Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Gudang Garam Tbk menghasilkan keputusan untuk membagikan dividen tunai tahun 2014 sebesar Rp 1,5 triliun. Dividen tetap dibagikan kendati perusahaan rokok terbesar di Kediri ini mengalami penurunan volume produksi sebesar 5-6 persen.
Dalam tahun buku 2014, nilai dividen yang diterima pemegang saham PT Gudang Garam tak beranjak dari tahun sebelumnya. Setiap pemegang saham menerima pembagian keuntungan sebesar Rp 800 per saham, sama dengan nilai yang diterima tahun 2013 dan 2012. Jumlah tersebut cenderung menurun jika dibandingkan dividen tahun 2011, yang mampu membagikan dividen senilai Rp 1,9 triliun dengan nilai per lembar saham mencapai Rp 1.000.
Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan kuartal I tahun 2015 merupakan masa sulit bagi industri rokok nasional. Pukulan terberat dirasakan pada sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang mempekerjakan ribuan buruh di Kediri. "Lesunya permintaan pasar memicu penurunan produksi SKT hingga 26 persen," katanya di Kediri, Sabtu, 27 Juni 2015.
Meski demikian, Heru menyatakan, secara bisnis, perusahaannya tetap mencatat keuntungan sebesar Rp 1 triliun. Laba perusahaan meningkat dari tahun 2013 sebesar Rp 4,3 triliun menjadi Rp 5,3 triliun pada 2014. Ini karena volume produksi rokok secara keseluruhan mengalami peningkatan hingga 80,5 miliar batang pada tahun 2014, lebih besar dari tahun 2013 sebanyak 76,5 miliar batang rokok. Selain rokok SKT, Gudang Garam juga memproduksi batang rokok secara mekanik pada sektor Sigaret Kretek Mesin (SKM).
RUPS juga menetapkan Juni Setiawati Wonowidjojo sebagai presiden komisaris dan Susilo Wonowidjojo sebagai presiden direktur. Pada jajaran komisaris ditunjuk Lucas Mulia Suhardja, Frank Willem van Gelder, dan Gotama Hengdratsonata. Sedangkan pada jajaran direktur duduk Heru Budiman, Herry Susianto, Buana Susilo, Istata Taswin Siddharta, Lengga Nurullah, dan Sony Sasono Rahmadi sebagai direktur independen.
No comments:
Post a Comment