Thursday, June 11, 2015

91 Persen Kelas Menengah Indonesia Pilih Wisata Ke Luar Negeri Daripada Di Tanah Air

Pelesiran sudah menjadi kebutuhan hidup sebagian kelas menengah Indonesia. Riset yang dilakukan Middle Class Institute, majalah SWA, dan Inventure menemukan 54 responden kelas menengah senang kegiatan jalan-jalan. Sayangnya, tujuan destinasi mereka bukan di Tanah Air. "Sebanyak 91,4 persen memilih wisata ke negara-negara ASEAN," kata Direktur Center for Middle Class Consumer, Yuswohady, di InterContinental, Jakarta, Kamis, 11 Juni 2015.

Lokasi berikut yang diincar adalah Jepang (10,3 persen responden), Australia (7,1 persen), kawasan Timur Tengah (6,9 persen), dan Eropa (3,9 persen). Riset ini dilakukan dengan mewawancarai 2.277 warga menengah di sembilan kota besar di Indonesia. Penelitian dilakukan pada 2012-2015.

Riset ini menemukan bahwa kebanyakan responden yang suka jalan-jalan berasal dari kota-kota di Pulau Jawa. 
  • Di Jabodetabek, misalnya, ada 66,3 persen. 
  • Lalu Bandung dengan 62,3 persen, 
  • Semarang 56,2 persen, dan Surabaya 89,6 persen.  
  • Di Medan, hanya 41,3 persen masyarakat yang suka jalan-jalan. 
  • Di Palembang hanya ada sekitar 32 persen dan 
  • di Bali 26,3 persen. 
  • Di Balikpapan dan Makassar, jumlahnya pun masih kurang dari 50 persen, yaitu masing-masing 43,6 persen dan 31,4 persen.
Yuswohady mengatakan ada sekitar 169 juta penduduk Indonesia yang berada pada tingkat kelas menengah. Kelas menengah ini dikategorikan pada masyarakat yang bergaji US$ 2-20 per hari.  Di dalam kelas menengah ini pun ada klasifikasi lagi. Ada kategori kelas menengah ke bawah dengan pendapatan berkisar US$ 2-4 per hari. Lalu ada masyarakat menengah tengah, yaitu orang yang berpendapatan sebanyak US$ 4-10 per hari.

Terakhir kelas menengah atas dengan kategori pendapatan US$ 10-20 per hari. “Tapi, kalau dari riset kami, penghasilan kelas menengah itu orang yang bergaji Rp 4-17 juta,” ujar Yuswohady.

No comments:

Post a Comment