara ini melemah, maka berpengaruh ke negara-negara lain.

"Hampir semua menurun karena memang banyak satelit dari negara besar seperti China, AS dan eropa melemah," ungkap David.AS pada kuartal I-2015 mencapai 2,9% dan turun menjadi 2,5% di kuartal II-2015. Ekonomi Eropa stagnan di level 1,5%, dan China juga stagnan di 7

Khusus untuk negara berkembang, satelit utamanya adalah China. Ekonomi China yang stagnan pada posisi 7% hingga kuartal II-2015, membuat negara yang mengikutinya tidak bisa berbuat banyak. Artinya hanya bisa menampung dampak yang ada.

"Pokoknya yang terimbas cukup besar itu penghasil komoditas karena China. Indonesia, Brasil, Kanada, Australia, Afrika Selatan turun pertumbuhannya. Karena mereka penghasil komoditas dan itu rata-rata melemah," terangnya.

"Korea dan Jepang juga sekarang ketergantungan terhadap China semakin besar. Jadi juga iktu merasakan pelemahan ekonomi yang terjadi pada kuartal II" papar David.

Filipina tadinya juga diperkirakan mampu menghadapi kondisi pelemahan global, setelah pada 2012 mampu tumbuh hingga 7%. Namun dua tahun setelahnya kembali melemah dan kuartal I-2015 hanya tumbuh 5%

"Sekarang diperkirakan akan tetap melambat," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment