Operasi pasar elpiji tiga kilogram yang digelar PT Pertamina di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sepi pembeli. Di Pasar Kecamatan Tanah Merah misalnya dari 560 tabung yang disediakan hanya laku enam tabung. "Dua jam lebih baru laku 6 tabung," kata Customer Relation Officer PT Pertamina MOR V Surabaya, Alih Istik Wahyuni, Kamis, 5 Maret 2015.
Sepinya pembeli tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa tidak terjadi kelangkaan di Bangkalan. Sebab, lanjut Alih, selain di Tanah Merah, operasi pasar elpiji melon juga digelar di Lomaer, Trageh, SPBU Junok, dan Kota Bangkalan, kondisinya sama yaitu sepi pembeli. "Pasokan elpiji cukup, tidak ada kelangkaan," ujar dia.
Selain di Tanah Merah, operasi pasar di SPBU Junok juga sepi pembeli. Soleh, petugas operasi pasar, mengatakan hingga siang tadi dari seratus tabung yang disediakan baru terjual 40 tabung. Pantauan, di SPBU Junok kebanyakan pembeli tabung adalah pengecer elpiji. Mereka datang membawa dua hingga enam tabung. "Mau dijual lagi," kata Saniyah, seorang pembeli.
Senior Sales Executive LPG Rayon 1 Wilayah Madura Endra Hermawan menjelaskan, sebenarnya jika melihat distribusi elpiji di Madura khsususnya di Bangkalan dalam sebulan terakhir, operasi pasar tersebut tidak diperlukan. "Pasokan dan tingkat konsumsi warga masih seimbang," katanya.
Kata dia, setiap bulan jumlah rata-rata pengiriman tabung elpiji melon oleh PT Pertamina di Kabupaten Bangkalan masih normal yaitu 300 ribu tabung. Sementara untuk seluruh wilayah Madura pasokan elpiji sebanyak 1,4 juta tabung per bulan.
Menurut Endra, sebenarnya operasi pasar dilakukan sejak Sabtu pekan lalu, hasilnya tingkat pembelian warga cukup rendah yaitu antara 50 hingga 100 tabung terjual dari 560 tabung yang disediakan. "Cuma karena ada permintaan operasi pasar dari pusat kita gelar lagi hari ini," ungkapnya.
PT Pertamina (Persero) mengadakan operasi pasar gas elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram untuk terakhir kalinya. Sejak dilakukan pada 25 Februari 2015, operasi untuk menggelontorkan 2,6 juta tabung gas di seluruh Indonesia ini kurang mendapatkan respons.
"Jika penyerapan rendah, operasi mulai besok kami hentikan," kata Manajer Pemberitaan Pertamina Adiyatma Sardjito, Kamis, 5 Maret 2015. Adiyatma mengatakan operasi pasar ini sudah dilakukan lima kali dalam rentang waktu 25 Februari hingga 5 Maret 2015. Setiap kali menggelar operasi, pemerintah menggelontorkan 1.600 metrik ton elpiji atau sekitar 520 ribu tabung di seluruh Indonesia
Penyaluran dilakukan perseroan langsung ke agen-agen gas Pertamina. Setiap agen menerima 560 tabung gas. Namun, kata Adiyatma, barang yang laku cuma dua atau tiga tabung saja.
Padahal, kata Adiyatma, tolok ukur keberhasilan operasi ini adalah penyerapan masyarakat hingga melebihi 40 persen. Namun, dia mengakui hingga sekarang volume pembelian masih di bawah ambang batas tersebut. "Kami akan mengevaluasi penyaluran operasi pasar hari ini," kata dia.
No comments:
Post a Comment