PT Bank J Trust Indonesia Tbk akan melakukan pemulihan aset hingga Rp 250 miliar untuk menekan rasio kredit bermasalah hingga akhir tahun ini. Direktur Utama Bank J Trust Indonesia Ahmad Fajar mengatakan hingga semester I/2015, total pemulihan aset sudah mencapai Rp100 miliar. Dia optimis hingga akhir tahun, target tersebut bisa tercapai.
Dia mengatakan pemulihan yang digalakan pada tahun ini nantikan akan digunakan untuk membentuk pencadangan dan menutupi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Pada Maret 2015, rasio NPL gross mencapai 11,22% sedangkan NPL mencapai 4,87%.
"Kami masih mengandalkan recovery aset, dengan target NPL di bawah 3% hingga akhir tahun ini," ungkapnya, Rabu, 22 Juli 2015. Hingga akhir tahun ini, bank yang dimiliki negara Jepang itu mematok pertumbuhan kredit hingga 20% secara year on year. Dia pun tak menampik kalau pertumbuhan kredit pada kuartal II/2015 cenderung melambat, dan perusahaan akan menggenjot pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai fungsi intermediasi yang disalurkan Bank J Trust Indonesia pada Mei 2015 mencapai Rp 8,31 triliun, atau terkontraksi 17,9% dari posisi Rp 10,13 triliun.
Sementara itu, raihan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan hingga Mei 2015 mencapai Rp 11 triliun, atau terkontraksi 10,97% dari posisi Rp12,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun komposisi DPK pada Mei 2015 yakni giro Rp 856,09 miliar, tabungan Rp 437,55 miliar dan deposito Rp 9,71 triliun.
No comments:
Post a Comment