Monday, March 2, 2015

Pelaku UKM Banyak Yang Tidak Tahu Masyarakat Ekonomi ASEAN

Sebanyak 41 persen pelaku usaha mikro, kecil, menengah di Jawa Tengah tak tahu tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Temuan itu berdasarkan hasil penelitian Universitas Kristen Satyana Wacana Salatiga dengan Bank Indonesia wilayah Semarang belum lama ini.

"Dari pertanyaan paling mendasar saja, apakah mengerti MEA atau tidak, terbukti 41 persen pelaku UMKM tak tahu," kata peneliti ekonomi Universitas Kristen Satyana Wacana Salatiga, Eko Suseno Matrutty, seusai diskusi “Peningkatan Daya Saing UMKM” di Balai Kota Semarang, Senin, 2 Maret 2015.

Penelitian yang dilakukan Eko itu dilakukan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, dengan total sampel 310 pelaku UMKM yang diwawancarai secara acak di daerah. Eko menyebutkan, selain tak paham tentang MEA, pelaku UMKM di Jawa Tengah juga masih lemah pada aspek kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), kapasitas manajemen, dan penguasaan pasar.

"Mereka relatif masih belum siap untuk sejumlah aspek itu," Eko menambahkan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Litany Satyawati menyatakan setiap tahun selalu menargetkan pelatihan bagi pelaku UMKM. "Kami memilih kategori jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan UKM," katanya.

Litani mengaku pelatihan itu masih terhambat penganggaran dan perencanaan. Salah satu hambatan utama bagi pelaku UMKM di Kota Semarang adalah kurang percaya diri.

No comments:

Post a Comment