Tuesday, August 11, 2015

Pasar Panik ... Rupiah Terlempar Ke Level Rp. 13.800 dan Pecahkan Rekor Terburuk

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal yang sama juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Koreksi dua instrumen di sektor keuangan itu terjadi menjelang perombakan (reshuffle) kabinet, yang kabarnya akan diumumkan siang ini.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Rabu (12/8/2015), dolar AS menjelang siang ini berada di kisaran Rp 13.789 sebelumnya mencapai titik tertinggi di Rp 13.795 atau nyaris Rp 13.800.

Sementara pagi tadi anjlok 50 poin mengekor pelemahan bursa global dan regional. Aksi jual langsung marak sejak pembukaan perdagangan. Hingga menjelang siang ini IHSG anjlok 117,747 poin (2,55%) ke level 4.504,844. Koreksi yang terjadi di kedua instrumen itu akibat bank sentral China, yaitu People's Bank of China (POBC) yang dengan sengaja melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS kemarin.

China ingin menaikkan daya saing ekspornya yang diprediksi turun dengan melemahnya yuan. Alhasil yuan turun hingga ke titik terendah dalam 3 tahun terakhir.  Dalam satu hari yuan mengalami koreksi harian terparahnya dalam dua puluh tahun terakhir.  Sementara ada kabar yang santer dibicarakan sejak pagi tadi. Siang nanti, Presiden Jokowi dan Wapres JK akan mengumumkan reshuffle kabinet. Ada sejumlah menteri yang kabarnya akan diganti.

Siapa saja nama menteri yang akan diganti memang masih tanda tanya. Kabarnya ada Menko yang akan diganti. Pergantian ini terkait dengan kondisi politik dan ekonomi yang semakin menantang ke depannya. Kepanikan di pasar keuangan gara-gara China lemahkan mata uang masih berlangsung sampai pagi ini. Nilai tukar rupiah pun kena imbasnya.

Dolar Amerika Serikat (AS) yang kemarin sudah menguat, pagi ini kembali perkasa. Mata uang Paman Sam itu dibuka di Rp 13.690 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.610 per dolar AS. Hingga menjelang siang ini dolar AS terus menguat, sampai ke titik tertingginya hari ini di Rp 13.785, seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (12/8/2015). Penguatan dolar AS ini masih terus berlangsung.

Seperti diketahui, kemarin bank sentral China, yaitu People's Bank of China (POBC) dengan sengaja melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS. Karena ekspornya turun, dan harus dinaikkan daya saingnya dengan pelemahan yuan.Yuan turun hingga ke titik terendah dalam 3 tahun terakhir. Dalam satu hari yuan mengalami koreksi harian terparahnya dalam dua puluh tahun terakhir.

No comments:

Post a Comment