Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia dan Yayasan Mutiara Laut Indonesia (YMLI) akan menggelar pameran tahunan mutiara Indonesia bertajuk Indonesian Pearl Festival. Acara yang telah memasuki tahun keliman ini akan dilaksanakan dari tanggal 14-18 Oktober 2015 di Grand Indonesia West Mall Lantai 5, Jakarta, dengan target transaksi penjualan mencapai Rp 25 miliar.
“Tujuan utama acara ini adalah mempromosikan dan memperkuat branding mutiara Indonesia,” kata Direktur Pengembangan Produk Non-Konsumsi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Maman Hermawan di Jakarta, Jumat (7/8).
Diungkapkan Maman, saat ini pasar mutiara dunia didominasi oleh empat jenis mutiara, yaitu: Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl/SSP) dengan negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina dan Myanmar; Mutiara Akoya (Akoya Pearl) dengan negara produsen adalah Jepang dan China; Mutiara Hitam (Black Pearl) dengan negara produsen adalah Tahiti; Mutiara Air Tawar (Fresh Water Pearl), dengan negara produsen adalah Tiongkok.
“Selama ini banyak orang Indonesia selaku pemiliki sumber daya mutiara tidak begitu paham mutiara yang digenggamnya itu dari mana,” kata Maman Sementara itu, Indonesia selama ini merupakan merupakan produsen mutiara Indonesia SSP (ISSP), terbesar di dunia yang memasok sekitar 43 persen kebutuhan dunia. Mutiara ini sebagian besar diekspor terutama ke Jepang dan Hongkong dalam bentuk butiran (loose) maupun perhiasan (jewellery).
“Di dunia ini, produksi SSP hanya sekitar 10 – 12 ton per tahun, sementara Indonesia bisa berkontribusi antara 5 ton,6 ton, pernah 7 ton per tahun,” ujarnya. Kegiatan ini bertema “Discover The Exotic East Indonesia” dengan mengangkat Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu daerah penghasil mutiara laut selatan Indonesia.
Peserta IPF ditargetkan sebanyak 60 booth yang terdiri dari pelaku usaha mutiara, ASBUMI, KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi penghasil mutiara dan pengrajin/UKM mutiara, dengan target pengunjung yang berasal dari para pecinta mutiara, wanita profesional, kaum sosialita, para ibu-ibu rumah tangga yang koleksi perhiasannya mulai beralih dari batu pemata ke mutiara.
Rangkaian kegiatan IPF meliputi Sneak Preview, Lelang Mutiara, Opening Ceremony oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Ladies Program, Forum Mutiara, Lomba Desain Perhiasan Mutiara, Talkshow, Fashion Show, dan lain-lain. “Yang menarik pada penyelenggaraan IPF tahun ini, kita kan mengadakan lelang mutiara tapi masih terbatas untuk para vendor domestik di Indonesia,” ujar Maman.
Lelang itu diharapkan bisa menjadi cikal bakal pelaksanaan Lelang Mutiara International atau International Pearl Auction di Tanah Air. Selama ini, lelang mutiara internasional hanya terpusat di Hongkong dan kota Kobe di Jepang.
No comments:
Post a Comment