Dhyoti mengatakan bahwa pihak Intel Indonesia belum bisa memberi tanggapan lantaran pernyataan tersebut berasal dari pihak Intel Amerika Serikat. Intel Indonesia diakuinya harus melakukan pengecekan langsung ke pusat. Krzanich sendiri tidak mengungkapkan jumlah dan lokasi karyawan secara pasti yang terkena dampak PHK ini, namun menurutnya tidak akan lebih dari beberapa ratus orang yang terseret oleh rencana restrukturisasi tersebut.
Yang jelas, ia menekankan rencana Intel sampai akhir tahun ini yakni tetap menjaga jumlah karyawan agar tetap sama dengan awal tahun 2015. Diketahui Intel memiliki karyawan sebanyak 106.700 orang pada akhir 2014 lalu di mana setengahnya berlokasi di Amerika Serikat. Intel menurut Krzanich, membutuhkan fleksibilitas secara konsisten untuk berinvestasi dalam keterampilan dan pengalaman di area pertumbuhan baru karena perubahan dan inovasi di masa sekarang sangatlah cepat.
Ini bukan pertama kalinya Intel merumahkan karyawan secara besar-besaran. Dalam laporan tahunan 2014 kemarin, Intel mengatakan ada sekitar 3.700 karyawan yang terkena dampak PHK. Intel tengah diguncang oleh bisnis PC yang sedang menurun akibat pasar PC yang semakin menyusut secara keseluruhan. Sementara itu divisi prosesor ponsel Intel juga dilaporkan mengalami kerugian lebih dari US$ 4 miliar tahun lalu atau setara Rp 53 triliun.
Sejak Januari lalu, Krzanich memang sudah diberitakan tengah mencoba untuk fokus dalam pengembangan dan pembuatan chip ponsel dan kerugian ini dianggap sebagai sebuah investasi yang akan menguntungkan Intel pada masa mendatang.
Krzanich menyatakan, "Kecepatan perubahan dan inovasi di masa sekarang membuat perusahaan butuh fleksibilitas secara konsisten untuk berinvestasi dalam keterampilan dan pengalaman di area pertumbuhan baru." Walau Krzanich tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang akan dirumahkan, ia berkata bahwa tidak akan lebih dari beberapa ratus karyawan di setiap lokasi tertentu akan terpengaruh oleh rencana restrukturisasi ini.
Yang jelas, ia menekankan rencana Intel sampai akhir tahun ini yakni tetap menjaga jumlah karyawan agar tetap sama dengan awal tahun 2015. Diketahui Intel memiliki karyawan sebanyak 106.700 orang pada akhir 2014 lalu di mana setengahnya berlokasi di Amerika Serikat.
Intel tengah diguncang oleh bisnis PC yang sedang menurun akibat pasar komputer yang semakin menyusut secara keseluruhan. Sementara itu divisi prosesor ponsel Intel juga dilaporkan mengalami kerugian lebih dari US$ 4 miliar tahun lalu atau setara Rp 53 triliun. Ini bukan pertama kalinya Intel merumahkan karyawan secara besar-besaran. Dalam laporan tahunan 2014 kemarin, Intel mengatakan ada sekitar 3.700 karyawan yang terkena dampak PHK.
No comments:
Post a Comment