Presiden Direktur PT BCA Tbk DE Setijoso menyatakan, BCA sudah menyiapkan publikasi tersebut dalam satu bulan terakhir. Namun, Setijoso yang ditemui di sela-sela jumpa pers laporan keuangan 2010 BCA di Jakarta, Rabu (30/3), tak mengungkap tingkat suku bunga dasar kredit atau SBDK BCA.
Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro mengungkapkan, tak ada pilihan selain melaksanakan ketentuan regulasi. Meski siap mengumumkan SBDK untuk korporasi, ritel, dan konsumsi, Iqbal masih mengkhawatirkan perbedaan penafsiran masyarakat terhadap SBDK tersebut.
”Perlu sosialisasi terkait pengumuman itu agar masyarakat mengenal ciri dan tipikal kredit perbankan,” kata Iqbal.
Dalam situs webnya, BTN telah memublikasikan SBDK per 31 Desember 2010. Tertulis di dalam web tersebut, SBDK untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 10,10 persen. Adapun SBDK untuk kredit KPR dan non-KPR sebesar 10,85 persen.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, publikasi SBDK diharapkan tidak mengganggu strategi dan target pertumbuhan kredit Bank Mandiri. ”Kami berharap tidak akan mengganggu kompetisi dalam menawarkan pinjaman,” ujar Pahala.
Kinerja perbankan
Kemarin, sejumlah bank memaparkan kinerja keuangan tahun 2010. Laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 9,22 triliun, BCA sebesar Rp 8,5 triliun, dan Danamon sebesar Rp 2,883 triliun. Laba bersih BTN setelah pajak mencapai Rp 915 miliar, sedangkan laba Bank Mega sebelum pajak Rp 1,041 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dalam jumpa pers mengatakan, target pertumbuhan kredit tahun 2010-2014 sebesar 22-24 persen per tahun. ”Dengan target itu perlu capital cukup besar,” ujar Zulkifli.
Pada 2010, Mandiri membukukan kredit Rp 246,2 triliun. Dana pihak ketiga tahun 2010 mencapai Rp 362,21 triliun. Dengan demikian, rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) hanya 67,5 persen. Masih di bawah kisaran 78-100 persen sesuai dengan aturan Bank Indonesia.
Menurut Pahala, dengan pertumbuhan kredit tahun ini, maka LDR akan meningkat.
Sementara itu, portofolio kredit BCA tumbuh 24,2 persen menjadi Rp 153,9 triliun tahun 2010. Kredit konsumer mencatat pertumbuhan tinggi dilihat dari persentase, yakni 31,9 persen menjadi Rp 36,5 triliun ditopang oleh kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor.
Adapun total kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 26,56 persen menjadi Rp 51,55 triliun pada tahun 2010, atau melebihi rata-rata industri nasional. Kredit dan pembiayaan didominasi oleh kredit perumahan dengan komposisi sebesar 90,9 persen dan 9,1 persen untuk kredit non- perumahan.
No comments:
Post a Comment