Perusahaan kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk meresmikan kantor pusat dan pabrik baru di Kawasan Industri MM2100, Bekasi. Pabrik senilai Rp 498 miliar ini akan menjadi basis produksi Mandom Corporation yang berpusat di Jepang untuk pasar global. "Dengan pabrik ini kami akan melayani konsumen mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Afrika dengan produk yang mampu bersaing baik secara kualitas maupun harga," kata CEO Mandom Corporation Japan Motonobu Nishimura saat meresmikan pabrik baru di Bekasi, Jumat (12/6).
Selain itu, Nishimura mengungkapkan Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Pada 2020 diperkirakan penduduk Indonesia akan yang mempengaruhi sekitar 40 persen dari total PDB dan populasi di ASEAN. Dengan demikian, sangat tepat menjadikan Indonesia sebagai negara basis produksi produk-produk Mandom yang dikenal dengan merek Pixy, Spalding, Gatsby, dan Tancho.
CEO Mandom Indonesia Muhammad Makmun Arsyad mengungkapkan sampai akhir kuartal I tahun ini pasar ekspor Mandom telah berkontribusi lebih dari 30 persen terhadap total nilai penjualan. Pada kuartal I 2015, perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 653,8 miliar , atau tumbuh 10,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Saat ini kami telah mengekspor ke negara-negara ASEAN, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan bahkan di Uni Emirat Arab produk-produk kami di re-ekspor ke lebih dari 90 negara di Timur Tengah dan Afrika," tutur Muhammad dalam kesempatan yang sama. Kantor pusat dan pabrik baru ini dibangun di atas lahan seluas 14 hektare (ha) dengan luas bangunan dan luas lantai masing-masing sekitar 3,9 ha dan 5,7 ha.
Sebelumnya, Mandom Indonesia telah memiliki kantor pusat dan pabrik di Sunter Jakarta Utama dan satu pabrik kemasan dan penyimpanan logistik di Kawasan Industri yang sama dengan pabrik baru ini. Diharapkan, dengan dibangunnya kantor pusat dan pabrik baru ini Mandom dapat meningkatkan kapasitas produksi dan juga efisiensi di segala sisi baik dari proses kerja, waktu maupun tenaga.
"Pabrik baru ini diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,6 kali lipat dari kantor pabrik yang lama di Sunter sekitar 970 juta pieces per tahun menjadi 1,55 miliar pieces per tahun. Peningkatan ini rentunya akan direalisasikan secara bertahap seiring dengan permintaan pasar,"ujar Muhammad. Sebagai informasi, Mandom Indonesia telah beroperasi selama 44 tahun di Indonesia. Awalnya, Mandom hanya memproduksi 2 produk yaitu Tancho Tique dan Tancho Pomade. Saat ini Mandom telah memiliki hampir 2000 SKU produk.
Perusahaan kosmetik dan produk perawatan tubuh PT Mandom Indonesia Tbk sedang merampungkan pembangunan kantor dan pabrik baru di Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jawa Barat. “Proses relokasi akan dimulai pada kuartal pertama 2015 dan akan membutuhkan waktu selama 2 hingga 3 bulan. Pembangunan pabrik tersebut diharapkan dapat mendukung target penjualan tahun 2016 senilai Rp 3 triliun," kata Presiden Direktur Mandom Takeshi Hibi, di Jakarta, Rabu (4/2) kemarin.
Saat ini Mandom Indonesia sudah mempunyai pabrik kemasan plastik dan pusat logistik di kawasan industri tersebut. Dengan perpindahan ini, Mandom Indonesia dapat meningkatkan kapasitas produksi dan dari segi produksi dan operasional, biaya, waktu, dan administrasi dapat berjalan lebih efisien karena kantor pusat, kedua pabrik, dan pusat logistik akan berada di satu lokasi kawasan industri.
Manajemen Mandom Indonesia sudah memutuskan untuk menjual lahan dan bangunan yang ada di Sunter karena tidak ada rencana untuk menggunakan lahan dan bangunan tersebut. Pada 1 Desember 2014, perseroan mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan PT Temas Lestari berkaitan dengan transaksi jual-beli lahan dan bangunan di Sunter.
Nilai transaksi sebesar Rp 500 miliar rencananya akan digunakan untuk pembiayaan sehubungan dengan pembangunan gedung kantor dan pabrik baru serta keperluan operasional lainnya. Pabrik baru nantinya diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,6 kali dari kapasitas saat ini.
Mandom sendiri mencetak penjualan sebesar Rp 2,3 triliun sepanjang 2014, atau tumbuh 13,8 persen dari perolehan 2013 sebesar Rp 2,03 triliun. Takeshi mengatakan pertumbuhan ini didorong penjualan domestik maupun ekspor yang masing-masing tumbuh double digit. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 10,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sedangkan ekspor tercatat sebesar Rp 174 miliar atau tumbuh 8,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Takeshi.
No comments:
Post a Comment