Sunday, June 21, 2015

Pariwisata Belitung Digenjot Untuk Imbangi Penurunan Harga Timah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya pelemahan harga komoditas, salah satunya adalah timah. Atas dasar hal tersebut, ia meminta jajaran menterinya untuk mengarahkan investasi dan menggenjot sektor pariwisata ke Kabupaten Belitung selaku wilayah produsen timah, setelah adanya pengoperasian pelabuhan baru. “Tidak hanya timah, tetapi (komoditas) yang lain juga sama,” katanya dalam kunjungan kerja di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel) seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (21/6).

Dalam kunjungannya, ia didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja untuk meresmikan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu serta membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).Jokowi berharap peresmian pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu ini akan memperkuat perekonomian di Belitung, disamping juga membuka akses lebih luas ke daerah ini, serta menjadikannya sebagai destinasi pariwisata.

Lebih lanjut, ia juga meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengarahkan investasi ke Kawasan Industri Belitung, Bangka Belitung, setelah Pelabuhan Tanjung Batu itu dioperasikan. “Di sini ada kawasan industri seluas 1.400 hektare, kita minta Menko Perekonomian dan BKPM mengarahkan investasi ke kawasan itu,” kata Presiden Jokowi .

Presiden juga menegaskan, terbuka kemungkinan pelabuhan tersebut dikembangkan lagi setelah melihat perkembangan dalam beberapa waktu ke depan. “Harus ada kegiatan dulu,” katanya. Ia menyebutkan penyediaan air dan BBM bagi kapal menjadi kegiatan yang dapat dikembangkan di pelabuhan itu. “Nanti enam bulan setelah ini kita lihat bagaimana perkembangannya, saya ingin lihat pelabuhan ini bisa dibesarkan lagi,” Kata Jokowi..

Pelabuhan Tanjung Batu, Kabupaten Belitung, yang diresmikan Presiden Jokowi memiliki areal darat seluas tiga hektar, dan dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 47,31 miliar lebih secara tahun jamak sejak 2004 hingga 2014. Fasilitas yang ada dalam pelabuhan tersebut antara lain pelayanan terminal penumpang, terminal general cargo, batu bara dan kontainer dan terminal khusus CPO. Terminal penumpang memiliki luas 304 meter persegi dan dermaga 120×60 meter persegi yang dapat disandari kapal 6.000 DWT.

Letaknya juga dianggap strategis, karena berada dekat dengan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) 1, dan berbatasan langsung dengan Laut China Selatan di sebelah utara, Laut Jawa di sebelah selatan dan Selat Gaspar di sebelah barat.

1 comment: