Sunday, June 28, 2015

Utang Yunani Yang Gagal Bayar Capai Rp 4.700 Triliun

Yunani sedang memasuki masa krisis ekonomi. Utangnya di mana-mana dan tanggal 30 Juni nanti harus bayar 1,54 miliar (Rp 22 triliun) ke International Monetary Fund (IMF). Sebenarnya berapa jumlah utang Yunani? Hingga kuartal I-2015 ini jumlah utang Negeri Dewa-Dewi itu sebesar 316 miliar euro atau sekitar Rp 4.740 triliun (kurs Rp 13.000). Jumlah tersebut setara dengan aset seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia di 2015 ini sebesar Rp 1.984 triliun. Berarti utang Yunani hampir tiga kali lipat dari APBN kita tahun ini. Lalu mereka harus bagaimana? Sebenarnya para krediturnya sudah berbaik hati untuk menolong dengan memperpanjang masa utang dan menggelontorkan dana bantuan lagi. Tapi entah kenapa Pemerintahan Yunani yang dipimpin Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras ini seperti keras kepala dan tidak mau menyetujui syarat-syarat yang diberikan Troika yaitu para krediturnya yang terdiri dari negara Uni Eropa, European Central Bank (ECB/Bank Sentral Eropa), dan IMF.

Pemerintah Yunani malah berlindung di balik nama demokrasi dan meminta rakyatnya memutuskan, apakah harus mendapat bantuan dari Troika atau tidak. Padahal tenggat waktu pembayaran tinggal menghitung hari. "Saya meminta Anda untuk memutuskan, dengan kedaulatan dan martabat sejarah Yunani, apakah kita harus menerima ultimatum yang membutuhkan penghematan yang ketat dan memalukan tanpa akhir, juga tanpa prospek bisa mandiri secara sosial dan finansial," kata Tsipras dalam sebuah stasiun televisi lokal Yunani, seperti dikutip BBC, Minggu (28/6/2015).

Referendum yang mengajak rakyat Yunani voting ini baru akan dilakukan 5 Juli 2015 mendatang, padahal tenggat waktu pembayaran utang pada 30 Juni 2015. Yunani dipastikan akan gagal bayar utang senilai 1,54 miliar euro (Rp 22 triliun) ke International Monetary Fund (IMF) pada 30 Juni 2015 mendatang. Penyebabnya, referendum yang diambil pemerintah Yunani. Referendum yang diambil Pemerintahan Perdana Menteri Alexis Tsipras itu meminta rakyat Yunani melakukan pemungutan suara (voting) pada 5 Juli 2015, lima hari setelah tenggat waktu pembayaran utang.

Negeri dewa-dewi itu dipastikan tidak akan mengambil dana bantuan dari Troika (Uni Eropa, European Central Bank (ECB/Bank Sentral Eropa), dan IMF) sampai voting dilakukan. "Demokrasi harus diutamakan dalam masalah yang melibatkan Uni Eropa seperti ini. Dan kami sudah menyiapkan itu. Biar rakyat yang memutuskan," kata Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, dalam postingan di akun Twitter-nya seperti dikutip, Minggu (28/6/2015).

Troika sebenarnya sudah siap memberikan bantuan hingga 7,2 miliar euro (Rp 108 triliun) untuk menutupi utang tersebut sampai akhir tahun ini. Tapi ada syaratnya.Nah, syarat-syaratnya ini yang sampai sekarang belum juga disepakati oleh pemerintah Yunani. Pasalnya, Yunani diminta memangkas anggaran (terutama dana pensiun PNS) hingga naikkan pajak. Sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika Yunani gagal bayar utang dan bangkrut. Namun satu yang pasti, tanpa bantuan dari Troika, ekonomi Yunani akan hancur. Yunani terancam bangkrut. Negara dewa-dewi itu harus bayar utang 1,54 miliar euro ke International Monetary Fund (IMF) pada 30 Juni 2015 mendatang.

Para krediturnya, Uni Eropa, European Central Bank (ECB/Bank Sentral Eropa), dan IMF atau biasa disebut Troika siap memberikan bantuan hingga 7,2 miliar euro (Rp 108 triliun) untuk menutupi utang tersebut. Tapi ada syaratnya. Nah, syarat-syaratnya ini yang sampai sekarang belum juga disepakati oleh pemerintah Yunani yang dipimpin Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras. Yang lebih mengejutkan lagi, pemerintah malah menyerahkan persetujuan penyelesaian utang ini kepada rakyatnya. Ya, Pemerintah Yunani meminta adanya referendum sehingga para rakyatnya bisa memilih langsung apakah mau setuju dengan syarat dari Troika atau menolak.

"Saya meminta Anda untuk memutuskan, dengan kedaulatan dan martabat sejarah Yunani, apakah kita harus menerima ultimatum yang membutuhkan penghematan yang ketat dan memalukan tanpa akhir, juga tanpa prospek bisa mandiri secara sosial dan finansial," kata Tsipras dalam sebuah stasiun televisi lokal Yunani, seperti dikutip BBC, Minggu (28/6/2015).

Referendum ini baru akan dilakukan 5 Juli 2015 mendatang, padahal tenggat waktu pembayaran utang pada 30 Juni 2015. Sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika Yunani gagal bayar utang dan bangkrut. Namun satu yang pasti, tanpa bantuan dari Troika, ekonomi Yunani akan hancur.


No comments:

Post a Comment