Pihak Perum Perumnas yang hadir antara lain Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto serta seluruh jajaran Pejabat Tinggi dan Pimpinan Perum Perumnas. Rapat dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB ini diselenggarakan di Kantor Pusat Perum Perumnas Jalan DI Panjaitan Jakarta Timur, namun hingga kini belum dimulai.
"Rakor kali ini tentang Perumnas ya. Salah satunya pembahasan 1 juta rumah bagaimana memaksimal peran Perumnas," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Djoko Mursito, saat dihubung, Rabu (11/3/2015).
Tahun ini, Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan pembangun 1 juta hunian untuk mengatasi kekurangan pasok rumah (backlog) 15 juta unit rumah. Mega proyek ini bakal menelan dana investasi hingga Rp 75,2 triliun dari pemerintah maupun lembaga lainnya.
Perum Perumnas sendiri diberi tanggung jawab untuk membangun 36.000 hunian yang tersebar di seluruh Indonesia. Program pembangunan 1 Juta Rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin mendekati tahap realisasi. Peletakan batu perdana mega proyek ini akan dilakukan pada 30 April 2015.
"Groundbreaking akan kita lakukan serentak pada 30 April 2015. Itu kita lakukan nasional," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelum menghadiri Rakornas Perum Perumnas 2015 di Kantor Pusat Perumnas, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2015).
Peletakan batu pertama atau groundbreaking mencakup pembangunan 211.000 hunian sebagai tahap pertama program 1 Juta rumah yang sempat mengalami beberapa kali perubahan penetapan target. Dimulainya pembangunan 211.000 rumah pada 30 April 2015 tersebut terbagi dalam sejumlah kelompok berdasarkan pihak pengembang yang akan diberikan tanggung jawab pembangunan.
"Sekitar 211.000 rumah serentak di seluruh Indonesia," katanya. Rencanan ini memang agak sedikit mundur dari rencana awal pemerintah yang menargetkan mulai groundbreaking awal Maret 2015. Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini mencapai Rp 75 triliun.
Mulai 30 April, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memulai program pembangunan 1 juta unit hunian di 2015. Para pengembang swasta hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemda ikut program ini. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanudin mengatakan, untuk tahap awal akan ada pembangunan 245.166 rumah tapak dan rumah susun (rusun).
Berikut adalah rincian pihak-pihak yang akan terlibat:
- BUMN Perum Perumnas 4.102 unit rumah dan 6.000 unit rusun.
- Pengembang swasta Real Estate Indonesia (REI) 50.370 unit rumah.
- Pengembang swasta Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi Edy Ganefo) 75.971 rumah.
- Pengembang swasta Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi Anton R Santoso) 64.153 rumah.
- Pengembang swasta Asosiasi Pengembangan Perumahan Rakyat Indonesia (Asperi) 2.070 rumah.
- Pemda 12.000 rumah dan 400 unit rusun.
- BPJS Ketenagakerjaan 2.000 rumah dan 500 unit rusun.
- Pemerintah pusat 28.000 rumah.
"Lokasi di seluruh Indonesia. Rinciannya banyak sekali," katanya. Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini mencapai Rp 75 triliun. Pembangunan 1 juta rumah ini mencakup rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah komersial untuk kalangan menengah atas.
No comments:
Post a Comment