Wednesday, June 25, 2014

15 Fakta dan 8 Strategi Investasi Seorang Warren Buffet

Kepala Eksekutif Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett, adalah orang terkaya nomor empat di dunia tahun 2014 versi majalah Forbes. Memiliki kekayaan US$ 58,2 miliar (sekitar Rp 670 triliun), miliuner asal Omaha yang lahir pada 30 Agustus 1930 ini justru dikenal dengan kesederhanaannya. Dikutip dari situs web Ceoworld.biz, inilah beberapa fakta menarik dan sulit dipercaya dalam hidup Warren yang bisa menjadi pelajaran bagi para pengusaha di Indonesia:

  1. Warren Buffett yang dijuluki sebagai “Oracle of Omaha” membeli saham pertamanya saat berusia 11 tahun. 
  2. Pada usia 14 tahun, dia membeli kebun pertanian seluas 40acre atau 16 hektare dengan menggunakan uang hasil kerjanya mengantar surat kabar.
  3. Meskipun pengetahuannya tentang saham dan pengelolaan uang sangat baik, ia ditolak masuk Harvard Business School pada usia 19 tahun. 
  4. Walau usia 11 tahun sudah tergolong sangat dini bagi orang untuk mengenal saham, Buffet sebenarnya berharap dapat membeli saham sebelum berumur 11 tahun.
  5. 5Buffett mengisi SPT perdananya pada usia 13 tahun untuk mengklaim deduksi (pengurangan biaya dari pendapatan) sepedanya seharga US$ 35 yang digunakan untuk mengantar koran. 
  6. Buffett tidak membeli banyak perusahaan. Namun, ketika membeli, dia berusaha memiliki dan memegang saham tersebut selamanya. Contohnya adalah Johnson and Johnson, Kraft, Wells Fargo, dan Coca Cola. Pernyataan Buffet yang terkenal adalah: “Saya tidak mencari uang di pasar saham. Saya membeli saham dengan asumsi besoknya pasar tutup, dan baru buka lagi sepuluh tahun kemudian." 
  7. Lebih dari 80 persen sahamnya akan disumbangkan ke Bill & Mellinda Foundation. Sisanya dibagikan kepada ketiga anaknya, yaitu Susan, Howard, dan Peter. 
  8. Buffet memperkerjakan seorang lelaki bernama Ted Weschler, managing partner di Hedge Fund Peninsula Capital Advisors, dengan bayaran jutaan dolar AS hanya untuk menemaninya makan siang. 
  9. Buffett mengendarai sendiri mobilnya, tanpa sopir dan tanpa pengawal pribadi.
  10. Ia tinggal di rumah yang sudah dia tempati sejak 1958 di Omaha, Nebraska. Rumah itu tidak memiliki pagar.
  11. Buffet terobsesi pada permainan bridge. Dia bermain bridge secara online paling tidak empat kali dalam sepekan dengan nama samaran “T-Bone”.
  12. Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kelas atas. Buffett lebih senang tinggal di rumah, menonton televisi sambil memakan popcorn. 
  13. Dia tidak membawa telepon seluler dan tidak memiliki komputer. 
  14. Investasi terbaiknya bukanlah saham atau bisnisnya, melainkan buku Benjamin Graham berjudul The Intelligent Investor yang dia beli pada 1949. Buffet menyatakan buku tersebut telah mengubah hidupnya secara dramatis. 
  15. Buffett jarang bepergian dengan pesawat jet pribadi, meskipun dia memiliki sebuah perusahaan jet terbesar. 

Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor terhebat sepanjang sejarah bursa saham modern. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc kini bernilai lebih dari US$ 300 miliar dengan keuntungan untuk dirinya sendiri sebesar US$ 60 miliar.  Banyak investor yang mencoba mengikuti strategi investasi orang terkaya keempat di dunia itu. Memahami prinsip investasi Buffett, investor tidak perlu mengeluarkan miliaran dolar Amerika Serikat untuk membeli sebuah perusahaan makanan, alat-alat rumah tangga, atau perusahaan rel kereta.

Berdasarkan analisis situs 24/7 Wall Street, ada beberapa strategi yang dapat membantu investor bursa "biasa" untuk berinvestasi layaknya Buffett. Strategi-strategi ini tidak bertujuan mengejar langkah Buffett, melainkan mendorong investor membangun kekayaan dalam jangka panjang dan membantu beradaptasi dengan pasar.

Buffett mempertimbangkan dengan matang fundamental perusahaan yang dia beli. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan pilihannya tidak mudah terguncang ketika memasuki masa sulit. Ia juga mempertimbangkan tren industri untuk lebih dari satu dekade ke depan.  Masa kepemilikannya atas saham sebuah perusahaan termasuk cukup lama. Di dalam portofolio Buffett, kita bisa melihat Coca-Cola, American Express Co, Wells Fargo & Co, dan International Business Machines Corp.

Buffett sudah menjadi investor sejak lama untuk perusahaan-perusahaan ini. Kepemilikan sahamnya dalam empat perusahaan tersebut mengambil porsi 56 persen dari total nilai kekayaannya yang sebesar US$ 116 miliar per 31 Maret 2014. Berikut ini delapan strategi yang bisa dicontek investor agar dapat berinvestasi layaknya "sang maestro":

  1. Fokus pada apa yang Anda ketahui dan yang mudah Anda pahamiRahasia sukses Buffett utamanya karena ia kukuh pada apa yang diketahuinya. Bidang utamanya adalah asuransi, industri, peralatan serbaguna, dan rel kereta. Perusahaan terbesar yang dimilikinya begitu banyak dikenal, seperti American Express, Coca-Cola, Wells Fargo, dan IBM. Juga Heinz, GEICO, Fruit of the Loom, Netjets, serta selusin lebih perusahaan perhiasan, furnitur, dan retail. Prinsip Buffett ialah: berinvestasi pada bidang yang Anda minati, ketahui, dan berfokus pada produk-produk yang Anda gunakan. Berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan profesi awal Anda juga cara lain yang jitu. 
  2. Memiliki pandangan jangka panjang
    Buffett pernah bekata, kepemilikan sahamnya di sebuah perusahaan adalah untuk selamanya. Ia pertama kali berinvestasi di Coca-Cola pada 1988, dan tak pernah menjual satu lembar pun sahamnya setelah itu. Buffett juga masih memegang American Express, meski telah melewati masa-masa sulit. 
  3. Berinvestasi pada nilai dan harga yang tepatBuffett percaya pada investasi nilai dan ia adalah penganut teknik valuasi Benjamin Graham. Buffett biasanya menelaah perusahaan-perusahaan dengan kepemilikan utang yang rendah dan return of equity yang tinggi. Buffett menyukai investasi di perusahaan yang menawarkan dividen dan buyback saham. Untuk waktu lama, selain IBM, Buffett tidak pernah mengejar saham atau perusahaan teknologi. Sebab, menurut investor asal Kota Omaha, Amerika Serikat ini, perusahaan teknologi berubah sangat cepat, memiliki rekam jejak yang pendek, dan memiliki valuasi yang mahal.
  4.  Hanya beinvestasi pada manajemen yang bersih
    Buffett tidak beinvestasi di perusahaan dengan manajemen yang belum teruji. Bahkan, ketika membeli sebuah perusahaan yang gulung tikar, ia memilih agar manajemennya juga ikut. Buffett pernah mengatakan, "Butuh waktu 20 tahun untuk membangun sebuah reputasi, dan lima menit untuk menghancurkannya." 
  5. Bertindak ekstrem pada waktu yang tepat Selama masa depresi besar, ia mengambil strategi, "Takut ketika orang lain serakah, dan serakah ketika orang lain takut." Ini berarti berinvestasilah dengan semangat ketika pasar sedang remuk. Rekam jejak Buffett terbukti saat menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang terkena resesi, seperti Bank of America, Goldman Sachs, General Electric, dan Dow Chemical.
  6. Tahu kapan membeliTip Buffet adalah membeli saham secara perlahan dan teratur dari waktu ke waktu. Contohnya, ia telah secara konsisten membeli saham Wells Fargo sejak masa resesi dan menambahkan secara bertahap kepemilikannya. Ia tidak senang memborong saham pada sekali waktu. 
  7. Menjaga dana cadangan Seorang investor harus menjaga dana cadangan. Dana cadangan ini membuat investor dapat mengejar peluang investasi yang sayang untuk dilewatkan--misalnya ketika pasar jatuh, sekaligus menyediakan bantalan bagi hal-hal yang tidak terduga. Dana cadangan inilah yang selalu dimasukkan Buffett pada laporan tahunannya.
  8. Ketahui kapan Anda membuat kesalahan dan mau mengakuinya
    Terkadang kesalahan terjadi di luar kehendak kita. Buffett pernah bercanda tentang bagaimana ia berharap seandainya idak pernah menjual sahamnya yang besar di Walt Disney. Berkshire juga pernah memiliki sebuah saham bernilai miliaran dolar AS di Procter & Gamble (P&G) melalui merger antara P&G dan Gillette. Namun Buffett merasakan bahwa waktu telah berubah dan ia pun akhirnya memutuskan untuk melepas P&G.

No comments:

Post a Comment