Sunday, March 20, 2011

Akuisisi Bahana Sekuritas Oleh Bank BNI

Kementerian Badan Usaha Milik Negara tidak keberatan dengan rencana PT Bank Negara Indonesia mengakuisisi PT Bahana Sekuritas.

Namun, yang perlu diingat, aksi korporasi ini jangan dilatari keinginan untuk menguasai satu korporasi tertentu, tetapi didasari keinginan bersama untuk memperkuat kinerja serta citra badan usaha milik negara (BUMN) terkait.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Sabtu (19/3) di Jakarta, mengatakan, pemerintah selaku pemilik saham BUMN-BUMN terus mendorong tiap unit usaha agar bisa maju dan mandiri. Hal ini tecermin pada setiap kebijakan pemerintah dalam menanggapi persoalan-persoalan BUMN.

”Contohnya, kebijakan kementerian soal pentingnya melakukan sinergi antar-BUMN. Jika akuisisi dilakukan dengan metode obligasi rekapitalisasi, saya yakin bisa menimbulkan efek positif yang luar biasa,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, ada beberapa bentuk sinergi yang sudah dilakukan antarkorporasi pada 2011. Terakhir, tiga BUMN bidang pertambangan, infrastruktur, dan logistik, yaitu PT Aneka Tambang, PT Perusahaan Listrik Negara, dan PT Hutama Karya, bersinergi untuk mengatasi kendala bahan baku, mencari pasokan energi, serta mempercepat pelaksanaan proyek-proyek vital yang sudah direncanakan dalam waktu dekat. Kerja sama tersebut berupa pembelian pasokan listrik selama 30 tahun, pembangunan pembangkit, dan kawasan hunian.

Memajukan

Menurut Mustafa Abubakar, pihaknya berkomitmen memajukan setiap unit usaha di lingkup Kementerian BUMN. Hal itu mempertimbangkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang perlunya sinergi dan keterlibatan antar-BUMN untuk melaksanakan proyek-proyek infrastruktur penting serta memajukan perekonomian bangsa.

Mustafa juga mengingatkan pengelola dan direksi BUMN agar menyusun rencana kerja pemerintah dengan pagu anggaran indikatif 2012. Penekanannya terletak pada aspek kontinuitas dengan program-program sebelumnya, serta identifikasi dan penyelesaian masalah pembangunan.

Mengenai rencana PT BNI mengakuisisi PT Bahana Sekuritas dengan obligasi rekapitalisasi, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi A Pandu Djayanto berpendapat, rencana tersebut sah-sah saja, sepanjang dilakukan lewat kajian mendalam dan tidak menyalahi aturan perundangan.

”Selain itu, akuisisi ini harus tetap berada dalam konteks memajukan kinerja dan permodalan PT BNI dan PT Bahana Sekuritas. Bagi BNI, akuisisi ini harus dimaknai sebagai upaya memperkuat permodalan. Adapun pihak Bahana Sekuritas bisa memaknainya dengan mewujudkan penataan dan pembenahan organisasi,” katanya.

Pemerintah

Mustafa menginformasikan, proses akuisisi masih pada tahap perencanaan dan pembicaraan awal serta belum ada kepastian dari pemegang saham. Ia menegaskan soal perlunya persetujuan pemerintah sebagai pemegang saham.

Saat ini, PT BNI sudah mempunyai perusahaan sekuritas sendiri, yakni BNI Sekuritas. Jadi, seandainya BNI Sekuritas bisa digabungkan dengan Bahana Sekuritas, kapasitasnya diperkirakan bisa setara dengan Mandiri Sekuritas.

No comments:

Post a Comment