Saturday, July 18, 2015

Saham Twitter Melonjak Tajam Akibat Di Goreng

Saham perusahaan jejaring sosial Twitter sempat melonjak pada perdagangan Selasa (14/7/2015) waktu AS, setelah tersiar kabar bahwa perusahaan tersebut sedang ditawar oleh perusahaan lain. Munculnya kabar ini berasal dari situs "palsu" bloomberg.market, dan bukan bloomberg.com. Situs palsu itu memberitakan bahwa Twitter ditawar seharga 31 miliar dollar AS. Akibat kabar itu, harga saham perusahaan jejaring sosial ini naik hingga 8 persen.

Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, baik Bloomberg danTwitter menyangkal adanya penawaran. Dari penelusuran otoritas yang berenang, domainbloomberg.market mulai teregistrasi pada Jumat pekan lalu oleh seseorang yang berada di Panama. Sementara itu, The Securities and Exchange Commission atau komisi pasar modal AS menolak berkomentar mengenai investigasi yang digelar sehubungan dengan menyeruaknya kabar palsu tersebut.

Saham Twitter kembali normal setelah Bloomberg menyatakan bahwa laporan tersebut palsu. Namun demikian, saham tersebut ditutup menguat sebesar 2,6 persen menjadi 36,71 dollar AS per saham. Saham-saham di Wall Street berakhir melonjak pada Selasa (3/2/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB) dengan indeks Dow naik lebih dari 300 poin, didorong kenaikan harga minyak dan optimisme yang lebih besar atas kesepakatan untuk menegosiasi ulang utang Yunani.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 305,36 poin (1,76 persen) ditutup pada 17.666,40. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 29,18 poin (1,44 persen) menjadi 2.050,03, dan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 51,05 poin (1,09 persen) ke posisi 4.727,74. Harga minyak AS melonjak tujuh persen ke tingkat tertinggi tahun ini, menambahkan beberapa bantuan ke pasar yang takut penurunan tajam dalam komoditas sinnyal penting masalah ekonomi global.

Para pejabat Yunani sedang mendorong ide swap utang yang akan menghindari perlunya para kreditor untuk menerima haircuts(pengurangan utang) pada 315 miliar euro (361 miliar dollar AS) pinjaman luar negeri negara itu. Ekuitas Eropa melonjak karena harapan resolusi tersebut.

Meskipun kinerja pasar cerah, beberapa analis skeptis investor telah membuang kekhawatiran tentang deflasi di zona euro dan lemahnya pertumbuhan dunia. "Ini baik untuk menikmati reli sementara kita bisa," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Tapi banyak hal yang khawatir pasar masih di depan kami." Saham-saham yang terkait minyak menguat. Anggota Dow, Chevron, naik 3,3 persen, sementara produser independen EOG Resources naik 4,1 persen dan raksasa jasa minyak Schlumberger naik 2,9 persen.

Bank-bank besar juga naik. Anggota Dow, JPMorgan Chase, naik 2,3 persen, Bank of America naik 2,8 persen dan Citigroup naik 2,4 persen. Twitter melonjak 6,2 persen setelah meluncurkan layanan barupromoted tweets untuk memungkinkan pengiklan menjangkau orang-orang yang tidak di Twitter itu sendiri. Staples melonjak 10,9 persen setelah sebuah laporan di The Wall Street Journal mengatakan bahwa perusahaan dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung dengan Office Depot. Office Depot melesat 21,5 persen lebih tinggi.

General Motors naik 2,6 persen dan Ford Motor bertambah 2,5 persen, setelah kedua perusahaan melaporkan lompatan besar dalam penjualan mobil di AS pada Januari.

No comments:

Post a Comment