Friday, June 19, 2015

Intel Belum Akan PHK Karyawan Indonesia Meski Rugi Rp. 53 Triliun

Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sedang diberlakukan oleh produsen chip terbesar, Intel, diakui oleh sang CEO Brian Krzanich sebagai penyesuaian terhadap kecepatan perubahan dan inovasi. Apakah PHK ini akan berdampak bagi karyawan di Indonesia? "Saya belum baca soal PHK itu," kata Head of Public Relations Intel Indonesia, Dhyoti Basuki saat dihubungi

Dhyoti mengatakan bahwa pihak Intel Indonesia belum bisa memberi tanggapan lantaran pernyataan tersebut berasal dari pihak Intel Amerika Serikat. Intel Indonesia diakuinya harus melakukan pengecekan langsung ke pusat. Krzanich sendiri tidak mengungkapkan jumlah dan lokasi karyawan secara pasti yang terkena dampak PHK ini, namun menurutnya tidak akan lebih dari beberapa ratus orang yang terseret oleh rencana restrukturisasi tersebut.

Yang jelas, ia menekankan rencana Intel sampai akhir tahun ini yakni tetap menjaga jumlah karyawan agar tetap sama dengan awal tahun 2015. Diketahui Intel memiliki karyawan sebanyak 106.700 orang pada akhir 2014 lalu di mana setengahnya berlokasi di Amerika Serikat. Intel menurut Krzanich, membutuhkan fleksibilitas secara konsisten untuk berinvestasi dalam keterampilan dan pengalaman di area pertumbuhan baru karena perubahan dan inovasi di masa sekarang sangatlah cepat.

Ini bukan pertama kalinya Intel merumahkan karyawan secara besar-besaran. Dalam laporan tahunan 2014 kemarin, Intel mengatakan ada sekitar 3.700 karyawan yang terkena dampak PHK. Intel tengah diguncang oleh bisnis PC yang sedang menurun akibat pasar PC yang semakin menyusut secara keseluruhan. Sementara itu divisi prosesor ponsel Intel juga dilaporkan mengalami kerugian lebih dari US$ 4 miliar tahun lalu atau setara Rp 53 triliun.

Sejak Januari lalu, Krzanich memang sudah diberitakan tengah mencoba untuk fokus dalam pengembangan dan pembuatan chip ponsel dan kerugian ini dianggap sebagai sebuah investasi yang akan menguntungkan Intel pada masa mendatang.

Awan mendung tengah bergelayut di atas perusahaan Intel. CEO Intel Brian Krzanich mengkonfirmasi bahwa perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya dalam sebuah pernyataan surel. "Ya, kami sedang berlakukan pengurangan karyawan," tulis Krzanich dalam memo internal, sebagaimana dilaporkan media The Oregonian yang dikutip situs Business Insider.

Krzanich menyatakan, "Kecepatan perubahan dan inovasi di masa sekarang membuat perusahaan butuh fleksibilitas secara konsisten untuk berinvestasi dalam keterampilan dan pengalaman di area pertumbuhan baru." Walau Krzanich tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang akan dirumahkan, ia berkata bahwa tidak akan lebih dari beberapa ratus karyawan di setiap lokasi tertentu akan terpengaruh oleh rencana restrukturisasi ini.

Yang jelas, ia menekankan rencana Intel sampai akhir tahun ini yakni tetap menjaga jumlah karyawan agar tetap sama dengan awal tahun 2015.  Diketahui Intel memiliki karyawan sebanyak 106.700 orang pada akhir 2014 lalu di mana setengahnya berlokasi di Amerika Serikat.

Intel tengah diguncang oleh bisnis PC yang sedang menurun akibat pasar komputer yang semakin menyusut secara keseluruhan. Sementara itu divisi prosesor ponsel Intel juga dilaporkan mengalami kerugian lebih dari US$ 4 miliar tahun lalu atau setara Rp 53 triliun.  Ini bukan pertama kalinya Intel merumahkan karyawan secara besar-besaran. Dalam laporan tahunan 2014 kemarin, Intel mengatakan ada sekitar 3.700 karyawan yang terkena dampak PHK.

No comments:

Post a Comment