Selain dalam bentuk pinjaman berbunga lunak lewat koperasi, melalui Rabobank Foundation, Rabobank berkomitmen berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan mereka.
Hal itu ditegaskan Managing Director Rabobank Foundation Pierre van Hedel di sela-sela kunjungannya di Koperasi Setia Tani Pratama (STP) di Gadog, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/3).
Sebagai binaan Rabobank Foundation, Koperasi STP bertujuan meningkatkan pendapatan petani hortikultura dengan memberikan pengetahuan serta bantuan teknis dalam produksi dan kontrol kualitas.
”Indonesia sangat penting bagi Rabobank dan kami memiliki komitmen untuk membantu petani kecil dalam rantai pasok agrobisnis. Saat ini 18 proyek kita di Indonesia difokuskan untuk memperkuat rantai pasok sumber makanan dan agrobisnis karena ini adalah kunci sukses dan keberlanjutan pemberdayaan,” kata Pierre.
Sementara itu, DBS Indonesia melihat potensi pasar perbankan Indonesia yang besar masih bisa dikembangkan hingga mereka bisa masuk dalam 10 besar bank di Indonesia.
”Jumlah penduduk yang tinggi menimbulkan kebutuhan konsumer yang besar dalam banyak hal. Apalagi, kelas menengah tumbuh pesat,” kata Chief Executive Officer DBS Bank Piyush Gupta di Jakarta.
Pertumbuhan sektor korporasi dan konsumer yang selama ini menjadi fokus DBS Indonesia akan ditingkatkan. Namun, DBS Indonesia juga membidik sektor usaha kecil menengah (UKM).
”Dalam 3-4 tahun mendatang, porsi kredit UKM akan menjadi 55 persen,” kata Komisaris DBS Indonesia Bernard Tan.
Dradjad H Wibowo, ekonom dari Sustainable Development Indonesia, berpendapat, pertumbuhan kelas menengah yang cukup pesat membuat kredit UKM dan kredit konsumsi menarik bagi perbankan.
No comments:
Post a Comment