China berhasil menunjukkan tangguhnya perekonomian pada kuartal II tahun ini, menyusul sejumlah langkah yang ditempuh oleh pemerintah negeri Tirai bambu itu.
Biro Statistik China, Rabu (15/7/2015) mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) China pada kuartral II-2015 naik sebesar 7 persen, atau tidak mengalami perubahan dari kuartal sebelumnya. Level tersebut sekaligus melampaui perkiraan para ekonom yang sebelumnya meramal pertumbuhan ekonomi negara itu berada di 6,8 persen.
Sementara itu, output industri mengalami kenaikan sebesar 6,8 persen per Juni, sedangkan investasi aset tetap tumbuh 11,4 persen.
Pencapaian tersebut makin menguatkan prospek target ekonomi China tahun 2015 yang dipatok PM Li Keqiang sebesar 7 persen. Sebagaimana yang terjadi pada tahun lalu, lesunya ekonomi pada awal tahun mendorong pemerintah mengguyurkan stimulus yakni berupa debt swap bagi berbagai provinsi serta bank sentral memberikan stimulus moneter.
“Risiko perlambatan makin mengecil. Pemulihan diperkirakan terjadi pada semester II tahun ini,” ujar Ding Shuang, ekonom Standard Chartered Plc Hong Kong. Industri jasa tumbuh 8,4 persen pada paruh pertama tahun ini, sedangkan industri sekunder tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen dan pertanian 3,5 persen.
No comments:
Post a Comment