Warren Buffett bukan tokoh asing dalam investasi miliaran dolar. "Peramal dari Omaha" itu telah mengalahkan pasar saham selama puluhan tahun dengan menghimpun sebagian dari saham perusahaan paling populer di dunia.
Namun, pendapatan CEO Berkshire Hathaway Inc. itu pada 2014 sedikit turun daripada awal tahun lalu. Demikian dilaporkan Wall Street Journal pada Jumat 13 Maret 2015 berdasarkan laporan dari Securities & Exchange Commission (SEC), komisi independen pemerintah Amerika Serikat yang mengawasi berbagai jenis perdagangan efek. Buffett menerima pendapatan total US$ 464.011 atau Rp 6 miliar lebih pada 2014, turun 4,4% dari 2013. Lantas, apa saja saham yang akan dipertaruhkan Buffett pada tahun 2015 ini?
Berdasarkan laporan SEC, The Cheat Sheet menunjukkan bagaimana investor legendaris ini menanam modalnya di bulan-bulan terakhir menjelang 2015. Laporan itu adalah laporan triwulan dari perusahaan ekuitas yang disiapkan manajer yang memiliki aset lebih dari US$ 100 juta.
Berkshire Hathaway Inc., perusahaan investasi milik Buffett, membuat beberapa perubahan selama triwulan keempat 2014. Meskipun harga minyak jatuh, perusahaan itu nyatanya sukses menjual saham ConocoPhillips. National Oilwell Varco dan Exxon Mobil.
Penjualan saham Exxon Mobil sedikit mengejutkan karena dia relatif baru dan nilainya hampir Rp 51,63 triliun di akhir September. Tapi, Berkshire juga membeli saham Suncor Energy, General Motors, Charter Communications dan DaVita HealthCare Partners. Di bawah perlakuan rahasia SEC, Berkshire juga membeli saham senilai hampir Rp 20 triliun di Deere selama paruh kedua 2014.
Inilah 7 perusahaan dengan saham bernilai tinggi yang dimiliki Berkshire. Daftar ini tak termasuk opsi Buffett untuk membeli 700 juta saham Bank of America sebelum September 2021 senilai Rp 66 triliun lebih.
1. U.S. Bancorp
Rp 47,6 triliun
Berkshire mempertahankan 80,1 juta sahamnya di U.S. Bancorp senilai Rp 47,6 triliun lebih di akhir Desember. Kinerja sahamnya bagus tahun lalu dan tampak akan solid pada 2015. Pada Januari bank itu melaporkan rekor pendapatan bersih selama 2014 sebesar hampir Rp 77,5 triliun.
2. Procter & Gamble
Rp 63,5 triliun
Perusahaan ini berperan penting dalam portofolio Buffett. Di akhir Desember, Berkshire menguasai 52,8 juta saham perusahaan ini dengan nilai Rp 63,5 triliun. Posisi itu tak berubah dari triwulan sebelumnya, tapi Berkshire mengumumkan pada November lalu bahwa mereka akan membeli bisnis baterai Duracell milik Procter & Gamble. "Saya selalu terkesan dengan Duracell, sebagai konsumen dan investor jangka panjang di P&G dan Gillette," kata Buffett.
3. Wal-Mart
Rp 68,8 triliun
Berkshire mempertahankan sahamnya di perusahaan ritel terbesar dunia ini sebanyak 60,4 juta saham senilai Rp 68,8 triliun. Berkshire secara bertahap meningkatkan sahamnya di Wal-Mart tahun alu dan tampaknya akan menuai keuntungan. Saham ritel itu mencapai 9% pada 2014 dan terus membayar dividen sehat di atas 2%.
4. International Business Machines (IBM)
162,8 trilun
IBM menunjukkan kinjerja terburuk dalam Dow Jones Industrial Average tahun lalu, tapi dia adalah terbesar keempat yang dimilik Berkshire. Selama triwulan keempat Berkshire menaikkan sahamnya di sana dari 70,5 juta saham ke hampir 77 juta, senilai Rp 162,8 trilun.
5. American Express
Rp 186,7 triliun
Satu-satunya sektor yang diminati Buffett lebih daripada yang terkait konsumen adalah jasa keuangan. Berkshire menguasai 151,6 juta saham American Express di akhir Desember, senilai Rp 186,7 triliun. Posisi ini tak berubah dari triwulan sebelumnya. Tapi, Buffett tak mengabaikan saingan American Express, karena Berkshire juga menaikkan sahamnya di Mastercard dan Visa.
6. Coca-Cola
Rp 223,7 triliun
Coca-Cola adalah salah satu posisi yang paling bisa diprediksi di Berkshire. Pada kenyataannya Buffett memang mengaku tak akan pernah menjual sahamnya di perusahaan minuman terkenal dunia itu. Berkshire memiliki 400 juta saham Coca-Cola senilai Rp 223,7 triliun.
7. Wells Fargo
Rp 336,2 triliun
Bank Amerika yang paling menguntungkan ini juga masuk daftar teratas Buffett. Berkshire memiliki 463,5 juta sham Wells Fargo di akhir triwulan keempat, tak berubah dari triwulan sebelumnya, senilai Rp 336,2 triliun.
No comments:
Post a Comment