Selain memperkuat pasar ritel, festive season seperti bulan Ramadhan juga diyakini Monika akan menjadi momentum potensial untuk menggenjot penjualan kosmetik, meskipun kondisi pasar masih belum menentu. “Penjualan tertinggi produk kosmetik hampir selalu pada musim Lebaran dan Natal. Selain karena kebutuhan, pada momen-momen tersebut, konsumen juga banyak membeli produk kosmetik untuk dijadikan hadiah. Tinggal bagaimana brand pintar-pintar memanfaatkan momentum ini,” imbuhnya.“Meski ekonomi sedang melemah, penjualan kosmetik pada kuartal pertama 2015 ini terlihat cukup agresif dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Hal ini antara lain didukung oleh kinerja penjualan ritel, seperti departement store dan mini market. Karena di situlah konsumen-konsumen remaja biasanya mulai membeli produk kosmetikbasic, seperti bedak, mosturizer, dan peluangnya masih besar. Di samping itu, pertumbuhan pasar kosmetik pada kuartal ini juga didukung oleh demandkonsumen yang masih baik terhadap produk kosmetik, dimana kosmetik tetap menjadi salah satu kebutuhan utama kaum perempuan,” ujarnya.
Untuk Maybeline Indonesia sendiri, dijelaskan Monika bahwa tahun ini, brand yang baru saja memperingati usianya yang genap 100 tahun itu, akan fokus membidik sekaligus menginspirasi kaum remaja sebagai target pasar utamanya. Untuk itu, setidaknya ada tiga strategi yang akan dilakukan Maybeline Indonesia untuk memperkuat image-nya sebagai brand kosmetik yang dipercaya segmen remaja.
Pertama, lewat inovasi produk. Tahun ini, Maybeline Indonesia kembali menghadirkan rangkaian kosmetik terbarunya, antara lain bedak Dream Satin Two Way Cake, lipstik Color Sensational Rebel Bouquet, dan maskara Big Eye yang menyasar segmen remaja mulai dari usia 15 tahun. Eva Celia pun dipilih sebagai sosokbrand ambassador yang dipercaya untuk mewakili ketiga produk baru tersebut. Diakui Monika bahwa remaja masa kini tergolong cepat mengikuti tren, tidak seperti remaja zaman dulu.
“Sebagai konsumen pemula make up, kebanyakan dari mereka adalah pengguna produk bedak atau mosturizer saja. Namun, makin ke sini, tidak sedikit juga yang mulai mencoba-coba produk yang biasa digunakan perempuan dewasa, seperti lisptik berwarna, bedak two way cake, bahkan maskara. Dan seiring dengan tingginya penetrasi internet dimana informasi berkembang bebas, kaum remaja saat ini juga sudah sangat cepat menangkap tren terbaru dan berani mencobanya,” tuturnya.
Kedua, lewat kanal digital. Tingginya penetrasi internet ternyata memberi dampak positif bagi industri kosmetik. Lewat internet, konsumen tidak hanya dapat melihat info tentang produk ataupun menyaksikan tutorial penggunaan alat-alat make up, tetapi juga dapat mencari informasi atau review tentang produk terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membeli
“Saat ini kami juga menggunakan social media Twitter dan Facebook, tujuan utamanya tentu untukengagement. Dan yang terbaru, kami juga membuat akun Instagram, karena ini salah satu social media yang kami percaya bisa mengekspresikan make up,” ungkap Monika yang menyebut bahwa dalam penggunaansocial media, yang terpenting adalah kontennya relevan dengan target konsumen.
Strategi terakhir adalah lewat ajang Maybeline Girl Search. Sebagai upaya memperkuat brand image, sejak 2014 lalu Maybeline Indonesia menggelar program kontes pencarian 10 Maybeline Girl. Tahun ini, rencananya roadshow Maybeline Girl Search akan dimulai pada Juni 2015. “Lewat program Maybeline Girl Search, kami berharap, wajah-wajah mereka akan mewakili komunitas Maybeline, dan tentunya semakin memperkuat image Maybeline sebagai brand kosmetik yang dipercaya perempuan remaja,” pungkas Monika.
Untuk Maybeline Indonesia sendiri, dijelaskan Monika bahwa tahun ini, brand yang baru saja memperingati usianya yang genap 100 tahun itu, akan fokus membidik sekaligus menginspirasi kaum remaja sebagai target pasar utamanya. Untuk itu, setidaknya ada tiga strategi yang akan dilakukan Maybeline Indonesia untuk memperkuat image-nya sebagai brand kosmetik yang dipercaya segmen remaja.
Pertama, lewat inovasi produk. Tahun ini, Maybeline Indonesia kembali menghadirkan rangkaian kosmetik terbarunya, antara lain bedak Dream Satin Two Way Cake, lipstik Color Sensational Rebel Bouquet, dan maskara Big Eye yang menyasar segmen remaja mulai dari usia 15 tahun. Eva Celia pun dipilih sebagai sosokbrand ambassador yang dipercaya untuk mewakili ketiga produk baru tersebut. Diakui Monika bahwa remaja masa kini tergolong cepat mengikuti tren, tidak seperti remaja zaman dulu.
“Sebagai konsumen pemula make up, kebanyakan dari mereka adalah pengguna produk bedak atau mosturizer saja. Namun, makin ke sini, tidak sedikit juga yang mulai mencoba-coba produk yang biasa digunakan perempuan dewasa, seperti lisptik berwarna, bedak two way cake, bahkan maskara. Dan seiring dengan tingginya penetrasi internet dimana informasi berkembang bebas, kaum remaja saat ini juga sudah sangat cepat menangkap tren terbaru dan berani mencobanya,” tuturnya.
Kedua, lewat kanal digital. Tingginya penetrasi internet ternyata memberi dampak positif bagi industri kosmetik. Lewat internet, konsumen tidak hanya dapat melihat info tentang produk ataupun menyaksikan tutorial penggunaan alat-alat make up, tetapi juga dapat mencari informasi atau review tentang produk terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membeli
“Saat ini kami juga menggunakan social media Twitter dan Facebook, tujuan utamanya tentu untukengagement. Dan yang terbaru, kami juga membuat akun Instagram, karena ini salah satu social media yang kami percaya bisa mengekspresikan make up,” ungkap Monika yang menyebut bahwa dalam penggunaansocial media, yang terpenting adalah kontennya relevan dengan target konsumen.
Strategi terakhir adalah lewat ajang Maybeline Girl Search. Sebagai upaya memperkuat brand image, sejak 2014 lalu Maybeline Indonesia menggelar program kontes pencarian 10 Maybeline Girl. Tahun ini, rencananya roadshow Maybeline Girl Search akan dimulai pada Juni 2015. “Lewat program Maybeline Girl Search, kami berharap, wajah-wajah mereka akan mewakili komunitas Maybeline, dan tentunya semakin memperkuat image Maybeline sebagai brand kosmetik yang dipercaya perempuan remaja,” pungkas Monika.
No comments:
Post a Comment