Pengembang properti PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) pada hari ini telah resmi tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukannya, Binakarya menjadi emiten ke-11 BEI di tahun 2015 ini.
Binakarya melepas 150 juta saham baru atau 25,34 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham. Dalam perdagangan pertamanya saham Binakarya dibuka di level Rp 1.440 atau naik Rp 440 dengan nilai transaksi pada perdagangan pertama mencapai Rp 450 juta. Saham Binakarya ditransaksikan sebanyak 32 kali dengan volume 2.900 lot.
Dari hasil IPO tersebut, perseroan berhasil mengantongi dana segar sekitar Rp 150 miliar. Manajemen mengungkapkan sebagian besar dari dana tersebut akan digunakan sekitar 45,02 persen untuk refinancing utang, 40 persennya untuk belanja modal, dan 14,98 persen sisanya untuk modal kerja. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengungkapkan penawaran saham perdana memiliki beberapa manfaat bagi perseroan diantaranya perseroan bisa memperoleh suntikan dana segar dan publik dapat lebih mengenal perseroan.
"IPO merupakan salah satu cara perusahaan untuk menggalang dana dari masyarakat. Dari banyak yang kami tanya, IPO banyak manfaat karena IPO membuat perseroan lebih profesional, transparan," kata Samsul ketika ditemui di BEI, Selasa (14/7). Selain itu, IPO dapat pula menjadi stimulus perekonomian nasional. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga akan terpengaruh dengan adanya emiten baru yang masuk.
"Bagi perekonomian nasional mencatatkan perseroan ke BEI bisa menjadi stimulus (perekonomian), karena IHSG bisa jadi indikator untuk mengukur perekonomian nasional," kata Samsul. Kapitalisasi pasar yang tercipta dari IPO ini mencapai Rp 592 miliar. Dengan jumlah total saham tercatat mencapai 592,2 juta saham di mana 442,2 juta saham diantaranya merupakan saham pendiri.
Selanjutnya, komposisi pemegang saham setelah IPO perseroan menjadi Budianto Halim 34,96 persen, Go Hengky Setiawan 37,03 persen, Leonardo Hans Halim 1,16 persen, Insinyur Putu Junikayasa 0,84 persen, Elizabeth Jane 0,42 persen, Buniarji Wibisono 0,25 persen, dan publik 25,33 persen.
Sebagai informasi, perseroan saat ini masih fokus mengerjakan pembangunan proyek properti diantaranya enam proyek apartemen, tiga proek residential, dan 11 proyek komersial. Saat ini, Perseroan memiliki pengembangan lahan seluas 689.625 meter persegi dengan land bank seluas 369.524.
“Keberhasilan in mendorong kami untuk bekerja lebih keras lagi ke depan guna meningkatkan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hanya dengan cara itulah kami membayar kepercayaan investor,” kata President Diretur Binakarya Budianto Halim di tempat yang sama
No comments:
Post a Comment