Anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, menyayangkan tarif Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diberlakukan pemerintah. “Itu terlalu mahal,” kata Tulus saat dihubungi, Minggu, 14 Juni 2015. Sebelumnya, pemerintah menetapkan tarif Rp 823 per kilometer bagi kendaraan golongan I yang melintasi Jalan Tol Cipali sepanjang 116,75 kilometer atau total Rp 96 ribu. Sedangkan untuk golongan V dikenai tarif Rp 288.500.
Menurut Tulus, tarif itu merugikan masyarakat, khususnya bagi truk yang mengangkut barang lintas Pulau Jawa. Dengan tarif tinggi itu, dia khawatir biaya logistik truk akan meningkat, sehingga para pengusaha akan menaikkan harga barang. “Yang kena dampak masyarakat juga,” ujar Tulus.
Tulus menjelaskan, jika pengusaha enggan menaikkan tarif, kemungkinan truk logistik akan kembali melewati jalan Pantai Utara Jawa dan tidak melewati Jalan Tol Cipali. Akibatnya, tol itu tidak akan populer dan tujuan awal pembangunan jalan tol untuk mempermudah akses nanti tidak tercapai. Tulus menuturkan, bila mau balik modal, pemerintah seharusnya melakukan secara bertahap. “Bukannya langsung memberlakukan tarif jalan tol yang tinggi,” ucapnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan pemerintah telah menetapkan keputusan penyesuaian tarif Jalan Tol Cipali. Semula, dalam rencana bisnis pengoperasian jalan tol tersebut, tarif dasar kendaraan ditetapkan Rp 750 per kilometer. Namun pemerintah memutuskan menaikkan tarifnya dengan mempertimbangkan nilai investasi yang dikucurkan PT Lintas Marga Sedaya selaku investor.
"Investasinya naik dari perhitungan awal. Dulunya kami perkirakan Rp 12,6 triliun, ternyata realisasinya mencapai Rp 13,7 triliun," ujar Basuki.Presiden Joko Widodo meresmikan operasional Jalan Tol Cipali pada Sabtu, 13 Juni 2015. Jalan tol ini merupakan yang terpanjang di Indonesia.
Tarif Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 13 Juni 2105, menjadi yang termahal di Indonesia. Apa pemantiknya? "Mahalnya tarif jalan tol ini karena nilai investasinya juga tinggi," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazaly Akman di Cikopo, Purwakarta, Sabtu, 13 Juni 2105.
Sesuai dengan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tarif Jalan Tol Cipali sebesar Rp 832 per kilometer atau tarif terjauh Cikopo-Palimanan untuk kendaraan golongan 1 Rp 96 ribu dan golongan 5 Rp 285 ribu.Ghazaly berujar, nilai investasi jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut pada mulanya mencapai Rp 12,5 triliun, tapi kemudian membengkak menjadi Rp 13,7 triliun.
Pembengkakan biaya tersebut karena banyaknya permintaan masyarakat sekitar megaproyek jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut yang harus diakomodasi. "Misalnya, pembuatan gorong-gorong baru buat menyalurkan pergerakan air dan perlintasan," ucap Ghazaly.
Jalan Tol Cipali, yang melintasi Purwakarta-Subang-Indramayu-Majalengka-Cirebon, juga memiliki 17 jembatan dan 558 perlintasan. Jalan tol dengan tarif mahal dan nila investasinya besar tersebut diyakini Ghazaly akan mampu mendongkrak perekonomian melalui pergerakan barang dan jasa, terutama di beberapa wilayah Jawa Barat.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Ariyanto menuturkan, pada tahap uji coba operasional selama sepekan, pengelola Jalan Tol Cipali menggratiskan semua jenis kendaraan, terutama kendaraan golongan 1 yang baru diizinkan melintasinya. Lalu, mulai sepuluh hari menjelang hingga sepekan pasca-Lebaran, ucap Hudaya, pihaknya akan memberikan diskon tarif. "Seperti telah diminta Presiden, diskonnya 25-35 persen," kata Hudaya.
Dia menjelaskan, di sepanjang ruas jalan tol Trans-Jawa yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 13 Juni 2015 tersebut, juga akan dioperasikan 8 rest area: 4 rest area tipe A dan 4 lainnya tipe B. "Rest area tipe A dilengkapi dengan SPBU, yang tipe B tidak. Tapi tetap dilengkapi rumah makan, warung jajanan, dan masjid," ujar Hudaya.
Kehadiran Jalan Tol Cipali, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono akan mengurangi arus lalu lintas di jalur Pantai Utara Jawa di Jawa Barat sebesar 40-60 persen. "Dan mampu memangkas jarak tempuh 40 kilometer serta waktu tempuh lebih cepat dua jam," ujar Basuki. Dia optimistis, dengan telah dioperasikannya Jalan Tol Cipali, puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan lebih lancar, aman, dan nyaman dibanding tahun-tahun sebelumnya.
No comments:
Post a Comment