CEO Mitsubishi, Kumiya bersama pemerintah membahas pembangunan smelter di kawasan Halmahera, Maluku Utara, Rabu sore, 18 Juni 2014. Menurut Kumiya, smelter yang akan disepakati pemerintah dan Mitsubishi merupakan smelter terbesar di Indonesia. Pendiriansmelter bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam). "Kami akan membangun smelter itu secepatnya," kata dia saat ditemui awak media di Jalan Banteng, Rabu, 18 Juni 2014.
Saat ini, kata Kumiya, perusahaannya masih menghitung nilai investasi dengan mempertimbangkan situasi ekonomi dunia. Sebab investasi ini akan mempengaruhi perekonomian nasional. Perusahaannya pun telah melakukan studi lingkungan dan menganalisa pasar dunia selama empat tahun.
Halmahera, kata dia, merupakan salah satu daerah tertinggal di Indonesia yang perlu dibangun smelter dengan teknologi tinggi dengan tingkat purity mencapai 97 persen.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Mitsubishi telah memiliki Financial Closing untuk investasi di daerah Halmahera, bersama perusahaan Prancis, Eramed. Mitsubishi, kata Lutfi, meminta persetujuan pemerintah untuk merestui kegiatan pembangunan proyek pertambangan nikel. Dia menjelaskan saat ini harga nikel membaik, sehingga dapat memperbaiki proyeksi terburuk investasinya.
No comments:
Post a Comment