Laporan keuangan terbaru Qualcomm terlihat "kebakaran". Penghasilan dan juga keuntungan yang didapatkan di kuartal lalu tampak jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Perusahaan yang dikenal dengan produk chip-nya ini pun langsung bergerak cepat agar hal tersebut tidak terulang kembali. Satu langkah pertama yang akan diambil adalah dengan memangkas karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan dan meningkatkan performa keuangan.
Jumlah karyawan yang bakal dipecat oleh Qualcomm cukup banyak, yaitu sebanyak 15 persen dari keseluruhan karyawan. Tahun lalu, Qualcomm mempekerjakan sekitar 31.300 karyawan tetap dan magang. Berdasarkan jumlah tersebut, seharusnya Qualcomm bakal merumahkan sekitar 4.500 hingga 5.000 orang karyawan.
Qualcomm tidak menyebutkan karyawan dari divisi mana yang akan akan diberhentikan. "Kami sedang right-sizing struktur biaya kami dan mengfokuskakn investasi kami di seluruh peluang pendapatan tertinggi, sambil menegaskan kembali niat kami untuk kembali ke kapital kepada pemegang saham," ujar Steve Mollenkopf, CEO Qualcomm, seperti kutip dari Recode.
Di laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 28 Juni lalu, pendapatan Qualcomm diketahui menurun 14 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014. Keuntungan yang dihasilkan juga tidak menggembirakan, turun 47 persen dari tahun lalu. Sementara itu, nilai saham Qualcomm juga telah menurun hingga 21 persen sejak tahun lalu.
Apa yang menyebabkan pendapatan Qualcomm bisa menurun tajam hanya dalam satu tahun? Awalnya, chip buatan Qualcomm begitu mendominasi dunia smartphone. Nyaris semua perangkat menggunakan Snapdragon, nama chip buatan Qualcomm tersebut.
Namun, dalam perkembangannya, Qualcomm mendapat pesaing. Salah satunya dari Mediatek, produsen asal Tiongkok. Mediatek mampu menghasilkan chip dengan kualitas yang tidak jauh berbeda, meski dengan harga yang lebih murah. Konsumen setia Qualcomm pun mulai berpaling, kebanyakan akhirnya mengembangkan chip sendiri. Lihat saja Samsung, yang dari awal menggunakan produk Snapdragon, kemudian beralih ke chip buatan sendiri, Exynos.
Prosesor terbaru Qualcomm, Snapdragon 810 pun mendapat berita miring. Beberapa orang menganggap SoC terlalu panas. Menurut kabar yang berkembang, Samsung sebenarnya sudah ingin menggunakan komponen tersebut untuk Galaxy S6, tetapi langsung beralih ke Exynos setelah mengetahui adanya masalah tersebut. Qualcomm sendiri dikatakan bergantung dengan penerus dari chip tersebut, yakni Snapdragon 820 untuk kembali ke jalur keuangan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment