Thursday, June 11, 2015

Kopi Semarang Dijagokan Untuk Jadi Primadona Ekspor Ke Eropa Timur

Potensi pasar yang besar di kawasan Eropa Tengah dan Timur cukup menjanjikan bagi para pelaku usaha kopi Indonesia. Salah satunya adalah kopi asala Semarang. Cita rasa kopi asal Semarang sangat dinikmati masyarakat di kawasan tersebut.

Hal itu disampaikan Manajer Pemasaran PT Taman Delta Indonesia Moelyono Soesilo, yang bergerak pada bidang ekspor kopi dari Semarang, dalam dialog "Penetrasi Pasar Kopi Indonesia ke Kawasan Eropa Tengah dan Timur" di Semarang. Dialog diselenggarakan Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan PTP Nusantara IX, Jawa Tengah, dan dihadiri pelaku bisnis pada bidang kopi.

Menurut Moelyono Soesilo, ekspor kopi ke kawasan Eropa Tengah dan Timur berjalan cukup lama. Pada tahun 2013, sebanyak 40 peti kemas diekspor senilai US$ 1,48 juta, dan tahun 2014 sebanyak 40 peti kemas senilai US$ 1,62 juta. Adapun hingga Mei 2015, diekspor sebanyak 12 peti kemas senilai US$ 520 ribu.

"Ekspor kami antara lain ke Bulgaria, Rusia, dan Georgia diperkirakan hingga akhir tahun 2015 dapat mencapai US$ 2 juta. Potensi pasar besar, tapi terkadang kesulitan memenuhi permintaan mitra kami karena faktor ketersediaan kopi,” ujar Moelyono Soesilo.

Selain kopi, Jawa Tengah menghasilkan produk-produk perkebunan lain yang dapat diekspor. Produk PTPN IX, seperti karet dan the, diekspor ke sejumlah negara termasuk Ukraina dan Rusia.

"Kerja sama kami dengan Rusia dalam ekspor karet memuaskan. Diharapkan dukungan dan bantuan Kementerian Luar Negeri dalam meningkatkan kerja sama tersebut," kata Redah Respaningsih dari Departemen Pemasaran PTPN IX.

Kepala Subdirektorat Ekubang II Direktorat Eropa Tengah dan Timur Robertus Irawan mengatakan Kementerian Luar Negeri siap memfasilitasi para pelaku usaha untuk mencari dan memanfaatkan peluang pasar di kawasan Eropa Tengah dan Timur. "Kami bersama perwakilan RI di kawasan siap membantu pelaku usaha Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor," tutur Robertus Irawan.

No comments:

Post a Comment