Perusahaan barang-barang konsumsi PT Unilever Indonesia menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,1 hingga 1,2 triliun pada tahun ini, atau sama dengan belanja modal pada tahun sebelumnya. Mereka ingin fokus mengembangkan bisnis yang sudah ada.
"Rencananya, kami ingin menambah kapasitas kabinet produk es krim," tutur Sancoyo Antarikso, Corporate Secretary PT Unilever Indonesia, di Jakarta, Senin (8/6). Perusahaan menginginkan penambahan kabinet es krim karena permintaannya paling meningkat di antara produk olahan lainnya. Namun, Sancoyo tak menyebutkan secara lebih lanjut berapa banyak kabinet yang akan disediakan oleh perusahaan.
"Tentunya kabinet-kabinet tersebut akan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Hingga Mei 2015, belanja modal yang telah diserap oleh perusahaan sebesar Rp 400 miliar, atau 33 hingga 36 persen dari total anggaran belanja modal. Anggaran belanja modal perusahaan juga diupayakan hanya akan menggunakan kas internal perusahaan.
Dengan mengutamakan lini es krim, perusahaan berharap dapat memperbaiki kinerja penjualan kuartal I, di mana pertumbuhannya mencapai delapan persen dari angka Rp 8,7 triliun ke angka Rp 9,4 triliun. Perusahaan juga berharap dapat membukukan penjualan sebesar dua digit seperti tahun lalu.
Saat itu perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 34,5 triliun atau naik 12,2 persen dari tahun sebelumnya. Di mana Rp 9,9 triliun disokong dari divisi makanan. Laba usaha sendiri meningkat dari Rp 7,2 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 7,8 triliun.
No comments:
Post a Comment