Di tengah pasar keuangan yang sedang turun, PT Saratoga Investama Sedaya justru mengincar penambahan portofolio. Tahun ini perusahaan itu mempersiapkan US$ 100-150 juta atau sekitar Rp 1,3-1,9 triliun. Sampai saat ini, portofolio perusahaan yang didirikan konglomerat Sandiaga Uno dan William Soeryadjaya, itu sudah mencapai Rp 22 triliun. “Anjloknya harga saham membuat valuasi banyak perusahaan menurun, hal itu jelas kesempatan bagi kami untuk menambah portofolio,” kata Andi Esfandiari, Direktur Saratoga Investama, di Jakarta, Rabu (10/6).
Khusus untuk triwulan I-2015, Saratoga sudah mengucurkan US$ 10 juta, yang sebagian besar dipakai untuk mendirikan perusahaan eksplorasi minyak dan gas. Melalui anak usaha Saratoga, PT Surya Nuansa Ceria, telah ditandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Puncak Jaya Berlima untuk mendirikan PT Agra Energi Indonesia.
Direktur Keuangan Saratoga Investama Jerry Ngo mengatakan pada tahap awal PT Agra akan melakukan eksplorasi minyak dan gas. “Untuk kepemilikan saham, Saratoga saat ini memiliki sebanyak 30 persen atau senilai US$ 7,5 juta,” kata Jerry.
Lalu sebanyak US$ 2,5 juta digunakan untuk menambah portofolio investasi dan membiayai ekspansi anak usaha. Presiden Direktur Saratoga Investama Michael Soeryadjaya mengatakan untuk tahap awal pihaknya melalui Agra Energi akan bekerja sama dengan beberapa universitas guna membangun data yang nantinya akan digunakan untuk pengeboran. “Kepemilikan memang sementara 30 persen, tetapi kami punya opsi untuk menaikkan porsi hingga bisa mayoritas. Untuk saat ini mayoritas pemilik adalah PT Puncak Jaya Berlima,” katanya.
Ditanya soal akuisisi saham PT Express Transindo Utama Tbk, perseroan menyatakan proses masih berjalan. Seperti diketahui, Saratoga berencana untuk mengambil alih 51 persen saham operator taksi Express dari Grup Rajawali Corpora itu. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia pada Sabtu (18/4), Saratoga dan Rajawali Corpora disebut telah menandatangani rencana akuisisi sekitar 1,094 miliar saham Express dari Rajawali Corpora.
“Mengenai hal transaksi, saat ini sudah memasuki minggu ketujuh dan prosesnya masih berlangsung. Mohon maaf belum bisa kami beberkan lagi. Kami juga belum bisa kasih bayangan akan terlaksana tahun ini atau tahun depan. Mohon doanya saja,” kata Andi.
Andi menyatakan, pihaknya tertarik menguasai saham taksi Express karena sesuai dengan pilar bisnis perseroan di bidang konsumer. Menurutnya, hal itu bakal menambah portofolio perusahaan selain di bidang infrastruktur dan energi. “Kita lihat ada beberapa peluang dan kontribusi dari sisi kekuatan brand Express, meski memiliki competitor. Kemudian, ada peluang memperbaiki teknologi, dan juga peluang improvisasi pengembangan produk,” ujarnya
No comments:
Post a Comment