Tuesday, August 11, 2015

Tehnik China Melemahkan Mata Uang Yuan Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Langkah China yang dengan sengaja melakukan devaluasi atau penurunan nilai mata uangnya, membuat geger dunia. Pasar keuangan dan mata uang dunia, terutama Asia langsung jatuh kemarin. Pelemahan ini dilakukan untuk mendorong pasar ekspor China yang kalah bersaing, lantaran mata uangnya terlalu kuat dan membuat barang-barangnya menjadi mahal.

Mata uang negara-negara di Asia berguguran. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan. Kemarin, dolar AS ditutup di Rp 13.610, sementara IHSG turun 2,6%. Bagaimana cara China melemahkan mata uang Yuan yang membuat pasar keuangan dunia tertekan? Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mencoba memaparkannya. "Cara melemahkannya, yuan dipasok, diperbanyak, diguyur ke pasar, suplainya diperbanyak di pasar melalui cadangan devisanya yang besar itu," jelas dia .

Saat ini, jumlah cadangan devisa China mencapai US$ 3,8 triliun. Ini merupakan cadangan devisa terbesar di dunia. "Dengan cadangan devisa mereka yang kini US$ 3,8 triliun, ini terbesar di dunia," katanya. Tony menjelaskan, dengan cadangan devisa yang tinggi, China tak khawatir mata uangnya tertekan. Justru, kata Tony, dengan pelemahan yuan, daya saing ekspor China kembali menggeliat. Harga produk-produk China bisa bersaing.

"China ekonomi kuat seharusnya mata uangnya menguat tapi malah sengaja dilemahkan, mata uang yuan dinilai terlalu kuat di tengah perlambatan mata uang negara-negara lain, sehingga ekspor China tidak kompetitif. Sengaja dilemahkan biar ekspor naik, padahal kalau pun didiamkan saja, mata uang yuan itu tetap kuat," jelas Tony.

China tidak ingin seperti AS yang mata uangnya terlalu kuat, sehingga daya saing ekspor menurun karena sudah terlalu mahal. Tony menyebutkan, kebijakan pelemahan yuan tersebut justru mengguncang sektor keuangan negara lain. Bank sentral China, yaitu People's Bank of China (POBC) hari dengan sengaja melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS. Karena ekspornya turun maka harus dinaikkan daya saingnya dengan pelemahan yuan.

Yuan turun hingga ke titik terendah dalam 3 tahun terakhir. Dalam satu hari yuan mengalami koreksi harian terparahnya dalam dua puluh tahun terakhir. Berikut ini penampakannya jatuhnya yuan hanya dalam satu hari perdagangan, Selasa (11/8/2015). "Ini dampaknya guncangan ke seluruh dunia. Sehingga terjadi currency war (perang mata uang), negara-negara lain mata uangnya melemah," sebutnya. Tony menambahkan, kebijakan pelemahan mata uang pernah terjadi di Indonesia. Saat itu, Indonesia masih menganut sistem fixed rate. Artinya, level rupiah tetap.

"Tanggal 14 Agustus 1997, tadinya fixed rate, rupiah tetap, kemudian boleh volatile di batas tertentu, saat krisis. Ini juga terjadi di yuan, mereka mulai diizinkan untuk melemah, currency band, intervention band, sama halnya rupiah boleh melemah dalam level tertentu," kata Tony.

Pasar saham Wall Street dibuka negatif setelah adanya gejolak dari China yang sengaja melemahkan mata uangnya, yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).  Tingginya dolar AS ini menekan harga-harga komoditas dunia. Harga minyak dunia pun turun, bersamaan dengan komoditas lain seperti tembaga, aluminium, nikel, dan lain-lain.

Delapan dari 10 sektor utama di Indeks S&P terkena koreksi. Saham Exxon Mobil jatuh sehingga 1,8% paling dalam di antara saham sektor energi lainnya. Yuan melemah hingga ke titik terendahnya dalam tiga tahun terakhir. Pelemahan ini sengaja dilakukan oleh bank sentral China. "Kita melihat adanya penarikan dana sekarang ini. Berita soal yuan membuat banyak orang curiga dengan prospek pertumbuhan ekonomi China, akhirnya membuat seluruh pasar saham melemah," kata Peter Cardillo, kepala ekonomi dari Rockwell Global Capital di New York, Selasa (11/8/2015).

Membuka perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 156,87 poin (0,89%) ke level 17.458,3. Indeks S&P 500 turun 14,34 poin (0,68%) ke level 2.089,84, dan Indeks Komposit Nasdaq berkurang 27,23 poin (0,53%) ke level 5.074,57.

No comments:

Post a Comment