Friday, August 21, 2015

Garuda Indonesia Akan Kurangi Jumlah Pramugari Untuk Hemat Sebesar 198 Juta Dolar

Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (persero) Tbk akan mengurangi jumlah kru kabin pesawat dan biaya sewa kamar hotel guna menekan beban jaringan (network) dan mencapai target efisiensi beban non-fuel sebesar US$ 198 juta pada tahun ini. Manajemen optmistis bisa mencapai target tersebut meskipun realiasi efisiensi di semester I 2015 di bawah harapan.

"Kendati semester lalu efisiensi non fuel kami masih di bawah 50 persen, kami harap bisa mengejar efisiensi dengan menurunkan biaya jaringan mengingat biaya tersebut adalah biaya upstream. Kalau biaya upstream bisa ditekan, biaya downstream juga bisa mengikuti," jelas Direktur Utama Garuda Indonesia, Arief Wibowo di Jakarta, Jumat (21/8).

Beberapa contoh jenis beban jaringan yang ingin ditekan Garuda Indonesia adalah jumlah kru kabin serta biaya kamar hotel bagi kru kabin selama transit. Beban itu perlu ditekan mengingat tak sedikit kamar hotel yang perlu dipesan untuk awak-awak kapal. "Seperti contohnya, di Bali itu kita bisa sampai pesan kamar hotel sampai 120 kamar seharinya. Kalau biaya-biaya semacam ini bisa dibenahi, nanti biaya-biaya operasional lainnya juga bisa mengikuti," jelasnya.

Sebagai catatan, pada semester I tahun ini perusahaan berhasil menurunkan beban operasional jaringan menjadi US$ 5,45 juta dari angka US$ 8,48 juta pada periode yang sama tahun lalu. Dengan kata lain, perusahaan bisa melakukan efisiensi pada beban jaringan sebesar 35,73 persen dibanding tahun lalu.

Namun, Arief tak membeberkan mengenai angka target efisiensi beban operasional jaringan yang ingin dicapai hingga akhir tahunnya. Sebelumnya, Arief juga mengatakan bahwa Garuda Indonesia akan terus menekan beban promosi perusahaan yang tidak menghasilkan imbal balik sebagai bagian dari program efisiensi perusahaan. Sebagai gambaran, perusahaan berhasil menekan beban promosi pada semester I tahun ini menjadi US$ 14,64 juta dari angka US$ 21,83 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagai informasi, hingga semester I tahun ini Garuda Indonesia telah melakukan efisiensi di luar bahan bakar sebesar 44 persen dari target, atau US$ 87,12 juta. Padahal sebelumnya, perusahaan berharap bisa melakukan efisiensi di luar bahan bakar sebesar US$ 99 juta, atau 59 persen dari target.

Dari hasil efisiensi tersebut, Garuda Indonesia mencatat penurunan beban usaha secara total sebesar 10,05 persen dari angka US$ 1,97 miliar pada semester I tahun lalu ke angka US$ 1,79 miliar pada tahun ini.

No comments:

Post a Comment