Penguatan dolar terus berlanjut di awal Maret setelah bank sentral Cina (People Bank of China/ PBOC) kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga adalah ketiga kalinya serta sudah dilakukan PBOC dalam dua bulan terakhir tersebut memicu pelemahan yuan dan meningkatkan kembali minat kepemilikan dolar.
Pada pukul 13.45 WIB, rupiah pun sudah tertekan 54,6 poin (0,42 persen) ke level Rp 12.987 per dolar. Hal yang sama dialami oleh yen yang turun 0,19 persen ke level 119,86 per dolar serta won yang terkoreksi sebesar 0,32 persen menjadi 1.101,47.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan kebijakan PBOC memangkas suku bunga memang menyebabkan dolar terus menguat. Minat investor global yang kembali beralih pada mata uang Greenback menyebabkan likuiditas dolar di pasar regional semakin berkurang. “Indeks dolar terus menguat setelah Cina pangkas suku bunga,” ujarnya.
Kendati demikian, rilis inflasi Februari yang diketahui mengalami deflasi sebesar 0,36 persen berhasil mengurangi tekanan dolar. Oleh investor, terjadinya deflasi tersebut membangun harapan pemangkasan suku bunga acuan dalam negeri (BI Rate) bakal semakin menguat.
No comments:
Post a Comment