Sunday, July 19, 2015

Domino Pizza dan Burger King Dijual Oleh Mitra Adiperkasa Tbk

Domino’s Pizza, sebuah merek dagang asal Amerika Serikat, yang berlokasi di Indonesia dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk akhirnya resmi dijual oleh emiten berkode MAPI kepada Everstone Capital, private equity yang banyak mendanai sektor real estate. Selanjutnya, Everstone Capital akan mendekap mayoritas saham Domino’s Pizza hingga 51 persen. Sehingga Mitra Adiperkasa hanya tinggal memegang 49 persen saja. Pelepasan tersebut akan dilakukan bulan ini.

Sekadar informasi, Everstone Capital adalah perusahaan yang memiliki kantor di tiga negara, yakni Mauritius, Singapura, dan India. Everstone adalah perusahaan investasi yang didirikan oleh Atul Kapur dan Sameer Sain pada tahun 2006. Laman resmi Everstone Capital menyebutkan, total dana kelolaan perusahaan ini sebesar 2 miliar dollar AS.

Meski demikian, MAPI hingga kini masih belum mau mengungkapkan siapa pembeli Burger King yang rencananya akan dijual juga sama seperti Domino’s Pizza. Dalam hal ini MAPI hanya menegaskan bahwa di Burger King nanti, perusahaan juga hanya akan menjadi pemilik saham minoritas. Alasan Mitra Adiperkasa melepas kedua merek ini karena ingin melakukan efisiensi. Selain itu, perusahaan ingin fokus pada merek-merek di sektor fesyen (pakaian) serta food & baverage (makanan dan minuman) yang sudah terkenal. Perusahaan juga mengakui, Domino’s Pizza dan Burger King belum mendatangkan pendapatan yang berarti. Padahal, keduanya telah beroperasi sejak 2007 dan 2006.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kedua merek tersebut hanya berkontribusi 2 persen-3 persen terhadap pendapatan. Sementara untuk kontribusi dari kategori food & beverage mencapai 20 persen-25 persen. Sebagai pembanding, kontribusi Starbuck di kategori food & beverage adalah 50 persen. Mitra Adiperkasa berpendapat, ketidakmampuan Domino’s Pizza dan Burger King mendatangkan keuntungan karena jumlah gerai terbatas. MAPI memberi gambaran, Domino Pizza di India bisa meraup untung lantaran memiliki 150 gerai. Sementara, Mitra Adiperkasa baru mengoperasikan 60 gerai saja.

Pada perdagangan saham hari ini (22/5), terlihat bahwa saham MAPI berhasil dibuka menguat 50 poin ke level 5.350 pada pagi tadi. Hingga kini saham MAPI masih terus menguat dengan jumlah transaksi saham mencapai 8.500 lot saham. Secara teknikal, terlihat indikator MA 5 anjlok di bawah BB tengah dan berusaha menyentuh support level. Indikator ADX menunjukkan garis -DI diatas +DI dengan pola melebar. RSI tidak bergerak dari level 30%. Level support berada pada 5.174 dan level resistence pada 6.592.

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menggandeng investor strategis untuk mengembangkan bisnis Domino's Pizza dan Burger King. Salah satu investor yang digandeng yaitu Everstone Capital, perusahaan equity asal Singapura untuk mengembangkan Domino's Pizza.

"Kami mengundang partner untuk masuk berinvestasi mengembangkan bisnis Domino's Pizza dan Burgerking. Partner untuk Domino yaitu Everstone Capital Singapore dengan kepemilikan 49% PT Mitra Adiperkasa Tbk, dan 51% Everstone," ujar Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk, Fetty Kwartati, saat dihubungi. Fetty menambahkan, dana yang masuk akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Domino's. Sementara itu, partner strategis untuk mengembangkan Burger King belum dapat disampaikan perseroan. Fetty mengatakan, pihaknya masih memproses untuk mengundang partner strategis tersebut.

PT Mitra Adiperkasa Tbk memiliki sekitar 60 outlet Domino's Pizza dan outlet Burger King sekitar 48 outlet. Adapun Mitra Food and Beverages memberikan kontribusi sekitar 13% untuk pendapatan perseroan. Salah kontributor terbesar berasal dari Starbuck. Selain itu, kontribusi pendapatan perseroan disumbangkan dari bisnis franchise pakaian antara lain Zara, Marks&Spencer, dan Top Shop.

PT Mitra Adiperkasa Tbk mencatatkan pendapatan bersih naik 26,31% menjadi Rp 2,67 triliun sepanjang kuartal I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.Meski pendapatan naik, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sekitar 27,88% menjadi Rp 45,51 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2014

No comments:

Post a Comment