Tuesday, August 11, 2015

Bursa Efek Dikunjungi Jokowi ... IHSG Malah Jeblok 21 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi di tengah volatilitas nilai tukar rupiah. Indeks turun sebesar 21 poin (0,45 persen) ke level 4.748 setelah bergerak di antara 4.720-4.764 pada Senin (10/8). Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan kondisi pasar saat ini ‘tidak biasa’, di mana pemodal asing melakukan aksi jual bersih, net sell selama sepekan lebih dengan total jumlah yang tinggi.

“Market-nya memang sedang ‘tidak biasa’. Asing net sell sudah seminggu. Jumlahnya juga sudah melewati angka psikologis Rp 1 triliun sebenarnya. Akan tetapi, rata-rata hariannya sebenarnya juga tidak terlalu besar. Tidak lebih dari Rp 200 miliar – Rp 300 miliar,” ujar Satrio dalam ulasan harian, dikutip Senin (10/8).

Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bursa Efek Indonesia pagi tadi yang sekaligus memberikan pidato dalam Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta dinilai tidak memberi sentimen apapun bagi para investor.

Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi mengakui adanya perlambatan dalam penyerapan anggaran dan belanja negara karena masalah birokrasi. Namun, Jokowi yakin nantinya penyerapan anggaran tersebut bakal meningkat tajam di semester II. “Kita lihat saja, pokoknya mulai September belanja modal bakal meroket. Nanti pertumbuhan ekonomi juga bakal ikut meningkat,” ujarnya.

Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 3,43 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,67 triliun dan transaksi negosiasi Rp 761,08 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih sebesar Rp 339 miliar. Sebanyak 75 saham naik, 195 saham turun, 86 saham tidak bergerak, dan 201 saham tidak ditransaksikan. Sementara itu, seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor perkebunan yang turun 1,38 persen dan sektor aneka industri yang turun 1,30 persen. Saham di sektor perkebunan yang paling terkoreksi adalah PT Provident Agro Tbk (PALM, Rp 600) yang turun 11,11 persen dan PT Bisi International Tbk (BISI, Rp 1.260) yang turun 5,26 persen.

Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan kemarin menurut Research Analyst PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, akibat pelaku pasar sudah tidak melihat lagi adanya karisma Jokowinomics dari Presiden Joko Widodo. Pidato Jokowi dalam kegiatan hari lahir Bursa Efek Indonesia kemarin dinilai kurang memberikan inovasi yang mampu menggairahkan bursa saham.

Padahal menurut Reza, setiap kata yang diucapkan Jokowi mendapat perhatian dari para investor pasar modal karena diharapkan bisa memberi angin segar yang berujung pada menghijaunya IHSG. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks turun sebesar 21 poin (0,45 persen) ke level 4.748 setelah bergerak di antara 4.720-4.764.

“Tapi, tampaknya hal itu belum dapat terlaksana. Bahkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di atas 5 persen yang disampaikan Presiden Jokowi tampaknya kurang dapat menahan adanya aksi jual,” ujar Reza dikutip dari riset harian, Selasa (11/8). Aksi jual para investor menurut Reza justru lebih terpengaruh berita negatif dari masih suramnya industri batubara dan mundurnya realisasi percepatan lelang proyek pemerintah.

Pada perdagangan Selasa (11/8), Reza memperkirakan IHSG diperdagangkan pada rentang support 4715-4739 dan resisten 4760-4778. T “Belum adanya sentimen positif membuat IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya. Apalagi jika pelaku pasar lebih memilih untuk stay away dari pasar sehingga membuat IHSG akan kehilangan momentum kenaikannya. Namun demikian, kami hanya bisa berharap agar pelemahan dapat lebih terbatas dan aksi jual dapat berkurang,” ujar Reza

Di sektor aneka industri, saham yang paling melemah adalah PT Astra Otoparts Tbk (AUTO, Rp 2.000) sebesar 8,68 persen dan PT Astra International Tbk (ASII, Rp 6.500) sebesar 1,52 persen. Dari Asia, indeks saham bergerak mixed. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah sebesar 0,35 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 0,13 persen. Sedangkan indeks Nikkei225 di Jepang naik 0,41 persen.

Sore ini, indeks saham di Eropa juga bervariasi sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,60 persen. Sementara indeks DAX di Jerman menguat 0,18 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,15 persen. Sementara itu di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 9 poin (0,07 persen) ke Rp 13.550 per dolar Amerika Serikat, setelah bergerak di kisaran Rp 13.520-Rp 13.558 per dolar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi signifikan di tengah pelemahan bursa global. Indeks turun sebesar 126 poin atau 2,66 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (11/8) ke level 4.622 setelah bergerak di antara 4.619-4.771.

Mandiri Sekuritas mencatat sebanyak 57 saham naik, 241 saham turun, 86 saham tidak bergerak, dan 173 saham tidak ditransaksikan. Hari ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp4,49 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,81 triliun dan transaksi negosiasi Rp678,32 miliar.
Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp618,52 miliar.

Seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 4,9 persen dan sektor aneka industri minus 4,86 persen. Saham di sektor industri dasar yang paling terkoreksi adalah PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) sebesar 18,79 persen dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) negatif 8,22 persen. Di sektor aneka industri, saham yang paling melemah adalah PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) sebesar 15,79 persen dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) minus 14,44 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,42 persen, indeks Kospi di Korsel melemah 0,82 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,09 persen. Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,7 persen, DAX di Jerman melemah 1,35 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 1,2 persen.

Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 64 poin atau 0,48 persen ke Rp13.615 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.506-Rp13.619 per dolar AS

No comments:

Post a Comment