Monday, March 2, 2015

IHSG Kembali Cetak Rekor

Dorongan positif dari bursa regional ditambah membaiknya data ekonomi di awal bulan membuat indeks kembali menguat.  Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada akhir sesi pertama perdagangan menguat 21,83 poin (0,40 persen) ke level 5,472,12. Indeks kembali mencatat rekor tertinggi hari ini.

Analis PT Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri menjelaskan penguatan yang terjadi pada bursa regional Eropa dan Asia berpotensi mendorong naik IHSG. "Kebijakan stimulus Eropa yang dimulai pada hari ini mampu meredam kekhawatiran atas kondisi Yunani dan Ukraina."

Di sisi lain, sentimen positif bursa Asia dipicu oleh kebijakan bank sentral Cina (PBOC) memangkas suku bunga acuannya untuk merespon penurunan inflasi. "Kami memperkirakan hal ini akan mendukung penguatan terbatas pasar komoditas dan saham dalam jangka waktu pendek," ujar Tiesha.

Selain sentimen positif dari eksternal, bursa saham juga diliputi sentimen positif dari internal karena data indeks harga konsumen kembali mencatat deflasi 0,36 persen. Rendahnya inflasi akan kembali memicu spekulasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Bank Indonesia.

Saham-saham bluechip menjadi saham yang paling diburu hari ini. Saham Bank BCA menguat 1,2 persen, Telkom Indonesia menguat 0,9 persen, saham Astra Internasional menguat 0,3 persen, dan saham Bank BRI menguat 0,2 persen. Investor asing mencatat net buy Rp 480 miliar.

Bursa regional mayoritas menguat hingga pukul 13.00 WIB. Indeks Nikkei 225 menguat 0,10 persen, Hang Seng menguat 032 persen, bursa Shanghai naik 0,08 persen, dan bursa Korea menguat 0,58 persen.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan kembali menguat karena dipicu sejumlah sentimen global. Namun penguatan indeks yang sudah terjadi selama empat hari akan dibayangi aksi ambil untung.  Kepala Riset Ascend Capital Market Analysis Rowena Suryobroto mengatakan salah satu sentimen yang akan mendukung pergerakan IHSG adalah kondisi penguatan bursa Wall Street dan bursa-bursa Eropa.

Hal ini terjadi seiring dengan keterangan Gubernur The Fed Janet Yellen kepada Kongres mengenai tidak ada kenaikan suku bunga. "Setidaknya ini terjadi sampai The Fed dan pelaku pasar yakin akan pemulihan ekonomi," kata Rowena.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 14,03 poin atau 0,26 persen pada level 5.417. Sektor perdagangan memimpin konsolidasi indeks dengan laju 0,9 persen. Sebaliknya, sektor pertambangan membebani IHSG dengan laju negatif 1,1 persen.

Analis dari Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, memperkirakan IHSG akan menuju level resistance 5.444. Hari ini IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan pada kisaran 5.319. Menurut dia, IHSG masih berada pada jalur uptrend dalam jangka pendek. 

Beberapa pilihan saham yang menurut dia bisa dikoleksi hari ini antara lain TBIG, BJTM, BBNI, JSMR, TOTL, INDF, serta KAEF.

No comments:

Post a Comment